Assalamualaikum readersSelamat membaca
•
•
•~•.🌷🌷🌷.•~
Setelah perjalanan kurang lebih 15 jam akhirnya Fauza dan yang lain sampai di Indonesia.
Mereka kembali melanjutkan perjalanan menuju pondok pesantren Al Malik, sesampainya di pondok Fauza begitu bahagia, suasana yang sangat dingin dan sejuk ini sangat lah menenangkan.
"Ayo kita ke ndalem, kalian butuh istirahat kan," ucap Umma Halimah yang mengajak semua nya masuk.
"Umma Azzam mau pergi ngeliat pesantren dulu yah, Assalamualaikum,"
"Iyaa nak Wa'alaikumussalam,"
Gus Azzam pergi begitu saja bahkan untuk melirik Fauza saja ia tidak ingin, dan Fauza yang sadar akan hal itu hanya tersenyum.
Ini adalah hal yang bagus untuk nya, jika perjodohan ini tidak terjadi maka itu akan sangat menguntungkan baginya.
Semua orang sibuk dengan urusan mereka masing-masing dan begitu juga dengan Fauza, bukan nya istirahat ia justru berkeliling pondok pesantren.
Fauza sibuk memfoto semua hal, terlebih langit siang ini juga terlihat sangat indah membuat nya tak tahan ingin mengabadikan keindahannya.
Para santriwati yang heran pun hanya menatap Fauza, siapa gadis itu, apakah dia murid baru di sini?
"Ngapain?" Tanya seseorang yang membuat Fauza kaget dan hampir menjatuhkan ponselnya.
Gadis itu berbalik dan melihat siapa yang bertanya kepadanya, Gus Azzam?
"S-aya cuman mau foto langit Gus," ucap nya yang menunduk.
"Hmm, bisa ikut saya sebentar? Ada yang mau saya omongin sama kamu," Gus Azzam berucap sambil menatap ke arah lain.
Sikap nya yang dingin bisa Fauza rasakan, benar yang Oma katakan bahwa dia adalah orang yang sangat cuek.
"Bisa Gus,"
Gus Azzam berjalan duluan meninggalkan Fauza di belakang nya, sementara itu suasana setelah kedua nya pergi jadi tidak kondusif, wajar saja selama ini tidak ada satu wanita pun yang bisa sedekat itu dengan Gus Azzam.
"Kok jadi rame gitu si," gumam Fauza yang mendengar kericuhan dibelakangnya.
"Biarin aja," sahut Gus Azzam yang mendengar gumaman Fauza.
Kedua nya sekarang berada di lantai 2 sebuah gedung, dari sini semua pemandangan indah bisa Fauza lihat dengan mata nya.
Pohon-pohon yang indah dan tinggi dengan banyak nya hamparan hijau rumput membuat Fauza tersenyum melihat semuanya.
"Subhanallah ini indah banget,"
Fauza menatap kagum semua keindahan di hadapannya tanpa ia sadari bahwa Gus Azzam menatap nya.
"Maa syaa Allah, ehh astaghfirullahaladzim, ayo Azzam kendalikan diri kamu,"
Gus Azzam langsung mengalihkan pandangan nya, ia beristighfar atas apa yang telah ia lakukan barusan.
KAMU SEDANG MEMBACA
HIRAETH ARFA
Teen FictionTakdir selalu membawa kita ke tempat di mana semua luka berasal, tak ada yang bisa berlari dari trauma dan luka nya karena sejauh apa pun kau berlari luka dan trauma mu tidak akan pernah sembuh. Bagaimana jadinya jika takdir membawa mu ke titik di m...