DANGER

71 24 0
                                    

Udah follow aku belum?

Kalo belum Follow dulu kuy

Stay safe and stay healthy orang baik💜

Happy Reading Guys

☆☆☆

Risella melangkah dengan cepat menuju mobil nya. Ia masuk kemudian mengemudikan mobil nya dengan kecepatan tinggi.

Risella mencebik. "arghhh." ia memukul setir mobil tersebut.

drtt drtt

Risella meraih ponsel yang awal nya diatas dashboard. Manik mata nya tertuju pada layar ponsel, tertera nama Mama disana. Risella mengeser tombol hijau kemudian menempelkan benda pipih itu ke telinga nya.

["RISELLA.."]

Risella reflek menjauhkan ponsel itu dari telinga nya.
("Gausah teriak teriak dong mam")

["hehe sorry reflek. Ekhm dimana kamu? bisa jemput mama ngga?"]

("Mama dimana?")

["Risty Florest"]

("Ngapain sih Ma?")

["Ngemis. Ya beli tanaman lah Ris, aneh kamu. Cepet kesini panas nih, kasian tanaman Mama nanti pada lemes"]

("Iya Ma")

tut tut

"Dih Mama, asal matiin aja." kesal nya. Risella melempar ponsel nya asal ke dashboard.

Risella membanting stir menuju Risty Forest yang tak jauh dari lokasinya sekarang.

☆☆☆

Setelah berpamitan dengan Bunda, Azriel mengantarkan Amelia ke stasiun KRL. Gadis itu akan kembali ke Bandung sore ini. Amelia sudah memesan tiket secara online jadi ia tinggal menunggu kereta jadwal nya datang.

Dihimbau kepada penumpang kereta rute Jakarta-Bandung untuk segera masuk. Karena 10 menit lagi kereta akan segera berangkat. Terimakasih.

"Eh kereta lo bukan Li?" tanya Azriel. Amelia mengangguk.

Sebelum masuk ke dalam gerbong kereta, Amelia menatap Azriel lekat. Rasa rindu nya pada teman masa kecil nya itu masih menggebu-gebu, rasanya belum cukup hanya bertemu seharian saja.

"Jaga diri lo El. Jagain Tante Azwa juga. Gue balik." tutur Amelia.

Azriel mengangguk. "Pasti Li. Lo baik baik disana. Gue bakal selalu nunggu lo berkunjung kesini." Azriel tersenyum.

Pelukan terakhir sebelum Amelia kembali ke Bandung Azriel berikan cukup singkat mengingat waktu keberangkatan kereta yang semakin dekat.

Amelia melambaikan tangan sambil tersenyum. Gadis itu masih ke dalam gerbong kereta api. Azriel membalik kan badan nya, melangkah untuk kembali ke Cafe Bunda nya.

Azriel menaiki motor hitam nya, kemudian memakai helm dan meninggalkan halaman depan stasiun KRL.

☆☆☆

"Ayah ke rumah Mama, Aika. Kita harus segera ke sana." ujar Radha.

Rasa khawatir kini mengusai otak Radha. Cowok itu menaiki motornya disusul Alika yang duduk dibelakang nya. Radha menjalankan motornya dengan kecepatan tinggi.

Setelah beberapa menit kemudian akhirnya kedua nya sampai di depan rumah Mama. Radha memarkirkan motornya asal. Radha dan Alika berlari memasuki rumah, ternyata pintu rumah tersebut tidak terkunci.

831 My Senior! || ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang