04 | PERTARUNGAN DOA

1.5K 160 18
                                    


Assalamualaikum

Selamat membaca



~~~~~~~~•.🌼.•~~~~~~~~


Seorang gadis sedang duduk dan menatap ke arah luar, ia sudah tau keputusan apa yang akan dia ambil untuk menentukan semua persoalan yang sedang ia hadapi sekarang.

Drettt... Drettt... Drettt...

Tanpa melihat siapa yang menelfon Fauza pun langsung mengangkat panggilan telfon itu.

"Assalamualaikum, gimana udah dapet jawaban nya?" Tanya orang dari sebarang sana.

"Masih pagi Gus ya ampun,"

"Jawab dulu salam saya Fauza, terus pertanyaan saya jangan ngeluh terus,"

"Astaghfirullahaladzim, Wa'alaikumussalam Gus Arka, saya udah dapet jawabannya," Fauza langsung beristighfar saat ia lupa menjawab salam Arka.

"Terus apa jawaban nya?" Tanya Arka penasaran.

"Kamu nanya? Kamu bertanya-tanya?"

Helaan kasar terdengar dari suara Arka yang lelah menghadapi Fauza, "Kamu mau jawab sekarang atau gk? Jangan bercanda Fauza saya lagi serius,"

"Iyaa! udah kan itu jawabannya! Wassalamu'alaikum,"

Fauza menekankan kata iya agar Arka mengerti akan jawabannya, Arka yang sekarang tidak lah asik, sulit sekali untuk mengajak nya bercanda.

Tuttt... Tuttt... Tuttt...

"Emosi banget gw! Bisa nya dia kayak gitu ih! Belom apa-apa udah ngeselin!" Sengut Fauza.

"Ehh ehh kenapa Lo? Nih gendong keponakan Lo, gw mau nganter anak sekolah dulu yah, urusin dia yang bener ya Za awas lu asal-asalan," ancam kak Rangga kepada Fauza.

"Ihh udah lah sana pergi Lo!" Usir Fauza yang menutup pintu kamar nya.

Gadis itu menghela nafasnya dan tiduran di samping bayi mungil yang belom di beri nama itu.

"Gemes nya aunty sama kamu, gigit boleh gk?"

"WOY! GW TABOK LO ZA SAMPE GIGIT ANAK GW!!!" Teriak kak Rangga dari depan pintu kamar Fauza.

"Udah lah ayo mana mungkin Fauza gigit beneran anak kita, cepetan nanti telat nih anak kamu ke sekolah," nesahat kak Chesa.

Kak Rangga dan kak Chesa sudah pergi untuk mengantar anak pertama mereka kesekolah, dan Fauza masih saja bermain dengan bayi mungil tanpa nama itu.

Di sisi lain Arka begitu senang hingga ia sujud syukur dan langsung wudhu untuk shalat Dhuha.

"Terimakasih ya Allah kau telah mengabulkan semua doa hamba, hamba tau perasaan ini tetap ada pasti ada alasan di baliknya dan sekarang hamba mengerti apa yang kau maksud kan ya Allah, kau menjauhkan hamba dari cinta hamba karena kami telah menempuh jalan yang salah,"

"Lalu kau kembali mempersatukan kami dalam hubungan yang halal, sungguh ya Allah tiada yang jauh lebih indah dari takdir yang telah engkau rancang untuk hamba,"

"Dan ya Allah tolong jaga Fauza dari semua rasa sakit, hamba begitu takut jika hamba kembali melukai dirinya, berikanlah hamba kekuatan untuk bisa menjalin kehidupan rumah tangga ini dengan izin mu, jaga lah keluarga kecil hamba dari semua marabahaya, Aamiin-aamiin ya robbal al-amin,"

Arka bahkan sampai menangis karena semua ini bagaikan mimpi untuk nya, semua doa yang telah ia panjatkan selama 6 tahun ini akhirnya terkabul.

Tidak ada yang tidak mungkin jika Allah sudah berkehendak, buktinya saja Arka bisa mendapatkan izin dari Oma dan Opa padahal jika di pikir-pikir mereka adalah orang yang paling membenci Arka.

HIRAETH ARFATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang