07 | PENGANTIN BARU

1.3K 87 10
                                    

Pukul 03 malam Gus Arka masih terjaga karena ia harus terus mengelus perut Fauza agar istrinya tetap nyaman dalam tidurnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Pukul 03 malam Gus Arka masih terjaga karena ia harus terus mengelus perut Fauza agar istrinya tetap nyaman dalam tidurnya.

Dengan gerakan perlahan ia pun mencoba menjauhkan dirinya dari istrinya, sepertiga malam telah tiba dan Gus Arka tidak bisa melewatkannya begitu saja.

Ia mengambil air wudhu dan mulai melakukan shalat tahajud.

"Ya Allah angkat lah penyakit istri hamba, melihat nya begitu kesakitan membuat hamba tak tega, buat lah rasa sakit nya hilang ya Allah karena hamba tau itu sangat menyakitkan untuk nya, dan semoga semua rasa sakit nya bisa menebus dosa-dosa istri hamba sebelumnya ya Allah, Aamiin,"

Setelah berdoa Gus Arka pun berzikir dan membaca Al Qur'an hingga azan subuh tiba, ia selalu melakukan ini di setiap sepertiga malam karena di momen ini lah ia bisa jauh lebih dekat dengan Allah.

Ketika yang lain tidur nyenyak tapi ia justru sibuk mendekatkan dirinya kepada sang illahi, memperbanyak zikir dan membaca Al Qur'an sebagai bentuk dari cinta nya kepada sang pencipta.

Kegiatan Gus Arka selesai setelah ia menyelesaikan shalat subuh nya, ia kembali membereskan sajadah, tasbih dan Al-Qur'an nya lalu kembali mengecek kondisi istrinya.

"Kenapa bangun hmm? Masih sakit?" Tanya Gus Arka yang mendekati Fauza.

Jujur saja Fauza sudah bangun sedari tadi, ia terbangun ketika Gus Arka mulai berdoa untuk kesembuhannya, dan itu sangat lah manis, selain Gus Arka merawatnya ia juga mendoakannya dan itu benar-benar membuat Fauza bahagia.

"Beneran masih sakit?" Gus Arka mengelus lembut perut Fauza dengan tangan nya sambil menatap kedua mata istrinya.

"Udah mendingan kok, Gus pasti belom tidur kan?" Tanya Fauza.

"Alhamdulillah kalo udah baikan, saya udah tidur tadi,"

"Bohong! Saya tau Gus semalam gk tidur karena jagain saya, sekarang Gus harus tidur, saya gk mau kalo sampe Gus jadi sakit," omel Fauza yang menatap tajam suaminya.

Senyuman terbit di wajah Gus Arka, kekehan kecil keluar dari bibir mungilnya.

"Iyaa saya akan tidur, tapi kamu juga harus tidur lagi," ucap Gus Arka yang mengelus lembut rambut Fauza.

Fauza hanya menganggukkan kepalanya, tapi bukan nya tertidur kedua nya malah saling menatap satu sama lain, astaga keadaan berubah menjadi canggung.

"Tidur," perintah Gus Arka yang mengelus lembut rambut Fauza.

"Gk bisa tidur, eumm... boleh peluk gk Gus?" Tanya Fauza yang ragu-ragu.

Tanpa mengatakan apa pun Gus Arka langsung memeluk tubuh mungil Fauza, "Sekarang tidur yah, cepet sembuh chagia,"

Fauza mendongakkan kepala nya menatap Gus Arka tak percaya, apa dia juga menonton drakor?

"Gus nonton drakor yah?"

HIRAETH ARFATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang