Bad Dream

193 24 2
                                    

(Pov. Baekhyun)

Dia wanita yang anggun cantik berkelas yang pernah aku temui. Pertemuan singkat yang sungguh konyol jika aku menceritakannya sejak awal. Intinya kami tak sengaja bertemu dengan barang yang sama-sama terjatuh. Ya, kami bertabrakan saat itu.

Aku masih ingat kala itu ketika kami tak sengaja menjatuhkan barang milik masing-masing. Aku yang tak sengaja menjatuhkan bunga yang dibawanya dan dia menjatuhkan ponselku yang sempat ku genggam sebelumnya.

Sungguh lucu jika diingat. Tapi sejak itulah kami menjadi sering bertemu, meski berawal dari kecanggungan yang tak pernah menemukan tema pembicaraan sampai saat kami pada akhirnya saling terbuka. Menceritakan segalanya walau random sekalipun.

Aku mencintainya, sangat. Entah sejak kapan perasaan itu muncul yang pasti aku sangat mencintainya hingga tak pernah sekalipun diriku memikirkan hal lain selain dengannya dan terus bersamanya.

Ingin mengatakan jika aku gila?

Ya, aku memang sudah gila. Mencintainya sungguh membuatku sekonyol ini.

Namanya Song Seon rim. Bukankah itu nama yang cantik? Dia memang sangat sangat sangat cantik. Ada banyak hal lebih jika aku harus mengatakan tentangnya dan aku yakin itu tidak akan cukup waktu jika untuk 1 hari penuh membicarakannya.

Ini hari istimewa, hari di mana kami pada akhirnya bertemu setelah sekian lama. Seon rim adalah wanita karir yang mana kesibukannya adalah pekerjaannya dan aku sebagai kekasih jelas memahaminya.

Karena ini adalah hari liburnya dia memintaku untuk datang bahkan ketika aku hampir menelponya. Lihat, kami berjodoh bukan? Aku sangat bahagia.

Sampai tak sadar jika aku datang 1 jam lebih awal. Tidak apa jika harus menunggu karena 1 jam pun tak akan terasa lama sedangkan aku tidak menghitungnya.

Sesuai janjinya. Tepat waktu Seon rim datang sesuai perkataannya. Ia sedikit terkejut mendapatiku telah datang di tempat tujuan, keningnya yang berkerut aku bisa membacanya.


****


"Baekhyun? Sejak kapan kau datang?" Tanyanya cemas lalu duduk dihadapan Baekhyun setelah menarik kursinya.

"Gwenchana. Kau juga tahu aku sangat suka menunggumu." Jawab Baekhyun sambil mengulas senyum mengembang.

Seon rim terdiam, ia tahu benar bagaimana kekasihnya ini selalu mampu mengejutkannya tanpa dirinya minta.

"Aku tanya sekali lagi. Sejak kapan kau ada di sini?"

Baekhyun merubah raut wajahnya. Menamparnya secara mental bahwasannya gadisnya itu bukan orang yang akan cepat tersentuh walau Baekhyun tengah berusaha menciptakan romansa diantara keduanya.

"Kau tidak perlu tahu tentang hal itu. Yang pasti aku datang lebih dulu." Jawab Baekhyun setenang mungkin.

Seon rim menghela nafasnya kasar mengalihkan pandang berjalan mendekat lalu berdiri tepat dihadapan Baekhyun menyisakan beberapa senti jarak keduanya saat ini.

"Tidak kah kau tahu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Tidak kah kau tahu. Kau justru membuatku muak Baekhyun." Ucapnya lirih namun tetap terdengar penuh penekanan disetiap ucapannya.

Untuk yang kesekian kalinya dalam setiap pertemuan. Seon rim selalu mengatakan hal yang teramat menyakitkan. Tapi Baekhyun tak mampu untuk membalas. Hanya terus menahan kesal dalam batin hingga terasa kebal.

"Sayang, ada apa denganmu? Kau kesal padaku karena aku datang duluan?"

"...arraso. Besok aku tidak akan datang lebih awal lagi dan menunggumu sampai kau datang. Aku tidak akan mengulanginya lagi. Aku berjanji padamu." Ucap Baekhyun memilih mengalah.

"Baekhyun tapi---"

"Shireo!! Jika kau ingin mengatakan ingin mengakhiri ini semua, aku tidak akan pernah menyetujuinya. Tidak, aku tidak mau." Tegas Baekhyun penuh rasa kesal.

"Apa kau sungguh masih menganggap hubungan kita baik-baik saja?"

"Setidaknya aku masih mampu menahannya."

Seon rim menggelengkan kepalanya benar-benar muak dengan cara Baekhyun yang selalu seperti ini.

"Baekhyun, kau tahu benar hubungan kita sudah tak baik lagi sejak beberapa bulan lalu. Kau selalu menutup mata untuk segala hal terburuk yang jelas-jelas sedang kita alami. Apa kau tak pernah memikirkan perasaanku? Aku sudah cukup bersabar untuk ini, kupikir kau akan mengerti dengan sikapku padamu selama ini. Tapi ternyata--"

"Aku mencintaimu Seon rim, masih sangat mencintaimu. Aku tak pernah sekalipun berpikir bahwa kita akan berpisah seperti ini. Aku bisa melakukan apapun jika kau--"

"CUKUP!!!" teriak wanita Song itu penuh amarah.

Baekhyun menutup mulutnya menatap nanar kekasihnya itu merasa terluka. Ini tak seperti yang dirinya harapkan. Demi Tuhan Baekhyun sudah menantikan pertemuannya kali ini sejak lama, bahkan kalimat romantis yang biasanya tak bisa ia lakukan pun semalam penuh dirinya hafalkan.

"Kita akhiri sampai di sini. Terserah kau mau menerimanya atau tidak tapi aku tetap akan mengakhirinya saat ini juga. Terima kasih untuk segalanya, Byun Baekhyun- ssi." Tegasnya yang kemudian berbalik berjalan meninggalkan tempat tanpa tahu benar jika pria Byun itu teramat terluka sekarang. Kejutan yang seharusnya ia lakukan gagal seketika.

Tetesan air mata yang tak biasanya keluar kini turun membasahi pipinya begitu saja tanpa Baekhyun ingin. Kotak cincin yang seharusnya ia berikan pada Seon rim justru hanya bisa tergenggam kuat dalam tangan menahan kekesalan, amarah sekaligus rasa kecewanya.

Namun bodohnya Baekhyun tetap mencintainya dan masih mengharapkannya walau itu terdengar omong kosong belaka.

"Aku akan tetap di sini, menunggumu Seon rim-ssi." Gumamnya tersenyum dalam luka.

" Gumamnya tersenyum dalam luka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.






- end -

SWEET BYUN [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang