Annyeong
Jaga kesehatan ya
Semangat sekolah ny
💗🤸
~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•
Entah ada apa dengan Gus Arka sejak kemarin dia mendiami Fauza, bahkan untuk bicara satu katapun ia enggan.
Dan Fauza juga memilih untuk bersikap tidak perduli, entahlah kepala nya sakit karena habis mencuci, mungkin ini efek samping dari alergi dinginnya.
Gadis itu memutuskan untuk makan cemilan sambil menonton film, cuaca hari ini juga terlihat sangat mendung sehingga membuat Fauza enggan pergi kemana-mana.
Gus Arka terus mondar mandir di depan Fauza membuat gadis itu menjadi kesal, ada apa dengan Gus Arka! Apa yang sedang ia cari?
"Nyariin apa sih Gus?"
"Cari perhatian kamu yang hilang," celetuk Gus Arka dengan wajah datar nya.
Fauza pun langsung terdiam, "Kan Gus duluan yang nyuekin saya, terus itu salah saya gitu?"
Memang bukan salah nya tapi menjadi salah nya jika suami nya ngambek dan ia juga ikutan diam dan bersikap acuh.
Oh ya ampun istrinya ini polos atau bagaimana, menjengkelkan, tapi tidak Arka harus lebih sabar lagi menghadapi istrinya yang manis ini.
"Kamu sengaja gk peka apa emang gk peka? Saya gk suka kamu panggil saya Gus! Saya gk mau di samain sama Azzam, saya suami kamu dan bukan Gus kamu,"
Gus Arka duduk di samping Fauza dan menatap mata istrinya, ia harus tegas dengan istrinya ini atau jika tidak ia akan terus terbakar api cemburu.
"Saya mau kamu panggil saya yang lain selain Gus, biar gk ada yang bisa nyautin panggilan kamu selain saya,"
"Gus cemburu?" Tanya Fauza.
"Hmm,"
Fauza berusaha untuk menahan senyum nya, oh ya ampun lihat lah suami nya ini sangat lucu, ia cemburu?
"Terus mau di panggil siapa?" Tanya Fauza dengan senyuman nya.
"Terserah kamu,"
"Jangan terserah nanti saya panggil yang aneh kapok," jawab Fauza yang kesal dengan jawaban terserah dari gus Arka.
"Panggil saya mas,"
"Mas?"
"Dalem sayang,"
Kekehan kecil terdengar dari mulut Fauza, ya ampun ini benar-benar sangat lucu.
"Mau banget emang di panggil mas?"
"Iyaa lah," jawab Gus Arka yang meletakkan kepala nya di pangkuan Fauza.
KAMU SEDANG MEMBACA
HIRAETH ARFA
Teen FictionTakdir selalu membawa kita ke tempat di mana semua luka berasal, tak ada yang bisa berlari dari trauma dan luka nya karena sejauh apa pun kau berlari luka dan trauma mu tidak akan pernah sembuh. Bagaimana jadinya jika takdir membawa mu ke titik di m...