Cinta yang kau toreh masih sangat menyakitkan untuk di ingat tapi jujur itu juga sangat menyenangkan. Kenangan terindah yang pernah ada walau telah lama berlalu.
Status yang berbeda kini telah tersemat jelas di dalam kenangan pahit masa lalu. Sebuah kata mantan bukan lagi hal yang tabu untuk orang lain mengerti dan ketahui.
2 hati yang tak lagi bersatu dalam binaan rumah tangga, itu sudah biasa terjadi.
Namun mengapa? Mengapa Tuhan begitu menginginkan keributan kita yang justru menambah beban dosa dalam catatan para malaikat.
"Urimaniya, Kang Sunghee-ssi." Sapanya dengan seringai tipis tersenyum mencoba memaksa.
Sunghee bukannya buta untuk tak melihat pria dihadapannya ini sejak tadi guna menghindar, karena demi Tuhan ia sungguhan sedang tak menginginkan kerja otaknya berputar pada masa lalu.
"Nde, urimaniya Byun Baekhyun-ssi." Balasnya mencoba tersenyum.
Apa yang sebenarnya kau harapkan? Kata maaf? Pengakuan? Itu semua hanya angan kosong yang takkan pernah bisa terungkap di saat keegoisan hati masing-masing masih membara.
Tatapan mata Baekhyun adalah hal terlemah yang dulu pernah Sunghee idam-idamkan. Sorot matanya yang benar-benar memberikan sebuah perasaan tanpa harus berkata.
Sunghee bukan tak mengingatnya, selama ini ia hanya mencoba untuk melupakan pria Byun itu dan meninggalkannya pada luka lama dalam kisah masa lalu mereka.
Meski Sunghee akui Baekhyun adalah pria yang sulit ia lupakan dalam 2 tahun terakhir ini dan dirinya mengakui ini.
🤍
"MWO?!!"
Sunghee memejamkan matanya sejenak seraya menjauhkan tubuhnya setelah kawannya itu tiba-tiba berteriak keras di dekat telinganya.
"YAK!! BAGAIMANA BISA KAU BERTEMU DENGANNYA, HAH?!!" teriaknya lagi sambil memaki.
"Kau pikir aku mau bertemu dengannya?" Jawab Sunghee tak kalah kesal.
Kawannya itu pun menghela nafasnya kasar sebentar lalu memajukan tubuhnya mendekat, "lalu apa yang kalian bicarakan?"
Flashback
"Urimaniya, Byun Baekhyun-ssi." Balas Sunghee mencoba tetap ramah.
Baekhyun mengulas senyum mengembang, "aku tidak tahu jika kau akan datang ke acara ini."
"Ya, tadinya aku tidak ingin datang, tapi dia seniorku dan dia mengundangku.-- jadi aku datang." Jawabnya setenang mungkin.
"Arraso."
"Hanya itu, setelahnya tidak ada percakapan apapun lagi." Ucap Sunghee mengakhiri ceritanya dengan sangat singkat.
Kawannya itu bahkan sudah mengerjapkan matanya berulang kali mencoba memahami namun dasarnya penasaran, jadi ketika otaknya telah berekspetasi tinggi dan kenyataannya tak demikian maka ia pun memilih menutup mulutnya takkan bertanya apapun lagi setelahnya.
🤍
Apa kata yang pas untuk Sunghee ketika perasaan cinta tulusnya telah terenggut habis ketika dulu ia berjuang keras mencintai seseorang?
Seorang pria yang pernah mengisi hari-harinya penuh warna di dalam kehidupannya yang pernah kelam. Pria yang selalu ada untuknya dengan segala canda tawanya yang terlontar meski hanya karangan.
Sunghee mengingat segalanya, mencoba melupakan pun percuma, hidupnya seolah memang telah terbiasa akan hadirnya, jadi ketika pria itu menghilang dan pergi ia tak bisa memungkirinya jika dirinya pun ikut terluka kehilangannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
SWEET BYUN [TAMAT]
Fanfiche is an extraordinary man I have in my life kumpulan cerita ONESHOOT Baekhyun