AssalamualaikumVote & comen nya ceunah
•
•
•~•.🌈✨🪐.•~
Semua acara telah berakhir, mengingat waktu yang sudah mulai beranjak malam Gus Arka dan Fauza pun berjalan menuju kamar mereka.
"Mau kamu atau saya duluan yang mandi?" Tanya Gus Arka yang menatap istrinya.
"Gus aja duluan saya mau hapus make up,"
Gus Arka mengangguk dan mulai membersihkan dirinya di kamar mandi, badan nya terasa begitu lengket, jika ia tidak mandi maka ia tidak akan bisa tidur.
15 menit Gus Arka membersihkan dirinya lalu ia keluar dan betapa terkejutnya ia saat melihat istrinya yang tak ada di kamar nya.
"Katanya mau mandi tapi malah gk ada di kamar," cibir Gus Arka yang menggelengkan kepalanya.
Sementara di luar Fauza sedang menerima paket, akhirnya pesanannya datang juga.
Gadis itu beranjak pergi ke kamar tamu, badanya benar-benar tidak enak dan lengket, jika ia menunggu Gus Arka maka itu akan bertambah lama.
Jadi Fauza memutuskan untuk membersihkan dirinya di kamar mandi tamu saja.
"Aduh gk enak banget perut gw astaga, tiduran bentar kali yah," gumam Fauza yang membaringkan dirinya di kasur.
Sakit perut nya itu bukan lah karena salah makan tapi ini hari pertama ia datang bulan, jam 2 tadi siang tamu nya itu datang dan membuat nya tidak bisa shalat di imami oleh Gus Arka.
Niat awal yang hanya tiduran saja ternyata membuat Fauza benar-benar nyenyak dalam tidurnya. Meskipun baru pukul 08.30 malam ia sudah sangat mengantuk, mungkin ini efek dari lelah nya ia hari ini.
Sementara itu Gus Arka tetap menunggu Fauza di kamar nya sambil membaca ayat suci Al Quran. Sudah cukup lama Fauza pergi dan Gus Arka pun menjadi gelisah.
Akhirnya Gus Arka memutuskan untuk keluar dari kamar nya dan mencari Fauza.
Ia melihat ke sana dan kemari apa Fauza berada di dapur? Halaman depan? Atau halaman belakang rumah?
Ketika Gus Arka sibuk berpikir tiba-tiba saja ada yang menepuk pundak nya dan membuat nya terkejut.
"Ngapain Ar? Udah malem bukan nya tidur malah celingak-celinguk kek maling, malam pertama Lo ini gk inget kah?" Goda Rangga sambil tersenyum jail menatap Gus Arka.
KAMU SEDANG MEMBACA
HIRAETH ARFA
Teen FictionTakdir selalu membawa kita ke tempat di mana semua luka berasal, tak ada yang bisa berlari dari trauma dan luka nya karena sejauh apa pun kau berlari luka dan trauma mu tidak akan pernah sembuh. Bagaimana jadinya jika takdir membawa mu ke titik di m...