Bagian 47

99 12 8
                                    

- Rayan POV -

Setelah acara pernikahan selesai. Malam harinya gue langsung pulang aja ke apartement gue. Sama Aldo pastinya. Kan dia udah jadi istri gue. Awalnya nyokap gue ngelarang gue langsung pulang ke apartemen tapi kan gue butuh istirahat penuh. Kalian ngertilah hahaha.

Ngomong-ngomong soal si kembar mereka ga mau ngomong sama gue. Kalian tau lah apa masalahnya. Mereka ga setuju atas keputusan gue nikahin Aldo. Mereka tetep maunya Ayi yg jadi istri gue. Jadi mereka marah sampe pas resepsi aja mereka cuman dateng terus minta pulang sama nyokap gue. Tapi gue ngerti kok, mereka belum terbiasa sama Aldo. Lama-kelamaan mereka juga bakal ngerti.

Acara resepsi siang tadi cukup ramai, meskipun hanya keluarga, teman dekat sama kolega bisnis gue aja. Ya ngapain dong ngadain acara nikahan gede-gede. Kan nikahan gue cowok sama cowok. Jadi akan ada org yg gasuka. Tapi gue gapeduli asalkan gue hidup bahagia aja ga penting orang lain mau ngomong apa juga wkwk.

"Akhirnya sampai juga." Keluh gue.
"Kamu mandi dulu ih. Belum mandi udah rebahan aja." Kata Aldo sambil buka baju.
"Yaudah sih yang, nanti lagi mandinya. Aku cape banget hari ini. Btw sini dong. Aku mau meluk istri aku." Goda gue.
"Gamau aku mau mandi dulu."
"Kok gitu sih yaaang. Bentaran aja. Peluk dulu sini." Rengek gue. Gue ga sadar kenapa gue bisa bersikap kaya gini ya ke Aldo. Apakah karena pas sama Ayi gue ga pernah kaya gini?
Well, kalian tau sendiri hubungan gue sama Ayi kaya gimana. Jangankan meluk-meluk pegangan tangan aja jarang. Jadi ya mungkin gue bakal dapetin dari Aldo. Tuhan memang adil sih.
"Yaudah yaudah. Suami aku manja banget deh." Kata nya sambil naik ke pangkuan gue. Lalu tanpa basa basi gue langsung aja nyium bibir Aldo. Yg sangat jarang banget gue lakuin pas pacaran sama Ayi.

"Euummmhhhpp." Desah Aldo.
Gue makin gila nyiumin bibirnya dia. Gue bener-bener udah gasabar buat malam pertama gue ini. Ya meskipun bukan yg pertama. Tapi kali ini momennya beda.
Tiba-tiba Aldo ngelepasin bibirnya dari bibir gue.
"Udah yan. Aku mau mandi dulu ah keringetan."
"Gausah. Nanti aja mandinya. Aku lagi pengen makan kamu malam ini. Hey ini kan malam pertama kita, kamu harus nurut loh sama suami."
"Tapi yaaan." Kata Aldo. Gue lalu ngangkat dia buat langsung ke kamar. Dan ya kalian tau apa yg terjadi selanjutnya.

***

- Ayi POV -

Akhirnya setelah hampir 16 jam berada di dalam pesawat aku sampai juga. Kebetulan keberadaan sahabat ibu ku itu tinggal di kota Manchester. Jadi sekarang aku lagi di bandara untuk menunggu kedatangan tante Angela. Sebelumnya aku sudah menghubungi mereka pada saat masih di Indonesia. Jadi aku tinggal menunggu saja.

Saat berjalan aku tidak sengaja menabrak seseorang. Karena salahku aku langsung meminta maaf.
"Kenapa sih kamu ceroboh banget." Ucapku dalam hati.
"Maaf, saya tidak sengaja. Sekali lagi saya minta maaf." Kataku tentunya dengan menggunakan bahasa inggris.
"Oh oke. Tidak masalah."
Kulihat dari perawakannya dia sangat tampan sekali. Dengan postur tubuh yg tinggi, kulit putih, mata bulat, bibir tipis berisi, hidung mancung khas orang eropa dan yg paling penting dia wangi.
"Halo?" Kata dia nyadarin gue dari lamunan.
"Oh iya maaf. Sekali lagi maaf ya."
"Iya. Kalo begitu permisi. Lain kali hati-hati." Pamitnya.
Aku bingung harus bagaimana. Aku tidak tau keberadaan tante Angela dimana. Dengan pasrah aku nunggu di ruang tunggu pintu kedatangan. Semoga saja tante Angela mengenali wajahku dan sebaliknya semoga aku bisa menemukan wajah tante Angela diantara semua orang yg berlalu lalang.
Karena kebodohanku juga aku lupa mengganti sim card di handphone ku ini. Jadi aku tidak bisa menghubungi tante Angela. Mau keluar dari sini tapi takut tante Angela juga lagi nunggu aku disini. Jadi terpaksa aku menunggu saja.

Sudah hampir sejam aku menunggu tante Angela. Tapi tidak ada tanda-tanda keberadaannya. Aku pasrah saja. Lalu tak lama kemudian.

"Ayiiii." Suara seorang wanita memanggil namaku. Aku berharap itu tante Angela.
Pas aku menoleh ternyata memang benar itu tante Angela. Wah aku seneng banget.
"Ayi maaf yaa, tante tadi ada urusan mendadak yg gabisa di tinggal. Jadi tante nyuruh anak tante buat jemput kamu. Tapi dia malah telpon tante katanya ada urusan mendadak juga. Maaf ya bikin kamu nunggu disini berjam-jam."
"Gapapa tante. Maaf juga udah ngerepotin tante."
"Gapapa. Kalo gitu ayo kita pulang. Tante udah siapin makanan buat kamu."
"Tante gausah repot-repot."
"Gapapa. Udah anggap aja tante sebagai ibu kedua kamu ya setelah mama kamu. Kalo gitu ayo kita pulang. Nanti kita lanjutin ngobrol nya di rumah. Sekalian tante kenalin sama anak-anak tante di rumah." Kata tante Angela panjang lebar.
"Baik tante." Ucapku patuh.

Sesampainya di rumah tante Angela yg menurutku sangat besar ini, aku langsung di sambut oleh kedua anak tante Angela. Satu laki-laki dan satu perempuan. Yg kutahu mereka itu anak kembar. Tapi dari segi muka tidak terlihat bahwa mereka anak kembar. Mungkin mereka kembar tidak identik.

"Halo selamat datang Ayi. Kenalin gue Alexa. Lo bisa panggil Lexa aja ya. Tapi kalo ada panggilan sayang yg lain juga boleh hehehe." Katanya memperkenalkan diri dengan ceria.
"Halo Alexa. Aku Kaylo. Tapi kamu udah tau nama panggilan aku ternyata. Salam kenal ya."
Kataku menyambut hangat pertemuanku dengan Alexa."
"Lo ih." Ucap Lexa tiba-tiba.
"Gue Alexi. Adik kembarnya Alexa." Katanya dingin.
"Aku Kaylo. Tapi kamu bisa manggil aku Ayi."
"Udah kan? Kalo gitu gue ke kamar dulu mau ngambil hp. Nanti gue ke bawah lagi buat makan." Pamitnya.
"Lexi kamu gaboleh gitu." Kata tante Angela.
"Iya ma, aku ke kamar dulu." Kata Lexi dingin.
"Maafin anak tante yg satu itu ya. Dia emang gitu dingin banget kaya es. Tapi sebenernya dia baik kok." Kata tante Angela.
"Iya gapapa kok tante aku ngerti. Semoga kedepannya aku tidak merepotkan tante ya."
"Kamu ini, tante kan udah bilang anggap aja tante itu ibu kedua kamu, terus anggap aja rumah ini juga rumah kamu ya. Jadi jangan sungkan."
"Tapi tante..."
"Gaada tapi-tapian. Kalo gitu kamu ke kamar dulu aja ya. Biar istirahat dulu. Nanti tante panggil buat makan yaa."
"Baik tante."
"Lexa anterin Ayi ke kamar nya ya. Minta tolong mbak buat bawain barang-barangnya."
"Siap mam." Kata Lexa.

Kemudian aku di ajak ke kamar sama Alexa.




To be continued...





Halo gais update lagi nih aku.
Maaf ya bahasanya ga formal. Anggap aja mereka ngomong bahasa inggris ya wkwk
Kasih comment ya gais kalo cerita aku kurang greget. Kasih saran juga gimana baik nya hehe.
See you the next chapter yaa


ALE

Jangan Pergi, AyiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang