Dengan jari-jari yang saling berpautan, mereka berjalan di sepanjang trotoar dengan tawa yang terus mengalun indah.
"Kau tahu bertemu denganmu adalah anugerah terindah yang Tuhan berikan padaku", ucap Taehyung menampilkan senyum merekah yang mampu menghangatkan suasana pada musim dingin kali ini.
"Terima kasih telah hadir di kehidupanku, aku berjanji akan selalu ada untukmu", sambungnya kembali, lalu menghentikan langkahnya tepat saat mereka telah sampai di halte bus.
Gadis yang ada di sebelahnya hanya tersenyum, ia terlalu malu untuk menanggapi atau bahkan sekedar menjawab. Wajahnya merah padam, hanya karena ucapan manis dari seorang pemuda bernama Taehyung.
"Besok ada ulangan kimia, bagaimana kalau kita pergi ke perpustakaan dulu. Aku ingin belajar bersama", tawar Taehyung. Mengedipkan matanya sekejap seolah memohon agar gadis tersebut mau menerima tawarannya.
Ia mengangguk cepat.
Spontan Taehyung memeluk gadis tersebut. "Terima kasih Jisoo. Aku berjanji akan fokus belajar, kita akan benar-benar belajar dan tidak bermain-main"
Jisoo tertawa kecil. Anak laki-laki yang ada dihadapannya benar-benar lucu. Sangat lucu. Karena dia dapat menaikan suasana hati Jisoo menjadi baik—jauh lebih baik.
Tak lama saling bercengkerama, bus yang dinanti datang. Mereka melangkah menaiki bus tersebut secara bersama.
Duduk berdampingan, di pojok baris ke dua. Jisoo membuka jendela pada bus tersebut, membiarkan angin menerbangkan beberapa anak rambutnya.
Matanya mulai terpejam karena terlalu larut menikmati ramainya suara kendaraan dan hembusan angin.
"Aku mencintaimu", gumam Taehyung sangat pelan nyaris berbisik.
Jisoo tersentak, ia membuka matanya penuh kejutan. Diliriknya ke sebelah, dengan wajah datar Taehyung mencoba untuk menahan tawa.
Gadis tersebut mengernyitkan keningnya. Membuat perasaan gemas Taehyung tidak tertahankan.
"Ada apa princess?", tanya Taehyung sembari mencubit pelan kedua pipi Jisoo.
Gadis itu hanya menggeleng pelan, tidak ingin tahu lebih lanjut. Karena Jisoo tidak ingin berharap lebih.
Taehyung adalah temannya. Anak dari asisten ayahnya yang bernama Kim Sangwoo, lebih tepatnya tangan kanan Kim Heewon ayah Jisoo. Bagaimana pun juga ia harus menjaga sikap dan perasaannya, tidak boleh keterlaluan dan bertindak di luar batas.
Jika tidak, Oh—Jisoo tidak bisa membayangkan jika ayahnya tahu Taehyung berteman dengan sangat dekat olehnya.
Heewon pasti akan marah. Dan Jisoo tidak ingin membuat ayahnya marah dan kecewa padanya.
Sesampai mereka di perpustakaan. Anak laki-laki itu hanya berkeliling menyusuri koridor yang berisi penuh oleh deretan buku, meski terkadang tatapannya melirik sekilas Jisoo yang asik membaca buku disebuah meja tak jauh darinya.
Taehyung mencari sebuah buku. Mengambilnya, dan berlari kecil menghampiri Jisoo untuk menunjukkan buku tersebut.
Dengan napas yang tersengal-sengal, ia memaksa sebuah senyuman lebar. "Isi buku ini sungguh membuat otak ku tidak berfungsi dengan baik", gerutu Taehyung seakan mengeluh bahwa dirinya sangat bodoh dalam pelajaran kimia.
Jisoo terkekeh kecil, lalu tersenyum tipis. Kemudian menarik buku yang dibawa Taehyung dalam tangkupan tangannya.
"Jangan baca yang seperti ini Taehyung, buka saja buku pelajaranmu. Isi dalam buku ini terlalu banyak dan rumit, aku juga sama pusingnya denganmu", imbuh Jisoo diakhir dengan tawa renyah.

KAMU SEDANG MEMBACA
YOUR PROMISE
Fanfiction[M] ⚠️ | Fanfiction • Angst story Janji. Apa yang kalian ketahui tentang Janji? Sebuah ucapan sumpah yang harus ditepati. Itulah definisi janji menurut Kim Jisoo. Wanita tersebut saat ini memiliki mimpi sederhana. Impiannya sekarang ialah, menikah...