Two Shot

156 19 17
                                    

Rate 17+



Pov. Luna

"Oh ada yang salah dengan mataku. Seharusnya pria tinggi berkulit pucat itulah yang jadi daya tarikku saat dia masuk ke dalam dengan ekspresi dingin dan juga tajamnya. Tapi sayangnya bukan dia yang aku fokuskan sekarang, melainkan.. pria yang berada di sampingnya."

"Siapa itu?" Bisikku pada kawanku.

Temanku menoleh menatap ke arah mata yang aku maksudkan sebelum dirinya pun menjawab sambil terkikik lucu seakan mengejekku.

"Itu Sehun memangnya siapa lagi?"

"Ck! Bukan itu, tapi pria disebelahnya. Siapa dia?" Kesalku.

Sambil menyipitkan matanya mencoba fokus di keremangan cahaya temanku berusaha mendapatkan sosok yang mungkin saja dia kenal, karena ya kalian tau temanku ini banyak mengenal pria hampir semua di lingkungan kampus kami tanpa terkecuali.

"Ah! Aku ingat!" Teriaknya kemudian.

"---dia Baekhyun! Byun Baekhyun." Ucapnya menjawab tanyaku tepat di telingaku.

Dan ya! Akhirnya aku tahu namanya. Pria tampan bermata sipit tapi imut itu aku mengetahuinya sekarang.

***

Getaran ponsel di atas meja sukses membuat kedua insan berbeda jenis kelamin itu bersamaan melepas pagutan bibir keduanya menoleh menatap ke arah meja kaca di sudut ruangan sebelum kemudian sang pria mendesah kasar bangkit berdiri dan berjalan ke arah meja lalu mengeceknya.

"Pacarmu menelponmu?" Tanya Luna sambil mengancingkan kembali pakaiannya yang sempat terlepas.

"Bukan, ibuku mengirimkan pesan padaku." Jawabnya masih terfokus mengetikkan jemarinya di atas ponselnya.

"Apa ibumu akan datang ke sini?"

Pria itu berjalan ke arah sofa dan duduk tepat di samping Luna, "dia memintaku untuk pulang tepat waktu nanti malam." Ucapnya.

Luna langsung mengerutkan kening menukikkan alisnya merasa ada yang aneh

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Luna langsung mengerutkan kening menukikkan alisnya merasa ada yang aneh.

"Jankan.. bukankah kau dan Yori--"

"Arra.. itulah masalahnya." Keluhnya sambil mengerucutkan bibirnya bersikap manja.

"Apa kau sedang menggodaku tuan muda Oh Sehun?" Tanya Luna dengan matanya yang berfokus pada bibir kecil nan tipis milik kawannya itu.

Sehun menyeringai mendekat dengan perlahan semakin gencar membuat gadis itu kembali terangsang seperti sebelumnya, namun sayangnya Luna jauh lebih dulu sigap dengan menolehkan kepalanya ke lain arah menghindari serangan yang jelas membuat Sehun pun semakin dibuat gemas tersenyum penuh makna sambil kembali duduk tegap seperti semula.

Memutar-mutar gelas kaca berisi wine miliknya, Luna menegaknya pelan kemudian.

"Aku akan bicara dengan Yori, tapi aku butuh bayaran untuk itu."

SWEET BYUN [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang