17. She is jealous

1.7K 201 28
                                    

Jisoo berjalan menunduk saat ia mulai memasuki halaman sekolah. Dengan kacamata hitam yang menutupi mata sembab dan sebuah masker yang menyembunyikan bibir pucatnya, ia hanya diam saat beberapa temannya cari perhatian memanggil namanya.

Dia tidak peduli itu semua, suasana hatinya sedang hancur tidak bisa dikendalikan. Ia ingin menangis, berteriak dan marah. Tapi dia tidak tau harus melampiaskan itu semua kepada siapa?

Sampai atensinya tertarik, pada sebuah teriakan seorang anak laki-laki yang sedang meraung memohon ampun.

"Jangan! Kembalikan tas milik-ku!" pintanya dengan keras.

Taehyung terus berjalan bolak-balik mengikuti setiap tasnya berpindah tangan dari tangan Taeyong ke antek-anteknya yang lain. Lama berjalan melingkar, membuat kepala Taehyung berputar seolah bumi sedang bergerak mengocok penglihatannya.

Dia terdiam beberapa saat, hingga tanpa sadar tasnya sudah disangkutkan pada sebuah batang pohon yang cukup tinggi.

Taeyong dan teman-temannya kabur menyelamatkan diri, meninggalkan Taehyung yang termangu di dekat pohon tersebut sendirian.

Satu tangan laki-laki itu berpegang erat pada batang pohon, ia mencoba menetralkan kembali kepalanya yang berputar hebat.

Jisoo yang melihat itu, lantas datang menghampiri dan menampar keras pipi Taeyong. Membuat sang empu memegang lirih pipinya yang nyeri akibat tamparan panas dari Jisoo.

"Berhenti mengganggunya Taeyong! Dan enyahlah sekarang juga, sebelum aku kembali menamparmu!" Taeyong menggertak pelan giginya. Ia kemudian melenggang pergi meninggalkan Jisoo tanpa mengucap sepatah kata.

Jisoo berjalan cepat menghampiri Taehyung, laki-laki itu terperanjat seketika karena tidak mengenali wajah Jisoo. Dengan cepat Jisoo pun langsung membuka kacamata dan masker yang menutupi wajahnya.

Dan betapa terkejutnya Taehyung saat melihat wajah Jisoo yang bisa dikatakan bahwa gadis itu sedang tidak baik-baik saja secara tersirat.

Tangannya terulur mengusap lembut pipi halus Jisoo. "Kau tidak apa-apa?"

"Seharusnya aku yang menanyakan hal itu kepadamu Taehyung, apa kau tidak apa-apa?"

Taehyung menggeleng pelan, ia kemudian tersenyum tipis pada Jisoo. "Jadi nanti kau akan membolos kelas tambahan?"

Jisoo terdiam beberapa detik, ia kemudian mengendikan bahunya ragu. "Aku takut." lirihnya.

"Tidak ada yang perlu ditakutkan Jisoo, aku bersamamu." ucap Taehyung sambil mengacak pelan pucuk kepala Jisoo.

"Lebih baik sekarang kita masuk sekolah dulu Taehyung." Jisoo menarik tangan Taehyung, tapi laki-laki itu justru menahannya. Ia masih setia berdiri di tempat awal.

"Tasku berada di atas. Aku tidak bisa mengambilnya karena aku takut ketinggian."

Jisoo terkekeh kecil, ia kemudian melepaskan tas ranselnya asal di atas rumput sekitar pohon tersebut.

"Aku akan membantumu, tapi bisakah kau membantuku juga?" gumam Jisoo, Taehyung mengernyitkan dahinya samar bibirnya terbuka dengan senyum kotak yang merekah.

"Katakan saja padaku." Jisoo kemudian mendekat untuk berbisik di telinga laki-laki tersebut.

Setelah itu Taehyung mengangguk dan langsung berjongkok di depan Jisoo. Gadis itu perlahan naik ke atas bahu Taehyung. Saat Taehyung sudah mendekat kepada pohon tersebut, ia mulai membiarkan Jisoo memanjat pohon itu.

"Jangan mendongak ke atas! Kau tidak boleh mengintip Taehyung." cicit Jisoo saat dirinya sudah hampir mengambil tas Taehyung.

"Hmm, aku tidak akan mengintipmu." bohong Taehyung, karena dirinya mencuri kesempatan kala Jisoo tidak melihat dirinya.

YOUR PROMISETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang