11.Bertamu

2.7K 138 37
                                    

🦋jangan menaruh perasaan yang berlebihan kalau kalian belum menjadi keluarga.🦋
@secarikataa .

🌻🌻🌻

"Woi Vett lu balik pake apa" Tanya Razo karena melihat Vetta yang berjalan menuju keluar gerbang sekolah.

"Jalan lah" Jawab Vetta kemudian lanjut berjalan

"Rumah lo mana emangnya"

"Tuh depan supermarket" Jawab Vetta sambil menunjuk supermarket

"Wah deket dong sabi lah gue main" Ujar Revo dengan menaik turunkan alisnya

"Terserah lu ah gue mau pulang" Ujar Vetta lalu berjalan untuk pulang.

Ketika Vetta akan membuka gerbang tiba tiba suara klakson dibelakangnya membuat Vetta menengok ke belakang.

Tin

Lalu motor tersebut berlalu setelah meng klakson Vetta.

"Bentar bentar itu kan" Pekik Vetta heboh sambil berlompat lompat tidak jelas

"Demi apa itu tadi si Susu"

"Yaampunn jantung gue Aaaaa" Ujarnya heboh sendiri

"Aaa anjir gue seneng banget masa" Ucap Vetta sambil membuka pintu rumahnya.

"Gilak masak cuman di klaksonin doang gue baper sih, anjir emang" Ucap Vetta yang ingin masuk kedalam tapi terhenti karena melihat sesuatu yang membuatnya penarasan.

"Lah apa ini?" Vetta mengambil sebuah kertas yang terletak di meja kecil yang ada di teras rumahnya.

Vetta membuka kertas tersebut,sontak matanya melotot melihat apa isi dari kertas tersebut.Ditulis dengan spidol merah yang membuatnya bergidik ngeri karena terlihat seperti darah.

You made him die
You must die too
                      "44"

Isi dari kertas tersebut.Vetta diam mematung tiba tiba otaknya ngelag kalau dalam keadaan genting seperti ini

"Bentar bentar gue ga bisa basa Inggris" Padahal Vetta anak pintar tapi kalau sudah seperti ini maka pintar nya entah hilang kemana.Dia mengambil ponselnya berniat akan menerjemahkan artinya.

"Anda membuatnya mati,anda harus mati juga" Seketika bola mata Vetta membola.

"Wah ga bener nih"

"Woi siapa lo keluar anjir jangan sembunyi kek gini" Teriak Vetta berharap orang yang menaruh kertas tersebut muncul. Namun nihil karena tidak ada orang sama sekali.

Vetta memikirkan bagaimana caranya orang itu menaruh kertas ini di meja terasnya.

"Anjir kan gerbangnya lupa gue kunci tadi" Vetta menepuk jidatnya

"Mana ga ada CCTV lagi" Vetta resah

"Eh bentar bentar" Vetta kembali melihat kertas tersebut

"Empat empat" Gumam Vetta

"Arghhh ini apa sih maksudnya" Vetta mengacak ngacak rambutnya frustasi.

"Udahlah mending gue mandi terus mikirin ini nya nanti kalo otak gue udah fress" Ujar nya sambil masuk kedalam rumahnya.

Vetta merebahkan dirinya dikasur,dia masih memikirkan teror tadi.

"Apa orangnya itu pacar mama dulu ya"

"Serem banget anjir kalo gue tiba tiba dibunuh"

"Gue harus hati hati mulai sekarang,kayaknya hidup gue mulai ga tenang nih"

Vettara Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang