16. Past Pain

1.7K 237 54
                                    

"Apa dia anak dari kacung ayahnya Jisoo?"

"Apa dia juga akan menjadi budaknya Jisoo di sini?"

"Entahlah, tapi wajahnya memang lebih cocok menjadi seorang asisten."

Begitulah sekilas percakapan yang dapat Taehyung dengar saat dirinya untuk pertama kali datang di sekolah baru.

Sungguh, dia gemetar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sungguh, dia gemetar. Sekolah ini sekolah elit yang berisi murid-murid kelas atas. Entah, Taehyung harus bahagia atau tidak. Karena ayahnya yang terus menerus memaksa dia untuk bersekolah di sini.

Tak lama seorang pemuda siswa lainnya datang, namun ia ternyata datang tidak sendiri. Bersama antek-anteknya dia menghampiri Taehyung yang masih setia berdiri di pintu masuk kelas.

"Taeyong, ada anak baru di sini. Haruskah kita beri dia pelajaran terlebih dahulu, agar dia dapat mengenal kita dengan baik."

Taeyong tersenyum, sementara Taehyung beringsut mundur satu langkah.

"Tentu saja, siapa pun yang ada di sini harus mengenalku dengan baik." Taeyong mengangkat lengan pendek bajunya ke atas, dalam sekejap rahangnya mengetat, lalu tangannya melayang di udara.

Membuat dua teman lainnya mendekati Taehyung, mereka berusaha merapatkan tubuh Taehyung pada dinding dan menahan kedua tangan laki-laki itu dengan kuat.

Selang beberapa detik, sebuah bogeman datang mendarat di pipi mulus Taehyung. Bahkan kepalanya tertoreh ke kanan, dengan sudut bibir yang menghasilkan darah segar.

Merasa belum puas dengan bogeman tersebut, Taeyong kembali memukul Taehyung dan menendang kencang tulang kering anak laki-laki itu.

Tidak ada yang melarang Taeyong, karena semua teman-teman sekelasnya bertekuk lutut pada Taeyong. Kecuali gadis yang baru saja tiba dengan wajah merah padam.

"Taeyong berhenti!" pekikan dari gadis tersebut, membuat Taeyong menghentikan aktivitasnya.

"J-Jisoo? Kau sudah datang, honey?" tanya Taeyong kepada Jisoo. Yang ditanya melongos sinis mengambil tangan Taehyung secara paksa.

Melihat itu, Taeyong pun geram dan segera mengejar Jisoo. "Berhenti mengikuti Taeyong, selain itu berhenti memanggilku honey. Kita bukan sepasang kekasih, dan tidak akan pernah menjadi sepasang kekasih!"

"Maafkan aku."

"Sudah ku bilang dari dulu untuk berhenti membuat keributan di kelas, kenapa kau suka sekali merisak orang lain?!" Jisoo menghentikan langkahnya, sontak Taehyung pun ikut berhenti karena tangannya yang dicengkeram kuat oleh Jisoo.

"Jisoo, aku tidak apa-apa." lirih Taehyung seraya meringis menahan rasa sakit pada sudut bibirnya. Jisoo menggeleng pelan, kedua tangannya ia letak-kan pada rahang bawah Taehyung.

"Aku akan mengobatimu di UKS."

Taeyong menyeringai tipis, ia kemudian menatap tajam wajah Taehyung.

YOUR PROMISETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang