"Tenangkan dirimu, jangan menangis kencang lagi." Bisik Jisoo pada Taehyung.
Laki-laki itu mengangguk kecil. Menggigit bibirnya kuat-kuat agar isakannya tak terdengar. Meski efeknya yang terjadi tubuhnya bergetar kuat.
Selesai bergenggaman tangan mereka bertiga, atensi ketiganya fokus menyaksikan seorang pendeta yang sedang memberikan ceramah.
Tentang cinta kasih yang tulus antar sesama manusia. Oh God--Jisoo benar-benar ingin melangkah pergi sekarang.
Namun, melihat Chichi begitu antusias melihatnya, wanita itu mengurungkan niat tersebut.
"Kenapa kau tidak mengenalkan agama pada Chichi?"
"Aku sibuk."
"Setidaknya dia harus mengetahui siapa itu Tuhan dan bagaimana caranya berdoa."
Taehyung terdiam. Menundukan kepalanya, ia menggenggam kuat punggung tangan Jisoo di atas permukaan kursi.
"Tuhan mengecewakanku. Dia memberiku takdir yang tidak kuinginkan. Aku tidak suka jalan hidup pilihannya."
"Jadi sekarang kau menyalahkan Tuhan atas tindakan bodohmu sendiri?"
Tak menjawab. Taehyung semakin mengeratkan genggaman tangannya pada Jisoo.
Kendati terus terpojokan dengan Jisoo. Kini Taehyung yang mulai bersuara untuk menyudutkan Jisoo.
"Bagaimana denganmu?"
"Apa maksudmu?" Jisoo bertanya sinis.
"Kau membohongi perasaanmu sendiri. Dengarkan pendeta itu berbicara." Gumam Taehyung penuh perintah.
Jisoo memutar bola matanya malas, menatap ke arah Chichi yang mulai bosan mengantuk. Wanita itu mencari cara agar terbebas dari ceramah tentang kasih sayang tersebut.
"Kim Mi Young, kau mengantuk? Kita mau pulang sekarang?"
Chichi mengangguk setuju. Menatap Taehyung, gadis mungil itu merengek minta pulang. Menggeram singkat Taehyung bangkit. Mengangkat tubuh Chichi, laki-laki itu berjalan lebih dulu dari Jisoo yang tersenyum lebar.
"Aunty akan menemanimu tidur di belakang." Ujar Jisoo cepat seraya ikut naik ke jok baris belakang bersama Chichi.
Taehyung menatap tajam kedua netra Jisoo. Berdecih kecil, ia kembali membiarkan wanita itu memilih pilihannya sendiri.
Sampai kapan ia kuat bertahan? Jisoo sungguh ingin tau kesungguhan Taehyung.
Chichi membiarkan Jisoo mengusap kepalanya. Kini gadis mungil itu tertidur nyenyak di atas pangkuan Jisoo.
"Sayang."
Jisoo tak menanggapi. Membuang wajahnya ke arah jendela, ia mencoba mengabaikan panggilan tak tau malu Taehyung tersebut.
"Jisoo."
"Bisakah kau fokus mengemudi Taehyung?!" Jawab Jisoo tajam.
Taehyung terdiam. Menambah laju kecepatan mobilnya menuju rumah Jisoo.
Sampai kala mereka hampir tiba, mobil Taehyung mogok secara mendadak. Mesinnya mati, tidak bisa dihidupkan.
Membuat Jisoo membuang nafas gusar, menatap singit kedua netra Taehyung yang sedang menatapnya dari balik spion tengah.
"Taehyung jangan berbohong."
"Aku bersumpah tidak berbohong, ini murni mogok Jisoo. Ini bukan akal-akalan diriku." Jawab Taehyung penuh kesungguhan.
Memejamkan matanya sejenak, Jisoo mulai mengangkat tubuh Chichi untuk turun dari mobil.
"Kau ingin membawa Chichi kemana?" Tanya Taehyung.

KAMU SEDANG MEMBACA
YOUR PROMISE
Fiksi Penggemar[M] ⚠️ | Fanfiction • Angst story Janji. Apa yang kalian ketahui tentang Janji? Sebuah ucapan sumpah yang harus ditepati. Itulah definisi janji menurut Kim Jisoo. Wanita tersebut saat ini memiliki mimpi sederhana. Impiannya sekarang ialah, menikah...