33 | POSESIF NYA GUS ARKA

170 14 0
                                    

Usahakan yg mengusahakan kita juga ya, jgn mau berjuang sendirian
Sakit dek 😭🤣
Salam kebajikan ☺️

~•.🩷🫁🧠.•~

Pagi-pagi sekali Gus Arka sudah siap dan berkeliling di pondok, memeriksa semua hal yang berkaitan dengan pondok, dan memastikan semua nya dalam keadaan aman dan terkendali.

Sementara itu Fauza pagi-pagi sudah binggung mencari suaminya, di mana Gus Arka? Kenapa tidak memberitahu dirinya, ia akan pergi kemana.

Tapi melihat banyak jajan di depan pondok membuat Fauza terkecoh dan melupakan tujuan awalnya untuk mencari Gus Arka.

"Nomor satu makan," ucap nya yang semakin cepat berjalan menuju para gerobak yang sudah ada di depan pondok.

Fauza menghabiskan begitu banyak duit nya untuk membeli jajan, perihal habis atau tidak itu urusan nanti, yang terpenting adalah ia sudah membeli semuanya sekarang.

Sekarang dirinya sedang duduk di atas pohon mangga yang berada di kebun pondok pesantren. Di sini benar-benar sepi dan sejuk, Fauza bisa lebih meresapi makanan yang telah ia beli.

"Sayang!"

Astaga! Hampir saja Fauza terjatuh, suara itu mengagetkan dirinya, "Ihh kaget tau mas," cibir Fauza yang menetap kesal ke arah suaminya.

Gus Arka hanya diam dan menatap Fauza yang asik duduk di atas pohon, "Kalo jatoh gimana coba? Suruh siapa manjat-manjat kayak gitu? Ayo turun!" Gus Arka mencoba menggenggam tangan istrinya tapi Fauza menolaknya.

"No! Gamau! Aku mau makan di sini!"

"Ya Allah sayang, kamu kan lagi hamil, kenapa bandel banget sih di bilangin, mau dosa karena ngelawan suami? Mbok ya nurut toh sayang, mas kan khawatir kalo kamu gini, nurut ya cantik," ucap Gus Arka yang melembutkan suara nya dan mengelus lembut kepala Fauza.

"Tapi jajan nya belom abis mas, bentar lagi ya, please," Gus Arka pun mendecak kesal, lalu menghela nafasnya panjang-panjang, "Yaudah, mas tungguin,"

Fauza pun tersenyum girang mendengar ucapan suaminya, akhirnya ia bisa melakukan apa yang ia inginkan.

"Mas gamau?" Tawar Fauza yang mencoba menyuapi suaminya.

"Gk, kamu aja," tolak Gus Arka yang kembali fokus menatap Fauza. Sepertinya Gus Arka harus bisa lebih sabar lagi dalam menghadapi istrinya, Fauza selalu saja melakukan hal-hal yang membuat nya khawatir.

Sesudah Fauza menghabiskan semua jajanan nya Gus Arka pun langsung menggendong istrinya, benar-benar istrinya ini sangat bandel sekali.

Kedua nya siap-siap untuk kembali kerumah mereka, sudah cukup untuk tinggal di pondok, dan Gus Arka juga harus menyelesaikan begitu banyak pekerjaan di kantornya.

Setelah berpamitan dengan semua orang Gus Arka dan Fauza pun melanjutkan perjalanan mereka.

Fauza tertidur dari awal berangkat hingga mereka sampai di rumah, "Kasian istri cantik mas, pasti capek banget ya sayang," Gus Arka membelai lembut kepala istrinya yang tertutup jilbab itu.

Sesampai nya di rumah ternyata sudah ada banyak orang yang menunggu kehadiran Gus Arka dan Fauza, hal itu terlihat dari banyaknya mobil yang terparkir di halaman rumah keduanya.

HIRAETH ARFATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang