"PAPAH!!", Jisoo berteriak histeris kala melihat tubuh sang ayah yang sudah tergeletak lemas tak bernyawa di lantai.
"Kau yang melakukannya?", tanya Jisoo dengan gemetar. Matanya mulai menggenang dengan tumpukan air mata.
Anak laki-laki itu hanya menggeleng cepat, ia ingin menyangkal dan menepis tuduhan Jisoo. Tapi lidahnya terasa kelu.
Kerongkongannya tidak bisa menimbulkan suara karena tertimbun tumpukan air mata.
"Jawab aku! Kau yang melakukannya, bukan?!", Jisoo sudah tidak kuasa lagi menahan air matanya. Tangannya memeluk ringkih tubuh sang ayah.
"Papah bangun papah, Jisoo ada di sini." lirih Jisoo penuh dengan isak tangisan yang menggelegarkan seluruh isi sudut ruangan tersebut.
"Siapapun di luar sana, tolong akuu!", teriak Jisoo.
"Hei jangan menangis aku tidak bi—"
Tak lama beberapa karyawan dari perusahaan itu datang, mereka mulai mengerumuni ruang pimpinan atas mereka yang biasanya sering tertutup rapat.
Laki-laki itu ikut berdiri, kala Jisoo sudah mulai ingin melangkah pergi. Bahkan tangannya dengan cepat menahan lengan Jisoo.
Jisoo memejamkan matanya sejenak, ia benar-benar masih tidak percaya atas apa yang tadi dilihat oleh mata kepalanya sendiri.
"Cukup Taehyung! Sekarang pergilah sebelum aku menuduhmu sebagai tersangka di sini." ujar Jisoo sebelum ia kembali berjalan keluar meninggalkan ruangan tersebut.
Dirinya berjalan mengikuti langkah kaki seorang pria yang membawa tubuh sang ayah. Sedangkan, Taehyung hanya bisa memandang kepergian gadis itu dengan derai bulir air yang perlahan turun dari pelupuk mata.
《♡》
"Jaehyun, aku berangkat dulu." ucap Jisoo sebelum mendaratkan kecupan-kecupan penuh cinta di seluruh permukaan wajah sang kekasih.
Mendapat kecupan bertubi-tubi, membuat Jaehyun tersenyum tipis dan menggeliat lembut.
Dengan cepat ia menarik lengan Jisoo seraya mencoba untuk membuka kelopak matanya yang berat. Tak lama Jaehyun pun mulai duduk dan bersandar pada kepala ranjang.
"Kau ingin kabur setelah membangunkanku begitu saja?" tanya nya, wajah bare face khas bangun tidur laki-laki itu membuat Jisoo tersenyum manis memandangnya.
"Aku akan terlambat bekerja, jika kau menahanku seperti ini."
Jaehyun terkekeh kecil, masih dengan mata sayunya ia menuntun Jisoo untuk duduk di pangkuannya.
Gadis itu menuruti, tangannya bahkan melingkar sempurna pada leher Jaehyun.
Astaga—ini bukan saatnya untuk bermanja ria, tapi Jisoo sangat menyukai hal ini.
"Mulai malam ini aku juga akan kembali bekerja, apa kau akan pulang larut?"
Jisoo terdiam beberapa detik, ia berpikir cukup keras takut kalau Taehyung nanti akan mengerjainya lagi di kantor, sudah pasti laki-laki itu akan membuat dirinya lembur dan pulang hampir larut.
"Jika iya tidak apa-apa, aku hanya ingin mengajakmu pergi ke café tempatku bermusik nanti."
"Tempat ini baru lagi, maksudku—kau tau bukan? Aku bermusik dengan cara berpindah-pindah tempat." ucap Jaehyun kembali

KAMU SEDANG MEMBACA
YOUR PROMISE
Fanfic[M] ⚠️ | Fanfiction • Angst story Janji. Apa yang kalian ketahui tentang Janji? Sebuah ucapan sumpah yang harus ditepati. Itulah definisi janji menurut Kim Jisoo. Wanita tersebut saat ini memiliki mimpi sederhana. Impiannya sekarang ialah, menikah...