part 6

4.6K 328 6
                                    

cerita ini masih sangat sederhana, jauh dari kata luar biasa, dan saya sebagai pemula masih harus banyak belajar untuk mejadi seorang penulis yang baik, oleh karena itu, saya berharap pembaca yang masih sudi membaca cerita ini mau meninggalkan sedikit saja jejak-jejak, masukan yang bisa membuat saya lebih baik lagi dalam menulis.

okay, untuk mempersingkat waktu, langsung dibaca aja yaaahhh...

happy reading

***

Setelah menukar pakaianku dengan yang lebih baik, aku menyambar kunci mobil di atas nakas dan langsung memacu mobil dengan kecepatan gila-gilaan, jantungku masih berdetak kencang dan rasa bahagia semakin menjadi-jadi, Seirena mengajakku bertemu, dan ini akan menjadi sejarah paling indah dalam hidupku.

Berlebihan?

Tentu saja keadaan ini harus disambut berlebihan, bahkan kantukku saja langsung hilang begitu mendengar suaranya, oh okay ralat, maksudku saat dia menyebutkan namanya. Waktu aku mengangkat telpon tadi aku benar-benar tidak dalam keadaan sadar, maksudku setengah sadar, jadi aku hanya mendengar suara-suara gumaman tak jelas, tapi begitu mendengar nama Seirena disebut-sebut, apalagi mendengar dia memintaku untuk datang ke tempatnya, kesadaranku jadi bertambah, malah bisa dibilang berlimpah-limpah.

Tak perlu waktu lama, aku sampai di depan choocolove, dan benar saja aku menemukan sebuah sedan mewah terparkir disamping mobilku.

"hai," sapaku setelah dia menurunkan kaca jendela mobilnya.

Dia tersenyum lemah, senyum yang menyiratkan betapa banyak pikirannya saat ini, kenapa dia?

"hai," balasnya tak kalah lemah, "mau nemenin aku malam ini?"

Dengan senang hati nonaaaaaa!!!

Tapi aku harus tetap jaga image, "nggak masalah,"

Sekarang aku tahu satu hal dalam dirinya, dia akan kembali ceria dan bersemangat jika sudah berkutat dengan tepung-dan teman-temannya, itu terlihat jelas saat tiga puluh menit lalu, saat dia dengan semangatnya akan membuatkanku eclair.

Bunyi 'ting' membuatnya mengalihkan pandangan ke oven dan mengambil sus yang sudah matang, diletakkannya loyang oven itu di atas meja dan dia kembali memotong coklat. Hal selanjutnya yang kulihat adalah dia yang menyuntikkan krim ke dalam sus, setelah itu tangannya dengan lihai mengaduk coklat yang dilelehkan dalam mangkuk kaca yang diletakkan di atas kukusan, kemudian dia mencelupkan satu per satu bagian atas sus ke dalam coklat leleh, lalu menyemprotkan krim dengan pola zig zag diatas sus yang telah dilumeri coklat dan menaruh beberapa potongan buah di atasnya.

Untuk sus yang lain, Seirena menghias dengan bentuk yang berbeda, ada yang berbentuk bunga-bunga kecil, ada juga yang ditaburi choco chips dan bentuk smile.

"okay, done!" serunya riang, "cepert sini, kamu harus lihat karyaku,"

Perlahan aku mendekat, dan mehihat eclairs yang dibuatnya, terlihat sangat menggiurkan dan berteriak agar aku memakannya, "boleh kucicipi?" tanyaku meminta izin.

Dia mengangguk pelan dan aku langsung memasukkan satu gigitan kedalam mulutku, hal yang terlintas di otakku hanya satu 'luar biasa enak', tak bisa kujelaskan bagaimana rasanya, yang ku tahu semua yang ada di dalam mulutku begitu pas dan merangsang untuk memakan lagi dan lagi.

"gimana rasanya?" tanyanya.

"ini yang terbaik," jawabku sebelum memasukkan satu gigitan lagi ke dalam mulut.

Selanjutnya, aku seperti terlempar ke dimensi berbeda saat melihat bagaimana senyum lebut terukir di wajahnya, mata bening itu menyipit dan bibirnya melengkung  ke atas, ditambah lagi rona merah di wajahnya, cantik, sangat cantik, dan aku tidak akan pernah melupakan bagaimana dia tersenyum malam ini.

ForgivenessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang