Tentang sebuah rasa. Ada kalanya kasih sayang tak perlu berujung cinta jika memang hati tak bergetar memberi tanda. Memaksakan juga bukan opsi tepat untuk mendapatkan cinta itu seperti apa yang kita impikan.
"Moon Yuri." Ucapnya tanpa melepas senyuman merekahnya di wajah sejak tadi.
"Kau tinggal di sekitaran sini?" Pria itu kembali bertanya.
"Ya, aku memiliki rumah di sekitaran sini."
Pria itu tertawa kecil mencelos merasa terkejut sendiri karena tebakannya terus tepat sasaran sesuai pikirannya. -- ini tidak lagi menyenangkan.
Yuri sendiri tak bodoh untuk sekedar mengetahui benar apa yang tengah pria dihadapannya ini pikirkan. Dari mimik wajahnya saja, gadis Moon itu sudah tahu jawabannya.
"Ibuku bahkan tidak memberitahuku ini." Gumamnya berbisik, menyesali akan pertemuannya kali ini.
"Ah! Pasti eommonim tidak mengetahui ini."
Pria itu tersenyum kikuk mencoba tak memberi suasana canggung walau itu pun tetap tak ada gunanya. Karena sayangnya Yuri memeliki kepekaannya yang tajam.
●●●●
Setelah melihat mobil mewah itu pergi meninggalkan tempat barulah Yuri tertawa terbahak setelahnya.
Astaga, ingatkan gadis itu jika dirinya masih berada di tempat umum sendirian. Dan tertawa sendiri jelas menjadikan orang-orang yang berlalu lalang tak satupun tak menatap Yuri bagai orang gila.
"Apa kau sungguh menyukai menjadi perhatian?"
Suara khas dari seorang pria yang tiba di sana setelah sempat meragu untuk mendekat atau tidak. Gadis itu sedang menggila sekarang.
Yuri menoleh cepat lalu mengangkat kedua tangannya berlari mendekat dan memeluk pria itu tiba-tiba dengan wajah bahagianya.
"AAA!!! BAEKHYUNAA!!" teriak Yuri tanpa rasa malu sama sekali.
Mendengar namanya diteriakan oleh gadis itu maka sontak Baekhyun pun membelalakan matanya seketika mencoba melangkah mundur, merasa was-was.
Ya Tuhan, Baekhyun lupa jika gadis bermarga Moon itu memang bukan sejenis gadis pada umumnya. Tidak tahu malu dan juga bar-bar. Cerminan seorang Moon Yuri seorang.
"Yak! Yak! Yak!"
Yuri menutup telinganya dan tetap memeluk Baekhyun erat setelah dirinya berhasil berada di jarak terdekat dengan pria itu saat ini.
Jangan tanyakan bagaimana kondisi Baekhyun, karena kenyataannya pria itu kini telah sepenuhnya mempasrah dengan memejamkan mata mencoba tak mengomel. Oh demi apapun juga Baekhyun dan Yuri, jika disatukan omelan Yuri jauh lebih berisik dan panjang lebar dibanding dirinya.
Mengalah, adalah solusinya.
Semua pasang mata setiap orang yang melewati keduanya terkadang terkikik geli sambil berbisik. Mungkin mereka beranggapan jika Yuri dan Baekhyun adalah sepasang kekasih yang tengah dimabuk cinta sampai-sampai bermesraan pun di tengah jalan, di tempat umum.
Amat sangat terbiasa.
●●●●
Sebenarnya tidak ada yang tidak mungkin untuk Yuri ataupun Baekhyun menjalin kasih ataupun tidak. Masalah hati seseorang tak ada yang tahu kan. Toh mereka memang dekat.
Dianggap kawan pun sepertinya tidak hanya kawan karena ada di mana Yuri dan Baekhyun terkadang melewati batas tak selayaknya kawan.
Senja hari adalah favorit Yuri setiap kali berada di rumah Baekhyun menatap langit yang berwarna jingga kemerahan. Pemandangan yang selalu menjadi hal paling menyenangkan untuk Yuri di sore hari.
KAMU SEDANG MEMBACA
SWEET BYUN [TAMAT]
Fanfiche is an extraordinary man I have in my life kumpulan cerita ONESHOOT Baekhyun