- Ayi POV -
Pagi ini cuaca terasa sejuk, apalagi hari ini adalah hari senin. Dimana orang-orang akan sangat sibuk untuk mengawali hari. Menurut kebanyakan orang sih hari senin adalah hari yang menyebalkan. Akan tetapi tidak berlaku untukku. Menurutku hari senin adalah hari yg menyenangkan dimana aku bisa melihat kesibukan orang-orang untuk mengawali hari dengan berbagai macam kegiatan. Ada yg pergi berkerja, pergi ke sekolah, ke kampus, menyiapkan sarapan, berolahraga sampai ada juga yg sedang mencuci baju. Pokoknya pagi hari di hari senin itu sangat sangat sangat menyenangkan hahahaha.
Hampir lupa, perkenalkan namaku KAYLO DIMITRI HANS. Cukup terdengar sangat elegan yakan, tapi teman-temanku memanggilku AYI. Entah dari mana panggilan itu muncul, yg sangat jelas tidak ada hubungannya sama sekali dengan nama panjangku. Tapi karena sudah terbiasa aku jadi menyukai nama panggilan itu. Oiya umurku 21 tahun yg akan genap 22 tahun di hari valentine tahun depan yg terhitung sekitar 3 bulan lagi. Sudah cukup ya perkenalannya. Oiya satu lagi, aku lupa memberi tahu kalian bahwa aku adalah seorang karyawan di sebuah pusat perbelanjaan yg menduduki posisi kasir, aku tidak perlu memperjelas detailnya yah soalnya kalian pasti tau kerja seorang kasir bagaimana. Aku bekerja di perusahaan ini sudah hampir 3 tahun lamanya, dari lulus sekolah sampe sekarang ini. Cukup lama memang dan aku sangat nyaman dengan pekerjaan ku ini, terlebih dengan teman-tema yg sangat baik. Ya meskipun dengan upah yg standar. Tapi tak masalah buatku. Yg terpenting aku tidak merepotkan kedua orangtua ku terus.
Pagi ini aku telah bersiap untuk pergi bekerja karena hari ini aku kebagian shift pagi. Seperti biasa aku berangkat dari kosan ku dengan berjalan kaki sampai pertigaan jalan besar lalu menaiki bis di ujung jalan sana. Sekedar informasi, aku sudah tidak tinggal bersama kedua orangtuaku karena jarak rumah dan tempat kerja ku sangatlah jauh yg hampir memakan waktu bila di tempuh dengan pulang pergi, maka dari itu aku memutuskan untuk menyewa kamar kost yg berjarak tidak terlalu jauh dengan tempat kerja ku. Memang sih akan menambah pengeluaran, akan tetapi bila di hitung biayanya sama saja dengan ongkos pulang pergi dari rumah. Bahkan jika di akumulusi lebih mahal ongkos pulang-pergi dari pada biaya sewa kost selama satu bulan. Terlebih lagi aku tidak bisa mengendarai sepeda motor karena aku memiliki trauma ketika mengendarainya jadi ya ambil gampangnya aja deh dengan menyewa kamar kost. Selain itu, aku jadi bisa hidup lebih mandiri dan tidak bergantung terus kepada kedua orangtua ku.
Ketika aku sedang asyik berjalan tiba-tiba handphone ku bergetar, tanda ada panggilan masuk. Dan ketika ku lihat, panggilan itu berasal dari mas Rayan. Maka aku segera mengangkatnya.
"Halo kenapa mas?" Ucapku pertama kali.
"Kamu masuk apa hari ini?" Tanyanya langsung kepada ku.
"Masuk pagi mas, ini lagi jalan kaki bentar lagi nyampe halte, kenapa memang?" Jawabku.
"Kenapa ga bilang sih, kan mas bisa jemput buat anter kamu ke tempat kerja." Celotehnya.
"Gapapa mas, aku bisa sendiri kok lagian kan mas juga berangkat ke kantor. Kalo mas lupa arah tempat kerja aku sama kantor mas kan itu beda arah nanti yg ada mas kesiangan lagi ke kantornya." Jelasku mengingatkan.
"Ya mas kan bisa bangun lebih pagi buat anter kamu dulu." Tuturnya sedikit kesal.
"Gausah mas gapapa serius. Malah jadi ngerepotin mas nantinya, aku masih bisa naik bis kok lagian ga jauh juga, mas juga tau sendiri." Jelasku lagi pada mas Rayan.
"Yaudah kalo gitu, berarti pulang nya aja mas jemput kamu gimana?" Tawarnya lagi.
"Boleh kalo ga ngerepotin mas." Jawabku pada akhirnya.
"Yaudah, nanti mas hubungin kamu lagi ya. Sampe ketemu nanti sore." Tuturnya sambil mengakhiri sambungan telepon.
"Kebiasaan deh." Tuturku dalam hati.Tak terasa obrolan dengan mas Rayan menemani perjalanan ku menuju halte. Dan setiba nya di halte bertepatan dengan bis yg akan aku naiki telah sampai. Dan aku pun segera naik. Suasana bis pagi ini sangatlah ramai, maklum hari ini hari senin wajar orang-orang pasti berangkat lebih pagi agar tidak kesiangan. Karena pada kenyataannya di hari senin siapapun yg terlambat sedikit akan mengalami kemacetan yg bisa membuat pusing kepala. Itu sih menurut mas Rayan hahahaha.
Ketika masuk aku mendapati kursi kosong di bagian tengah, aku segera menuju kesana untuk mendudukinya. Di sebelahku duduk seorang pria berpakaian rapi ala kantoran pada umumnya. Jika kulihat sekilas perawakannya tinggi, kulitnya coklat, mata bulat dengan bola mata hitam legam dihiasi alis tebal yg sempurna menurutku, hidung mancung, bibir titis tapi agak berisi. Menandakan bahwa dia adalah pria maskulin, jika ku perkirakan umurnya sama dengan mas Rayan sekitar 26 tahunan, tapi entahlah. Ngapain juga aku menilai orang yg ga aku kenal.
Sekitar 15 menit perjalanan akhirnya aku sampai di tempat kerjaku. Kulihat jam di tangan ku masih menunjukan pukul 07.24 yg menandakan masih sekitar setengah jam lagi menuju waktuku untuk bekerja. Jadi kuputuskan untuk membuka sosial media instagram yg kupunya sambil menunggu waktu bekerja. Aku membuka profilku di instagram. Jika dilihat tidak ada yg spesial dari diriku. Tinggi badan ya standar laki-laki 165cm, berat badan 55kg sedikit kurus sih menurutku, kulit ku lumayan putih, mata sedikit sipit, hidung ga mancung ga pesek jadi gimana yah biasa aja, bibir tipis udah gitu aja. Org bilang sih biasa-biasa saja. Sedih kan:( Tapi aku sedikit membanggakan tahi lalat di bawah mata kiriku. Itu membuatku merasa tampan meskipun beberapa temanku mengatakan aku manis cenderung cantik dengan tahi lalat di bawah mata kiri ku itu. Tapi yasudah yg penting aku lebih percaya diri dengan hal itu. Dan anehnya entah faktor apa yg membuat mas Rayan suka padaku.
Pada heran yaa, sini aku kasih tau. Kalian yg ngira mas Rayan adalah kakakku itu salah besar, mas Rayan itu pacarku. Hah pacar? Kan kamu laki-laki? Iya aku ini laki-laki dan aku bisa disebut gay atau apalah namanya, yg suka sesama jenis, pokoknya ga doyan perempuan, sukanya batangan bukan gunung kembar, intinya yaudah mas Rayan adalah pacarku titik. Jika diingat mas Rayan itu tipikal laki-laki idaman semua perempuan. Dengan perwawakan tinggi, kulit bersih badan tegap berotot. Ditambah lagi bentuk wajah yg maskulin dengan mata bulat, hidung mancung, alis tebal sempurna, bibir tipis berisi ah pokoknya idaman banget hehehehe. Dan jangan lupa tatapan mata yg bisa membuat semua org terpesona.
Ketika aku sedang asyik memikirkan mas Rayan. Tiba-tiba..
"Doorr." Katanya mengagetkanku
"Apaan sih van, ga lucu tau ah kaget gue." Kesalku kepada Revan teman kerjaku
"Lagian pagi-pagi udah bengong aja, tar kesambet loh." Tuturnya mengingatkan ku.
"Siapa yg bengong sih, nih gue lagi liatin foto gue yg ganteng ini." Jawabku dengan pede-nya hahaha
"Mana sih yg ganteng mana. Orang elo mah cantik ga ganteng. Wleee." Ledeknya sambil ngejulurin lidah ke arahku.
"Awas aja lo ngatain gue cantik lagi." Kesalku pada Revan
"Emang elo cantik kok." Keukeuhnya
"Udah ah bete gue deket-deket elo mah, mending gue kerja deh." Balasku dengan masih kesal
"Jika lo lupa kassa lo itu di samping kassa gue, Ayi hahahahhaa." Jawabnya lagi sambil mentertawaiku.
"Revaaaaaaaannn, awas aja lo yaaa." Teriakku sambil mengejarnya.To be continued..
Gimana gais menurut kalian. Yu kasih vote sama comment nya biar aku bisa intropeksi dalam nulisnya.
See you next chapter..
KAMU SEDANG MEMBACA
Jangan Pergi, Ayi
Romance"Kamu jangan deket-deket terus sama dia." Katanya tiba-tiba. "Kenapa memang? Dia kan temen aku mas." Jawabku menimpali "Pokoknya kamu jangan deket-deket sama dia, mas gasuka." Jawabnya dengan raut muka kesal. "Cemburu ini mah pasti." Kataku dalam ha...