36.Asing?

1.7K 88 36
                                    

🦋Tuhan,andai dia bukan milikku,lembutkan hatiku untuk menerima kenyataan bahwa dia bukan milikku dan hadirkan dalam hidupku seseorang yang lebih baik daripada dia🦋

🌻🌻🌻

Happy reading🤙
________________________________________________

"Lo secepatnya harus jujur bro"

"Jangan dulu"

"Dia udah ga deket sama Milo,ini kesempatan buat lo bro"

"Gue belum siap,gue takut dia bakal benci sama gue"

"Lo harus ngasih tau secepatnya bro,mungkin dia dalam bahaya,dengan lo ngasih tau mungkin bisa bikin dia aman"

"Gue pikirin entar"

"Kita harus jagain dia,banyak orang orang jahat berkeliaran"

"Iya,gue bakal cari tau siapa yang buat hidup dia jadi ga aman" Ucapnya.

"Gue setuju,kita harus kompak bro"

Orang itu menggangukkan kepalanya.

•••••

Vetta berjalan kaki ke sekolah tanpa semangat,ia bertekad untuk berhenti berjuang,padahal kalau Vetta pikir ia tidak sebegitu berjuang banget.

Vetta akan kalah walaupun seberapa lama ia berjuang,perjuangannya akan sia sia karena Milo sudah mencintai orang lain.

Ia sadar diri,dirinya tidak mungkin bersanding dengan Milo.Ia tidak pantas untuknya.Melihat foto perempuan yang bersama Milo membuat Vetta insecure.Perempuan itu sangat cantik badannya sangat bagus, idaman para laki-laki.Beruntunglah Milo dicintai oleh cewe itu,Vetta pun tak tau namanya.

"Huftt,napa sih gue terus terusan aja cinta ama orang yang jelas jelas gak cinta sama gue" Ucap Vetta

"Bodoh banget gue anjir"

"Napa move on,susah banget sih"

"Gimana mau move on coba,tiap hari ketemu,sekelas,bahkan sebangku"

"Pengen hilang ingatan deh,biar bisa move on dari Ilo" Ucap Vetta ngedumel sendiri.Tak terasa ternyata Vetta sudah sampai di sekolahnya.

"Huft,harus siap gue kalo mau ketemu Ilo" Vetta menghela nafas.Masih terasa sesak,jika Vetta mengingat Milo masih mencintai mantannya.Egois?iya.Lebay?mungkin.

Ia berjalan ke kelas dengan tatapan kosong,ia belum sarapan sedari tadi uangnya ia hemat.Bahkan ia belum sempat mencari pekerjaan.

Didalam kelas sudah ramau orang bahkan Milo dan kawan kawannya sudah duduk di kursinya.Vetta memang datang agak siangan.Ia sengaja.

Ia duduk di samping Milo,terasa canggung.Ia tidak berniat menyapanya,jika disapa maka Vetta akan berbicara jika tidak maka ia tak akan berbicara.Ia memilih untuk bermain ponsel dari pada gabut yekan?

"Tumben tuh anak diem" Bisikan Robert pada Razo.

"Iye,biasanya tuh anak nyapa Milo tapi kok enggak yak" Razo menatap Vetta yang terlihat diam tidak seperti biasanya.

Vettara Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang