5. Secret Room⚠️

4.7K 370 52
                                    

Mereka berhenti di sisi kanan ruangan Taehyung, sisi itu penuh dengan rak buku yang melapisi dinding tersebut. Dari atas hingga bawah, tumpukan buku-buku itu bersandar rapih.

Dengan satu kali Taehyung memencet tombol tersembunyi. Sisi tersebut terbuka membelah menjadi dua, ruangan futuristik yang tidak diketahui Jisoo selama ini membuat matanya membulat tidak percaya.

"Kau suka ruangan ini? Datanglah kepadaku dan kita bisa menghabiskan waktu bersama di sini", desis Taehyung membuat Jisoo menarik kembali kesadarannya dari kekaguman ruang tersembunyi tersebut.

Tanpa menunggu lama lagi, Taehyung menarik kembali lengan Jisoo dengan kuat. Dan sekarang gadis tersebut mulai meronta menolak cengkeraman tangan Taehyung.

"Apa yang sebenarnya kau inginkan Taehyung?", tanya Jisoo tajam.

Taehyung tersenyum, dan sisi ruangan yang terbelah itu kembali tertutup. "Sudah kukatakan untuk menghukum mu Jisoo", gumamnya.

Laki-laki itu mulai berjalan menjauh dari tubuh Jisoo.

Dengan sisa sisa keberanian yang masih terkumpul Jisoo membalas ucapan Taehyung.

"Baiklah, apa hukumanku? Cepat katakan aku tidak punya banyak waktu, ada laporan yang harus ku kerjakan", Jisoo sedikit frustasi, kakinya terus gemetar melihat punggung Taehyung yang mulai membelakanginya.

Dengan santai Taehyung mulai membuka mantel dan dasinya, ia lalu meletakannya asal pada sandaran sofa.

"Lupakan laporan itu, sekarang pekerjaanmu ialah melayani atasanmu" ucap Taehyung.

Jisoo memundurkan langkahnya, ucapan Taehyung seakan menjadi dorongan tubuhnya untuk mundur.

"Apa kau gila?! Aku tidak mau. Hanya karena ucapanku tadi kau bertingkah seperti ini? cepat keluarkan aku dari sini Taehyung!", pekik Jisoo, urat-urat lehernya bahkan timbul karena suara teriakan yang ia keluarkan.

"Aku atasanmu, apa kau ingin ku pecat?!" balas Taehyung tidak kalah kuatnya.

Astaga—kata pecat kembali terdengar di telinga Jisoo. Tidak-tidak, Jisoo tidak boleh berhenti dari pekerjaan ini. Karena pekerjaan ini adalah satu-satunya pekerjaan tetap yang Jisoo miliki. Satu-satunya pekerjaan yang menjamin kelangsungan hidupnya.

Selain itu, jika dia dipecat bagaimana ia bisa menghidupi keluarganya dan juga membantu Jaehyun untuk biaya pernikahan mereka berdua.

Seketika buliran air mata mulai turun dari pelupuk matanya. Jisoo berlutut menghadap Taehyung yang masih membelakanginya.

"Tolong jangan pecat aku, aku minta maaf jika perkataanku melukaimu. Tapi aku mohon jangan bersikap seperti ini Taehyung", lirih Jisoo.

Mendengar isakan tangis Jisoo yang semakin jadi, membuat Taehyung kehilangan akal.

Dengan cepat ia membalikan badannya dan mencengkeram kuat bahu Jisoo agar gadis yang ada dihadapannya ikut berdiri.

"Berhenti menangis, jika tidak kau benar-benar akanku pecat", ucap Taehyung.

Jisoo tertunduk, ia mengusap bulir-bulir air matanya dengan isakan yang ditahannya.

"Hukumanmu hanya mengganti pakaianku, pakaian baruku ada di sana. Aku akan memakai apapun pilihanmu, kuberi waktu kau 2 menit dari sekarang untuk kau memilih", ucap Taehyung tangannya menunjuk walk in closet di sudut ruangan.

Dengan cepat Jisoo berlari, ia bahkan tidak peduli dengan rupa pakaian yang dipilihnya. Tapi Jisoo sadar dia mengambil sebuah rompi biru navy dan kemeja putih dengan motif garis-garis.

Setelah dirasa cukup, Jisoo menghampiri Taehyung kembali.

Pria tersebut tengah duduk di atas meja kerjanya dengan kedua tangan yang saling melipat sempurna, sebuah senyum simpul pun terukir menyambut kehadiran Jisoo.

YOUR PROMISETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang