"Astaga dia masuk dengan pakaian rapih dan keluar dengan sangat berantakan", imbuh Rosé rekan kerja Jisoo saat sedang mengamati gerak-gerik seorang wanita yang baru saja keluar dari ruang kerja Taehyung.
Jisoo melangkah sayu menuju meja kerjanya tanpa menghiraukan ucapan Rosé dan pemandangan yang gadis itu maksud.
Lisa yang menyadari kehadiran Jisoo seketika merasa bersalah karena dia sudah meninggalkan Jisoo sendirian di ruang rapat hanya dengan Taehyung, atasannya.
"Jisoo? Ada apa? Apa kau diPHK? Kenapa kau lemas sekali? Apa yang dia katakan padamu? Apa dia-"
Baru saja Jisoo datang, tapi beribu pertanyaan hampir saja terlontarkan dari mulut Lisa jika Jisoo tidak lekas membungkam mulut tersebut dengan tangannya.
Dia masih shock dengan kehadiran Taehyung yang mendadak, Jisoo masih enggan unuk bercerita dengan Lisa. Tentang masa lalunya, itu sangat privasi untuknya. Hingga saat ini, ia masih menyimpan rasa sakit itu sendiri. Tanpa membagikannya kepada siapapun.
Jisoo hanya diam tanpa menjawab Lisa. Ia lantas memghempaskan tubuhnya dengan kasar pada kursi komputernya.
Lisa hanya mengangguk dan membiarkan Jisoo sendiri. Dia sudah paham dengan sifat sahabatnya ini
Jisoo memang seperti itu. Jika ada masalah tentang dirinya, ia hanya akan diam dan merenungkannya sendiri.
Setelah masalah itu selesai ia atasi maka Jisoo ceria akan kembali tersenyum dan tertawa. Memberikan kebahagiaan yang membuat Lisa sangat nyaman berteman dengannya.
Rosé berjalan menghampiri Lisa dan Jisoo, sembari memakan kue coklat kesukaannya ia mengangkat sebelah alisnya.
"Kenapa dia?", tanya Rosé kepada Lisa.
Lisa merespon dengan kedua alisnya yang ikut mengangkat dan bibir yang di tekuk. "Biasa"
《☆》
Jisoo mengeratkan jaket paddingnya dengan memasukkan kedua tangannya pada saku jaket tersebut. Kepalanya bahkan hampir tenggelam pada syal yang hampir menutupi seluruh wajahnya.
Hari ini salju turun perlahan, hawa dingin mulai menerpa masuk menusuk kulit hingga ke tulangnya.
Sudah hampir 20 menit Jisoo menunggu di lobby utama kantornya. Tapi batang hidung pria yang dicarinya tidak kunjung terlihat.
"Kau dimana Jaehyun?", monolog Jisoo sembari memandang lurus melirik ke kanan dan ke kiri dengan sudut matanya.
Hingga tak sadar sebuah mobil berhenti di depannya. Kaca mobil belakang mobil tersebut terbuka, ia lantas berteriak memanggil Jisoo dengan lantang menyeimbangkan suara yang cukup ramai di luar gedung kantor.
"Jisoo kau menunggu siapa?", tanya Taehyung yang hanya dijawab dengan lirikan singkat tanpa kata sebagai jawaban.
"Ayo aku antar kau pulang, sebentar lagi salju turun semakin lebat", Taehyung turun dari mobil, menarik paksa lengan Jisoo lalu membuka pintu belakang mobil untuknya dan Jisoo masuk.
"Jangan menyentuhku, aku bisa masuk sendiri", tepis Jisoo saat dirinya berhasil masuk hingga duduk memojok di mobil Taehyung.
Jisoo pasrah, jika dilihat memang benar salju turun semakin banyak dan lebat.
Taehyung tersenyum bangga, ia sangat bahagia karena berhasil membuat Jisoo ikut bersamanya.
Jisoo hanya menatapnya dengan tatapan tajam dan penuh waspada, kemudian ia berkutat pada layar ponselnya untuk mengabari Jaehyun.

KAMU SEDANG MEMBACA
YOUR PROMISE
Fanfiction[M] ⚠️ | Fanfiction • Angst story Janji. Apa yang kalian ketahui tentang Janji? Sebuah ucapan sumpah yang harus ditepati. Itulah definisi janji menurut Kim Jisoo. Wanita tersebut saat ini memiliki mimpi sederhana. Impiannya sekarang ialah, menikah...