35 | CENGENG

249 16 0
                                    

Sebelum mencintai orang lain
Cintai dirimu sendiri terlebih dahulu ya 💗

~•.🌷🌷🌷.•~

Hari ini Fauza dan Gus Arka menginap di resort tempat acara kak Rangga dan Revan akan berlangsung, karena terlalu melelahkan jika harus bolak-balik.

Fauza sudah bangun pagi-pagi sekali dan setelah mandi dan bersih-bersih ia pun tidur kembali di sofa.

Gus Arka yang melihat nya tentu saja langsung ikut tidur di sofa sempit itu, dan Fauza hanya bisa pasrah, suaminya ini memang selalu membuntuti dirinya.

"Mas, ayo bangun dulu, mandi sana, ehh kita maraton yok? Seru deh kayaknya, gausah pake sendal kan pasir-pasir di sini lembut, terus nanti kita main air di laut, ayo mas," tiba-tiba saja ide cemerlang melintas di otak Fauza, ia harus banyak olahraga agar dirinya dan bayi di kandungannya sehat.

Gus Arka hanya mengulet dan kembali memejamkan matanya, "Bentar lagi sayang, dingin banget enak nya bubu sambil di peluk kayak gini," ucap nya yang semakin mendusel-ndusel ke tubuh istrinya.

"Mas! Aku jatoh nanti! Wes toh, ayo bangun, yaudah kalo gamau, aku sendirian aja,"

"Iya-iya ini mas bangun, tunggu bentar mas mandi dulu," Gus Arka mencegah istrinya untuk bangkit, dan mengecup pipi istrinya.

Setelah selesai mandi Gus Arka dan Fauza pun berjalan menuju pantai, keduanya bergandeng tangan saling menggenggam satu sama lain, beberapa kali keduanya saling melempar senyum ketika bertatapan.

Langkah kaki keduanya ber iringan, seakan-akan mereka akan berjalan menuju kebahagiaan tiada akhir, "Makasih ya mas," ucap Fauza yang tiba-tiba.

Gus Arka pun tersenyum lembut dan menatap heran istrinya, "Makasih untuk apa sayang?"

Fauza menghentikan langkahnya dan menatap Gus Arka dengan tatapan mata yang berbinar-binar, "Makasih karena selalu mengusahakan hal-hal yang buat aku bahagia. Kamu tau mas? Tadinya aku takut banget untuk nikah, dari sekian banyak berita rasanya sangat sulit untuk menemukan suami yang baik, tapi setelah nikah sama kamu, aku jadi tau kalo menikah itu membuat bahagia asal bersama orang yang tepat,"

Perlahan air mata Fauza mengalir ke pipinya, itu membuat Gus Arka mengulurkan tangan nya untuk mengelus lembut pipi istrinya, "Sama kamu mas, aku ngerti gimana rasanya diusahakan, di cintai dengan tulus, di perjuangkan, makasih mas, makasih sudah memilih aku menjadi istrimu,"

"Mas yang justru sangat berterimakasih ke kamu sayang, dulu mas udh nyakitin kamu, mas buat kisah cinta kita hancur berantakan, mas udh jahat ke kamu, tapi kamu masih mau nerima mas sebagai suami kamu, kamu mulai memberikan kepercayaan itu lagi, dan mas akan selalu jaga kepercayaan itu,"

"Kamu yang terpenting untuk mas sayang, apapun akan mas lakuin demi kebahagiaan kamu, mas selalu mau yang terbaik untuk kamu," Gus Arka memeluk istrinya dan membiarkan tangisan Fauza berlanjut hingga hatinya lega.

"Ehh ehh kenapa nih? Kalian beramtem? ya allah Gus..." Ucap Glen yang datang tiba-tiba bersama Rahma.

Rahma pun mencubit lengan suaminya sambil memberikan tatapan tajamnya, "Kita ganggu ya, maaf ya,"

Gus Arka dan Fauza pun melepaskan pelukannya, keduanya tersenyum ke arah Glen dan Rahma, "Enggak berantem Glen, kita lagi meromantisasi momen aja, dan saling berterimakasih karena memiliki satu sama lain," jelas Fauza.

"Ya ampun, soswet banget sih kalian berdua, memang di hubungan itu harus saling berterimakasih ya, seneng deh ngeliat kalian akhirnya bersatu lagi," Ujar Rahma yang menatap haru melihat kebahagiaan sahabat nya.

HIRAETH ARFATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang