MISTRESS

255 22 0
                                    

"Jadi kau orangnya? Gadis simpanan Byun Baekhyun?"

"Nde."

Wanita itu kemudian berdecih, tertawa remeh dengan sorot matanya yang menajam dengan penuh amarah. Bangkit berdiri setelahnya lalu berjalan meninggalkan tempat sambil menghentak-hentakkan langkah kakinya.

Menjadi pusat perhatian di kafe tersebut bukan pertama kalinya. Bahkan ini sudah yang kesekian kalinya bagi gadis berambut hitam legam itu dengan wajah cantik juga polosnya.

Di tampar, di maki, bahkan mungkin di hina, ia sudah berulang kali mengalaminya. Hanya karena sebuah sebutan "gadis simpanan".

Setelah wanita itu pergi, seorang pria berpakaian rapi dengan setelan jas lengkap bermerek mahal itu datang lalu duduk tepat di hadapan gadis berambut hitam itu dengan santainya.

"Haruskah aku bertepuk tangan?" Tanyanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Haruskah aku bertepuk tangan?" Tanyanya.

"Mwoga?"

Pria itu menunjuk arah wanita tadi yang sempat melewatinya memberi jawaban atas apa yang ia maksudkan.

Gadis itu berdecak sebentar sebelum mulutnya membuka guna menyuap cake miliknya yang sempat tak tersentuh sejak tadi karena wanita tadi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Gadis itu berdecak sebentar sebelum mulutnya membuka guna menyuap cake miliknya yang sempat tak tersentuh sejak tadi karena wanita tadi.

"Seharusnya dia menamparku atau paling tidak memakiku, tapi ia justru hanya bertanya lalu pergi dengan kesal.-- wanita aneh."

"Kau juga aneh."

Mendengar itu ia pun mendongak menatap malas pada sorot mata pria dihadapannya ini yang justru semakin hari semakin membuatnya jengkel setengah mati.

"Yak, Jung Ahra, apa kau tak bisa mencari pria lain selain bosmu itu? Aku yakin di luaran sana banyak akan menerimamu sebagai karyawannya atas kemampuanmu...bukannya hal lain."

"Oh Sehun, apa kau sudah bosan hidup?"

Pria bermarga Oh itu pun seketika bungkam, menciut tiba-tiba jika Ahra sudah mulai mengeluarkan tanduknya seolah memberi sinyal sebuah peringatan.

Ahra pun menghela nafasnya kasar lalu bangkit berdiri tanpa menghabiskan potongan cake yang sempat membuatnya tergiur setengah mati, tapi karena perbincangan mereka yang mulai membuat Ahra bosan maka seketika itu juga selera makannya pun hilang.

SWEET BYUN [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang