Baca nya sambil dengerin lagu
Pasti nambah vibes nya
Coba aja~•.🌷💗🌷.•~
Pagi hari Fauza sudah bersih-bersih bahkan ia sudah ber make up tipis-tipis, entah kenapa tapi ia sangat suka make up akhir-akhir ini, dan pakaian yang berwarna pink dan juga cerah-cerah ceria yang lain.
"Sayang, mana baju mas?" Tanya Gus Arka yang menatap ke arah istrinya yang sedang sibuk make up.
Gus Arka tersenyum tipis melihat ke arah cermin, istrinya terlihat sangat cantik dengan make up tipis itu. Ia bahkan terlihat seperti masih gadis.
"Ehh iyaa lupa aku mas, ya Allah," Fauza dengan segera bangkit dan mulai membuka lemari pakaian dan segera menyiapkan pakaian suaminya.
Fauza mengambil baju untuk Gus Arka, lalu setelah nya ia menutup lemari dan berdiri menghadap suaminya, sambil mengkode bahwa ini pakaian suaminya.
Gus Arka tersenyum simpul dan mendekati istrinya dengan langkah pelan, Gus Arka baru saja selesai mandi, jadi ia hanya menggunakan handuk yang terlilit di pinggang nya.
Senyuman di wajah Fauza agak sedikit menghilang melihat wajah suaminya, entah kenapa tapi perasaan nya tiba-tiba saja tidak enak.
Tatapan nya beralih pada dada bindang Gus Arka, dada itu begitu kokoh, dan dada itu juga lah yang selalu membuatnya nyaman.
Lagi-lagi tatapan Fauza turun ke bawah, perut Gus Arka terlihat sangat seksi dengan adanya beberapa air yang masih menetes membasahi perut kotak-kotak nya.
Fauza meneguk ludah nya kasar, sialan seksi sekali suaminya ini, padahal Fauza sudah sering melihat nya, tapi kali ini suaminya benar-benar membuat nya terpesona untuk kesekian kalinya.
"Kenapa sayang?" Tanya Gus Arka yang menghimpit tubuh Fauza hingga terpentok ke lemari.
"Eumm... Ini mas baju nya," Fauza mencoba kabur tapi Gus Arka menghalangi jalannya.
Kedua tangan Gus Arka berada di sisi kanan dan kiri Fauza, mencegah nya untuk pergi. "Morning kiss nya mas mana?"
Fauza memejamkan matanya cukup lama, "Bisa nanti aja gk sih, ini gw bisa mati kutu kalo gini terus, deg-degan banget lagi nih jantung,"
"Sayang?" Panggilan Gus Arka membuat Fauza membuka matanya dan menatap ke arah suaminya.
Dengan ragu Fauza menatap suaminya, tangan nya bergerak untuk mendorong pelan dada Gus Arka agar menjauh darinya, "Pake baju dulu ya mas,"
Tapi hal itu justru membuat Gus Arka menggenggam tangan Fauza, "Kamu kenapa jadi malu-malu gitu? Liat pipi kamu jadi merah gitu sayang," Gus Arka terkekeh melihat pipi istrinya yang memerah seperti tomat.
"Mas ihh, udah lah awas," Fauza mencoba pergi tapi Gus Arka justru mengendong nya. Membawa nya ke kasur.
Tamat sudah riwayat Fauza, "Mampus gua,"
"Mas," Fauza menatap Gus Arka dengan tatapan sedikit takut. Takut-takut jika Gus Arka meminta lebih dari sekedar morning kiss.
"Dalem sayang, kamu cantik banget make up tipis gitu," Gus Arka menatap lekat wajah istrinya, dari atas seperti ini ia dapat menyaksikan wajah Fauza yang sangat cantik.
Mata lentik itu terlihat sangat cantik, rasanya Gus Arka tenggelam dalam tatapan mata istrinya. Lalu pandangannya beralih pada bibir plumpy Fauza.
Sedari tadi bibir itu seperti terus memanggil dirinya, Fauza yang menyadari tatapan Gus Arka langsung menutup bibirnya dengan kedua tangannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
HIRAETH ARFA
Teen FictionTakdir selalu membawa kita ke tempat di mana semua luka berasal, tak ada yang bisa berlari dari trauma dan luka nya karena sejauh apa pun kau berlari luka dan trauma mu tidak akan pernah sembuh. Bagaimana jadinya jika takdir membawa mu ke titik di m...