25 | KEBUN STRAWBERRY

199 18 6
                                    

Vote dan comen nya ya
Anak cantikk
Luvv 🌷

~•🎀🎀🎀•~

Pagi-pagi sekali Fauza sudah pergi menuju kebun, entahlah ia hanya ingin udara yang segar dan sejuk.

"Makan buah apa ya, sayang kamu mau buah apa?" Tanya Fauza kepada bayi yang ada di perutnya.

"Masih pagi banget tapi, takut nanti kalo papa kamu marah, kita ngapain ya, keliling pondok dulu kali ya, kalo gk kedepan cari makan," oceh Fauza yang mulai berjalan pergi.

Di depan Fauza membeli nasi uduk, soto dan juga bakso, "Eumm minum nya apa ya," tatapan Fauza masih sibuk mencari minuman apa yang akan ia beli sekarang.

Senyuman di wajahnya terbit karena melihat penjual es cincau, sepertinya segar jika meminum es cincau.

"Pak beli es nya ya, mau 4 bungkus,"

"Iyaa dek bentar ya,"

"Dek?" Cengoh Fauza yang kaget ketika di panggil dek.

"Loh adek masih sekolah kan? Santri pondok kan?" Tanya penjual es cincau tersebut.

"Bukan pak, saya istri Gus Arka," ucap Fauza yang tersenyum ramah.

"Ya Allah saya pikir santri pondok, masih muda banget neng nya makanya saya kaget, Gus Arka juga masih muda cocok pokoknya," Fauza pun hanya tersenyum menanggapi ucapan penjual es cincau itu.

Setelah selesai membeli semua makanan yang ia inginkan, Fauza pun kembali ke pondok.

"Woy! Gile pagi-pagi udah belanja aja lu," entah dari mana tapi tiba-tiba saja April muncul di hadapan Fauza.

"Laper gw," cengirnya.

"Sumpah gw mau marah ya sama Lo! Kenapa Lo malah gk ngasih tau kita orang kalo Lo lagi hamil! Tega banget Lo za!"

"Ehh ehh sabar dulu dong, ya gw aja gk liat kalian dari kemarin, Lo mau lahiran ya jadi gk boleh banyak marah-marah," Fauza mengelus perut April yang menang sudah memasuki bulan terakhirnya.

"Iyaa nih, deg-degan deh gw, gimana ya nanti, mana baru pertama kali gw ngelahirin,"

Fauza pun menatap April dan mengelus pundak nya, "Bismillah Lo pasti bisa, yang penting ikutin kata dokter,"

"Iyaa za, oh iyaa Lo udah berapa bulan?"

"2 bulan setengah,"

April pun langsung menatap tajam Fauza, "Tuh kan! Gw bilang juga apa! Gk ketahuan sampe 2 bulan gila keren banget,"

Fauza pun terkekeh melihat reaksi April, "Ya kan gw gatau, yaudah lah mau pulang gw, takut nanti di cariin my husband,"

"Aelah, iyaa si iyaa, hati-hati zaa,"

"Iyoo"

Ketika sampai di rumah Fauza langsung mendapatkan tatapan tajam dari suaminya.

"Ehh mas, sudah bangun mas, nih aku beli makanan, makan yuk," ajak Fauza yang berjalan kemeja makan.

"Sini dulu, duduk di samping mas, mas mau ngomong," raut wajah Gus Arka benar-benar serius dan Fauza agak takut melihatnya.

Dengan perlahan Fauza pun duduk di samping Gus Arka dan menatapnya, "Siapa yang nyuruh pergi sendiri? Kenapa gk bangunin mas kalo mau cari makan? Gk izin lagi sama mas,"

"Maaf mas," cicit Fauza yang langsung menunduk.

Gus Arka menghela nafasnya dan menyentuh dagu Fauza agar kembali tegak dan menatap dirinya, "Tatap mas kalo mas lagi ngomong, jangan nunduk,"

HIRAETH ARFATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang