"Jung Jaehyun, seorang pemusik jalanan yang bekerja di café-café kota Seoul. Anak tunggal dari Jung Woosung, dia memiliki saudari tiri yang bernama Park Chaeyoung. Lalu dia-"
Taehyung mengernyitkan dahinya, ia kemudian terkekeh kecil menyunggingkan senyum miring.
"Park Chaeyoung? Maksudmu Rosé karyawan di sini dari divisi pemasaran itu?", Jimin mengangguk mengiyakan jawaban Taehyung.
"Tambahan informasi yang aku dapatkan, pernikahan dari tuan Jung dengan nyonya Park ibu dari Rosé di gelar secara tertutup. Jadi tidak banyak yang mengetahui hal ini."
"Termasuk Jisoo?"
Jimin terdiam, dia begitu ragu untuk menjawab. "Sepertinya Jisoo belum mengetahui hal ini."
"Kenapa begitu?"
"Jisoo hanya menganggap Rosé sebagai rekan kerjanya saja. Itu berarti Jisoo belum mengetahui hubungan diantara Rosé dengan Jaehyun."
Kemudian Jimin tersenyum lebar, mengambil map coklat yang ia bawa.
"Kau pasti akan menyukai ini." ujar Jimin."Bagus! Kerja bagus! Kau sangat pintar Park Jimin, ini akan memudahkan ku untuk membuat skenario menangkap Jisoo." ungkap Taehyung, matanya berbinar sangat bahagia melihat kumpulan beberapa foto yang Jimin berikan.
Tak lama Taehyung mengeluarkan amplop coklat yang cukup besar dari dalam brankas laci meja.
"Ambil ini, bonus untukmu karena sudah mengerti isi kepalaku."
Jimin tersenyum bangga, hah! untung saja otaknya kali ini bekerja dengan sangat baik.
"Semoga kau berhasil tuan, aku mendukungmu." ujar Jimin sebelum berpamitan keluar ruangan.
Taehyung hanya melayangkan tangannya di udara, matanya masih tidak lepas dari foto tersebut.
Tawanya pun ikut meledak tak tertahankan, ia sungguh tidak menduga Jimin anak buahnya itu sungguh pintar.
Tak lama ponselnya berdering, nama Jennie yang tertera pada layar membuatnya mendengus kesal. Taehyung pun memilih mengabaikannya.
Jennie
|Angkat telfonnya, Chichi ingin berbicara.Laki-laki itu menghembuskan nafasnya kasar, setelah menampilkan sebuah senyum ramah, ia kembali menelfon Jennie melalui sambungan video call.
"Daddy, kenapa tidak mengangkat teleponku?", ujar Chichi menampikan binar mata yang berkaca-kaca.
"Maafkan daddy, daddy lagi sibuk di kantor."
"Apa sekarang daddy masih sibuk?"
Taehyung terdiam sejenak, ia berpikir cukup lama untuk menjawab pertanyaan sang anak.
"Tidak. Daddy bahkan sudah selesai bekerja."
"Wahhh benarkah? Daddy, Chichi mau makan malam di luar." pinta sang anak dengan raut wajah bahagia.
"Makan di luar? Oke, nanti daddy akan menjemputmu di rumah."
"Asikk, mommy ayo kita berganti baju yang bagus." kata Chichi, arah pandangannya berubah dari yang tadinya menatap layar ponsel menjadi menatap Jennie dengan antusias.
"Chichi, hanya kau dan daddy. Mommy tidak ikut." ujar Taehyung menyela.
"Kenapa begitu daddy?" Chichi mulai kembali berkaca-kaca, ia melihat Taehyung tidak percaya.
"Karena mommy sibuk bekerja, coba saja Chichi tanyakan langsung pada mommy." tambah Taehyung kembali.
Chichi melihat Jennie penuh permohonan, anak kecil itu berharap malam ini dia bisa makan malam bersama orang tuanya di luar.
KAMU SEDANG MEMBACA
YOUR PROMISE
Fanfiction[M] ⚠️ | Fanfiction • Angst story Janji. Apa yang kalian ketahui tentang Janji? Sebuah ucapan sumpah yang harus ditepati. Itulah definisi janji menurut Kim Jisoo. Wanita tersebut saat ini memiliki mimpi sederhana. Impiannya sekarang ialah, menikah...