35. He is hurt too

1.7K 228 137
                                    

Bunyi alarm memekakkan telinga membuat Jisoo terbangun dari tidurnya. Wanita itu menggeliat sebentar sebelum benar-benar menyingkap kedua netranya.

Hari ini mungkin hari libur dimana banyak orang menghabiskan waktu untuk bersenang-senang dengan yang tercinta.

Namun berbeda dengan Jisoo. Kehidupannya yang pelik meski dikelilingi laki-laki yang mencintainya, ia tetap merasa sendiri dan tak bisa merasakan hari libur itu dengan bahagia.

Jisoo bangkit berdiri setelah berhasil mencepol asal rambutnya yang panjang.

Memejamkan matanya sejenak. Ia teringat akan Taehyung yang dirinya tinggalkan sendiri di dalam kamar.

Berjalan dengan langkah berat menuju daun pintu. Kala Jisoo menarik pintu tersebut, yang dipikirkan sejak tadi tiba di depannya.

Dengan pakaiannya yang telah rapi ia gunakan kembali. Bahkan jas yang Jisoo berikan telah melekat sempurna pada tubuh Taehyung.

Laki-laki itu tersenyum tulus. Seolah semalam tak terjadi sebuah hal menyakitkan apapun untuk dirinya.

Hati Jisoo berdenyut nyeri. Ia merasa kata-katanya semalam terlalu lancang dan menyakiti hati Taehyung. Tersenyum getir, Jisoo membalas tatapan mata Taehyung yang dalam.

"Terima kasih sudah memberiku tempat bermalam." Ucap Taehyung.

"Aku akan pulang sekarang."

Jisoo tak menanggapi. Memalingkan wajahnya ke lain arah. Membuat Taehyung mengangguk kecil, mengerti keinginan Jisoo yang tersirat.

Tak lama Taehyung berbalik badan dan mulai melangkah pergi. Tapi perlahan kepalanya mendadak berat. Penglihatannya berkunang-kunang.

Berhenti sejenak. Taehyung menggeram dalam diam. Jisoo yang melihat gerak-gerik aneh Taehyung pun dengan cepat menghampiri.

Menarik tangan Taehyung dengan kuat. Wanita itu mengajak sang pria untuk duduk di kursi makan.

"Tunggu di sini sebentar. Pulanglah setelah kau sarapan." Ucap Jisoo.

Dengan gesit, ia berlari ke dapur. Membuka tempat persediaan bahan makanan, Jisoo dibuat tercengang.

Lemari itu kosong. Jisoo lupa belum belanja bahan makanan lagi. Terakhir ia membeli itu semua bersama Jaehyun.

Mengingat tentang Jaehyun. Kepalanya menjadi berputar sangat cepat. Memori tentang Rosé yang mengatakan Jaehyun hilang membuat dirinya diliputi rasa cemas.

Taehyung yang melihat Jisoo termenung lama di dapur, mengudarakan suaranya.

"Jisoo, tidak perlu membuatkanku sarapan." Kata Taehyung sambil bangkit berdiri.

Terkesiap oleh suara Taehyung yang parau. Jisoo menutup cepat lemari tersebut, dan berjalan menuju kulkas.

Mengambil sekotak besar susu cair. Jisoo menuangkan susu tersebut dalam sebuah gelas bening panjang.

Berjalan menuju Taehyung. Ia memperhatikan langkah tertatih pria tersebut.

"Kau kenapa?" Tanya Jisoo. Tangannya menyodorkan segelas susu full cream pada Taehyung.

"Hanya sedikit pusing."

Jisoo mengangguk kecil. Tak terlalu menanggapi ucapan Taehyung yang Jisoo yakin hanya akal-akalannya saja.

Melihat wajah Jisoo yang acuh kepadanya, dengan cepat Taehyung menandaskan susu tersebut dengan sekali tegukan kasar.

Itu menyakitkan. Tidak hanya untuk tenggorokannya, tapi juga hatinya yang berdenyut nyeri.

YOUR PROMISETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang