Love Rain

208 23 1
                                    

Udaranya semakin dingin terasa meski Yuri sudah mengeratkan selimut bulu miliknya itu di seluruh tubuhnya. Suara hujan yang semakin deras terdengar diluaran sana tak menjadikan gadis pirang berambut ikal itu mengurungkan niatnya untuk segera bersiap demi acara nanti malam yang harus dirinya hadiri.

Ini tidak akan menjadi menyenangkan jika ia benar-benar tidak datang. Sepekan lalu ia telah berjanji pada kawannya meski dalam keadaan apapun yang terjadi jadi sekarang jelas Yuri telah bersiap untuk segalanya. Membuktikan akan ucapannya sendiri.

Coklat panas yang bahkan masih mengeluarkan asap tipis disana pun tak menjadikan Yuri menundanya meski sisi lainnya berharap dirinya tetap tinggal nyaman di dalam rumahnya di akhir pekan seperti hari ini.

"Mari kita lihat.. pakaian apa yang harus kupakai sekarang?" Gumamnya bertanya pada dirinya sendiri sambil memperhatikan seluruh pakaiannya yang berada dalam almarinya.

Yuri bisa saja datang menggunakan gaun panjang favoritnya itu ke pesta nanti malam tapi permasalahannya adalah cuaca di luar tengah hujan dan Yuri tak ingin mengambil resiko apapun jika nanti terjadi sesuatu pada gaun kesayangannya itu.

"Ini akan menyulitkanku menyetir mobil." Lagi, bergumam sendiri.

------


"Byun Baekhyun?" Tanyanya sekali lagi guna meyakinkan akan ucapannya yang seharusnya ia benar saat mengatakannya.

Baekhyun menganggukkan kepalanya dengan begitu sabar, bahkan senyum hangatnya masih terpatri lama di wajahnya meski dirinya telah tertahan di sini kurang lebih setengah jam.

"Ya benar itu nama saya. Jadi bisakah kau mengijinkanku untuk masuk sekarang?" Tanya Baekhyun ramah.

"Ya tentu tuan. Maaf telah membuat anda menunggu lama." Ucap wanita itu seraya mempersilahkan Baekhyun untuk masuk kemudian.

"Thank you." Balas Baekhyun.

Setelah Baekhyun diijinkan untuk masuk sepasang netranya tentu langsung mengedarkan pandang ke segala arah guna mencari seseorang yang telah membuatnya datang kemari sebagai alasan.

Hingga lambaian tangan dari ujung ruangan tersebut menjadikan Baekhyun pun kini mendesah pasrah, antara kesal dan juga marah. Demi Tuhan ini tidaklah menyenangkan, ketika harinya justru terganggu kacau hanya karena pria bermarga Kim itu yang mengajaknya untuk bertemu di sebuah restoran seperti sekarang.

Berjalan mendekat lalu melepas mantelnya dan menyampirkannya pada kursi di sana baru kemudian duduk manis di hadapan kawannya itu kemudian.

"Akhirnya kau datang juga hyung." Kekehnya yang mana merasa bahagia sekaligus bangga. Karena bagaimana pun juga Baekhyun adalah orang yang teramat sulit untuk di ajak keluar rumah terlebih untuk sekedar bertemu seperti sekarang ini.

Baekhyun berdecak kesal menatap Kai jengkel, "kau mengganggu waktuku." Sarkasnya yang justru membuat Kai tertawa terbahak setelahnya.

"Astaga hyung ini Amerika.. kau takkan tahu apa yang akan terjadi di luaran sana jika kau tetap diam di dalam rumah. Kau sungguh tidak bisa merubah kebiasaanmu itu ya hyung?" Ucap Kai mulai berceramah.

"Terserah! Jadi ada apa? Kau tak mengundangku datang ke sini hanya untuk makan berdua kan?"

Kai pun kemudian memberikan sebuah amplop berwarna emas itu di hadapan Baekhyun yang mana tentu seketika membuat pria Byun itu mengerutkan keningnya mencoba untuk paham.

"Apa ini?" Tanya Baekhyun.

"Undangan sebuah pesta sambutan dan aku memintamu untuk menggantikanku hyung. Kau mau kan?" Tanya Kai penuh harap.

SWEET BYUN [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang