Udh pernah percaya
Sama mulut nya cowo
Belom dek?
Jgn ya dek ya
Wkwkw ngasih tau doang si~•.🎀❤️🔥💅.•~
Pesta berlangsung dengan lancar, tak ada kendala sedikitpun dalam acara pernikahan Gus Azzam dan juga Salma.
Sementara itu berbeda dengan yang Fauza rasakan, astaga kenapa ia jadi gampang muntah-muntah sekarang, terlebih lagi mencium begitu banyak jenis parfum para tamu benar-benar membuat Fauza sakit kepala.
"Kita istirahat di dalem aja ya," Fauza pun hanya menganggukkan kepalanya, rasanya badan nya begitu lemas seakan-akan belom makan seharian.
Gus Arka menggendong Fauza membawa nya ke dalam, ia jadi khawatir dan menyesal mengajak Fauza ke pondok, melihat istrinya seperti ini membuat Gus Arka sedih, terlebih dia begini karena mengandung anak nya.
"Maaf sayang," Gus Arka membelai lembut surai rambut hitam Fauza, menatap nya dengan tatapan penuh kekhawatiran.
"Maaf buat apa mas?" Tanya Fauza yang masih mencium aroma minyak angin di tangan nya.
"Maaf karena kamu ngandung anak mas kamu jadi susah gini, kamu pasti gk enak banget kan sayang, sampe muntah-muntah gitu, kenapa harus kamu yang ngalamin, mas gk tega,"
Fauza pun tersenyum menatap suaminya, "Ini anak aku juga mas, udah tanggung jawab aku ngelahirin dia, ini emang masa-masa kehamilan muda, ini udah biasa terjadi sama ibu hamil mas, dan hampir semua ibu hamil merasakan ini,"
"Iyaa mas tau, tapi kenapa harus kamu juga bagian muntah-muntah nya, udah yang hamil kamu, yang ngelahirin kamu, yang nyusuin kamu juga, kenapa perempuan harus menerus merasakan sakit sayang," Gus Arka memeluk Fauza dan berharap pelukannya ini bisa membuat Fauza sedikit semangat.
Istrinya itu begitu hebat, dan begitu pun para wanita di luaran sana, mereka semua sangat hebat menjalani semua ini dengan ikhlas, sungguh para wanita adalah malaikat yang sebenarnya, mereka sakit dan terus menderita tapi mereka tidak pernah kehabisan cinta untuk anak-anak mereka dan orang terdekatnya.
Tidak hanya berhenti di situ, bahkan sebelum menikah pun mereka mengalami masa menstruasi dan itu menyakitkan, di setiap bulan dan terkadang itu menganggu aktivitas mereka, tapi mereka tetap menerima semua takdir mereka dengan baik.
Sungguh mahluk paling kuat di bumi ini adalah para perempuan, mereka menahan ribuan sakit demi orang terkasih mereka.
"Cup-cup sayang, uwes toh mas ojo nangis, kamu liat aku, aku senang banget bisa hamil, dan ini resiko yang harus aku hadapi, dan aku gk nyesel mas, terkadang untuk mendapatkan sesuatu yang indah kita harus banyak berkorban mas," Fauza menghapus air mata di pipi suaminya dengan mata yang masih berkaca-kaca.
"Kamu hebat banget sayang, mas gatau kalo mas yang ada di posisi kamu pasti udah gk kuat, makasih sayang, makasih sudah mau banyak berkorban demi anak kita, makasih banyak," Gus Arka menciumi tangan Fauza sebagai bentuk terimakasih nya kepada malaikat tak bersayap yang ada di hadapannya sekarang.
Fauza hanya tersenyum dan menatap haru suaminya, ini bahkan lebih dari cukup, mendapatkan suami seperti Gus Arka adalah keberuntungan terbesar di hidup Fauza.
"Kita tidur ya, kamu butuh istirahat," Gus Arka tertidur di bagian kasur nya dan merentangkan tangannya menyambut istrinya dalam pelukannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
HIRAETH ARFA
Teen FictionTakdir selalu membawa kita ke tempat di mana semua luka berasal, tak ada yang bisa berlari dari trauma dan luka nya karena sejauh apa pun kau berlari luka dan trauma mu tidak akan pernah sembuh. Bagaimana jadinya jika takdir membawa mu ke titik di m...