7. Bitter Truth

2.2K 320 23
                                        

"Kenapa dia tidak ikut?", tanya Jisoo. Memajukan sedikit tubuhnya hingga timbul di antara jok pengemudi dan penumpang depan.

Jimin yang mendengar suara lirih Jisoo sedikit terhentak kaget, bagaimana tidak wajah mungil Jisoo yang tiba-tiba muncul hampir saja membuat jantungnya copot.

"Ada apa? Apa kau mengharapkannya untuk ikut pulang bersama kita?", tanya Jimin.

Jisoo terdiam. Dia kembali menarik dirinya dan duduk tenang di jok tengah belakang mobil.

"Bukankah seperti ini lebih baik. Kau akan lebih nyaman jika tidak bersamanya bukan?", Jisoo sempat terkejut mendengar ucapan Jimin yang sedikit menyudutkannya, tapi kemudian dia berusaha untuk tidak mempedulikan hal tersebut.

Matanya menatap jalanan yang disuguhkan di hadapannya. Sedangkan Jimin tampak sesekali melirik dirinya dari spion tengah mobil.

"Ada apa?", ketus Jisoo saat dirinya berhasil memergoki Jimin yang meliriknya diam-diam.

Jimin menggelengkan cepat kepalanya. "Apa kau teman SHS tuan Taehyung dulu?"

"Tidak perlu tau, fokus saja mengemudi"

"Cih. Memangnya aku peduli, aku hanya bertanya. Kau tau selama ini tuan Taehyung se—"

"Ku bilang fokus saja menyetir", Jimin mengumpat dalam senyum yang dipaksa.

Merasa aneh tidak ditanya alamat tempat tinggal, Jisoo pun memberanikan diri untuk bertanya.

"Oiya kau mau membawa ku ke mana?"

Jimin tersenyum tipis. "Kau pikir aku mau membawa mu kemana? Apa aku salah jalan?"

"Tidak. Ini jalan yang benar menuju rumahku, hanya saja—"

"Aku sudah tau alamat tempat tinggalmu nona. Jadi kau tidak perlu khawatir, aku akan mengantarmu dengan selamat"

"Dari mana kau tau?"

"Tentu saja dari tuan Taehyung sendiri, karena aku selalu mengantar tuan ke rumah mu"

"Maksudmu? Taehyung dan kau? Kalian sering ke rumahku?!", netra Jisoo semakin menggelap, dia benar-benar tidak habis pikir dengan sikap Taehyung yang sekarang.

"Bukannya sering, tapi selalu. Sejak beliau kembali ke Seoul dan mulai merintih karirnya di sini tuan akan selalu meminta ku mengantarkan dirinya melihat rumahmu"

"Kapan?"

"Kapanpun tuan Taehyung mau. Terkadang kami berangkat setelah tuan selesai bekerja tapi kami lebih sering melihat rumah mu di pagi hari sebelum bekerja"

"Apa kalian pernah datang ke rumah ku, maksudku—hmm, selama ini kalian hanya melihat rumahku dari kejauhan bukan?"

Jimin tertawa renyah, ia kemudian melihat Jisoo dari kaca spion tengah.

"Kau sungguh ingin tau jawaban dari pertanyaanmu itu?", Jisoo menatap tajam bola mata Jimin.

"Tanyakan saja langsung dengannya. Dia pasti akan mengatakan yang sebenarnya dengan senang hati padamu", ungkap Jimin.

Jisoo yang tidak puas dengan jawaban Jimin hanya bisa membuang nafasnya berat sambil merebahkan punggungnya pada jok mobil.

"Dia sangat mencintaimu, apa kau tau itu?", Jisoo diam tidak menjawab, ia lebih memilih mengalihkan mata dan pikirannya dengan melihat pemandangan gelapnya malam pada kaca mobil sebelahnya.

Apa semudah itu untuk Taehyung melupakan kejadian masa lalu? Memangnya apa yang dia inginkan sekarang? Pergi dan kembali tanpa rasa bersalah? Kenapa dia harus kembali ke Seoul dan membuat kekacauan lagi di hidupku?

YOUR PROMISETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang