Lovania, Valisha dan Alika berangkat bersama menggunakan mobil milik Alika. Kini ketiga cewek itu, tengah berada diparkiran sekolah. Dengan malas Alika harus menunggu kedua sahabatnya itu merapikan make up mereka.
Alika berdecak. "Gue duluan."
"Eh eh Al." tahan Lovania namun telat karena Alika tak menghiraukannya.
"Udah Sha?" tanya Lovania menatap Valisha.
Valisha mengangguk mengiyakan. "Cus."
"VANIA!!"
Lovania dan Valisha menoleh ke arah suara. Ternyata Gala dan Panca berada disana.
"Hai Kak." sapa Lovania ramah.
"Hai. Kelas lo dimana?biar gue anterin." tawar Gala.
Niat hati ingin menyapa Panca eh yang ngerespon malah Gala. Lovania menghela napas berat, "Gausah Kak. Gue sama Valisha aja. Duluan ya Kak. Yuk Sha." Lovania menarik lengan Valisha untuk menjauh dari dua abang kelas itu.
¤•¤•¤•¤
"Ma kunci semua jendela sama pintu nya ya. Jangan sampai ada yang kelewat." peringat Radha.
"Iya Sayang. Sekolah yang pinter ya."
"iya Ma. Radha berangkat dulu ya." Radha menyalami Mama nya kemudian menaiki taksi online yang sudah ia pesan tadi.
Baru saja keluar dari gang, taksi yang dinaiki Radha sudah diikuti dua motor ninja hitam lengkap dengan pakaian serba hitam.
"Waduh ada yang ngikutin mas" pekik supir taksi.
"Tambah kecepatan pak. Nanti kalo ada yang lecet saya tanggung jawab."
Mendengar jawaban Radha yang sangat meyakinkan, Pak supir pun menambah kecepatan dan menyalip satu persatu mobil didepan nya.
Setelah beberapa meter aksi kejar kejaran itu, kedua motor yang mengejar taksi yang ditumpangi Radha berhasil menghadang.
"WOY KELUAR LO!" cowok pengendara motor tadi mengetuk ngetuk kaca jendela pak supir taksi.
"Aduh. Gimana ini mas?" ucap pak supir gemetar karena ketakutan.
"Bapak disini aja, biar saya yang hadapi." ujar Radha mencopot tas dari punggung nya kemudian keluar dari taksi.
"WOY!" Radha langsung menendang cowok yang mengetuk ngetuk kaca jendela tadi.
"shit!" umpat cowok itu.
"LO HARUS MATI!" ujar cowok lain yang tadinya nangkring diatas motornya.
¤•¤•¤•¤
Risella merapikan seragam nya yang sedikit lecek serta menggunakan sepatu sekolah nya.
"MA--eh Mama udah disini aja." cengir Risella.
"Iya Mama tau kamu bakal teriak lagi kayak biasanya, makanya Mama kesini duluan." ujar Mama nya.
"Hehe Ris berangkat ya Ma, Assalamualaikum." Risella mencium kedua pipi Mama nya.
"Waalaikumsalam. Hati hati bawa motornya."
Risella menggunakan helm bogo kesayangan nya dan menaiki motor scoopy merah miliknya. Ia menjalankan perlahan motor itu.
Risella menikmati udara pagi yang masih segar dan agak dingin itu. Tiba tiba suara motor ninja mengganggu pendengarannya. ia melirik dari kaca spion.
"Anjing. Cowok sinting itu lagi!" decak Risella menambah kecepatan motornya hingga 60.
Merasa tidak mau kalah, Azriel menambah kecepatan motor nya menyusul Risella. Kini Azriel sudah menyamai kecepatan motor Risella.
"MAU APA SIH LO COWOK SINTING?" bentak Risella menoleh sekilas ke cowok disamping nya itu.
"GUE MAU LO!" jawab Azriel sambil tersenyum miring.
Risella tak menghiraukan Azriel, ia menambah kecepatan motornya hingga tak tersusul oleh Azriel.
¤•¤•¤•¤
Gala dan Panca sudah berada di kantin seperti biasanya. Kedua cowok itu sedang menikmati nasi goreng spesial Mang Eja.
"Wuhh gila." pekik Gala setelah memperhatikan layar handphone nya.
"Kenape sih, nyet?" sinis Panca.
"Ntar malem ada balap tahunan Pan. Azriel harus dikasih tau nih." ujar Gala.
"Hadiah nya apaan?" tanya Panca kepo.
"Mobil sport sama uang tunai 200 juta. Lumayan gak tuh buat nyewa tante tante." ujar Gala gak ngotak.
Plak!
Satu geplakan tepat mengenai kepala Gala, "Omes banget sih lu, urusin noh sayang sayang lo." ujar Panca ngegas.
"Males ah bosen gue. Pengen nyari degem lagi." rengek Gala. "Menurut lo Vania cocok gak sama gue?" Gala menaik turunkan kedua alisnya.
"Kalo nggak gue iyain pasti lo sakit ati." ujat Panca.
"Gue minta pendapat asu!" Gala ngegas.
"Lo minta pendapat tapi suka gak terima sama pendapat gue tau nggak?" Panca beranjak meninggalkan Gala yang mengumpat ditempat.
¤•¤•¤•¤
Risella memarkirkan motornya diparkiran. Ia membuka helm bogo dan merapikan jilbab nya yang agak lecek melalui kaca spion.
Brum!brum!
Risella memutar bola mata malas. ternyata Azriel masih mengikutinya dari tadi. Azriel membuka helm nya. "Pagi cewek sialan." kata Azriep tanpa dosa.
"Gue punya nama, dasar sinting!" ujar Risella ngegas dan hendak pergi namun tangan nya dicekal oleh Azriel.
"Anggep aja panggilan sayang dari gue." ujar Azriel kemudian pergi begitu saja.
"Sayang pala lo peang, dasar sinting!" gumam Risella.
[To Be Continue]
Next or unpub?
KAMU SEDANG MEMBACA
831 My Senior! || END
Teen FictionFOLLOW DULU SEBELUM BACA⚠️ Tentang sepasang siswa-siswi SMA Januar yang dipertemukan dengan suasana yang bisa dibilang menjengkelkan. Risella yang salah sen dan Azriel yang nyolot. Namun, siapa sangka disetiap insiden membuat keduanya semakin dekat...