• SIKAP BARA •

91 3 0
                                    


Semua yang menyaksikan itupun menatap Liara takjub, karna selama ini belum ada satu orang pun yang berani menghentikan Bara. jika berani menghentikan, itu sama saja menyerahkan dirinya untuk di hajar juga.

Liara mendekat kearah Bara, mencekal tangan Bara untuk menjauhkannya dari kerah baju siswa itu.

"Lepasin El"ucap Liara lembut, Bara pun terpaksa menurut.

Liara membantu siswa jangkung itu berdiri, tingginya sepantaran Bara tapi masih lebih tinggi Bara.

"Lo gak parah kan? maafin Bara, ya!" kata Liara pada Adik kelasnya yang bername tag Vito Zericho M.

Laki laki itu berdehem sembari manganggukkan kepalanya.

Laki-laki cupu nan jangkung itu menatap Liara kagum. Bara yang menyadari tatapan itu, jelas tak terima jika miliknya di lihat lawan jenis seperti itu. Ingin sekali dirinya menghajar orang itu lagi, saat melihat Liara lebih memperhatikan laki-laki itu daripada keadaan dirinya.

Liara yang menyadari tatapan tidak mengenakan dari Bara pun, seakan paham dirinya melepaskan tangannya dari Vito.

Dari pada suasana makin keruh dan Liara nanti semakin membencinya, Bara memilih pergi dari tempat itu, disusul oleh sahabatnya. Yakinlah dirinya pasti akan di hukum lagi, tapi Bara tidak masalah untuk itu yang terpenting emosinya sudah tersalurkan.

Tanpa semua orang tau siswa laki-laki itu mengepalkan tangannya menatap kepergian Bara.

"Bantuin dia ke uks"suruh Liara pada dua adek kelasnya yang merupakan teman dari Vito.

"Makasih, kak. Nama kakak siapa?"tanya Vito karna tidak jelas melihat name tag Liara karna terhalang rambut Liara.

"Chelsea Liandra, panggil aja Liara"

Laki-laki itu mengangguk sembari tersenyum, melihat wajah cantik Liara. Lalu kedua temannya itu membawanya ke UKS.

Siswa siswi yang bergerombolan tadi sudah berhamburan pergi, hingga tersisalah Cikka, Angel, dan Caesa yang menghampiri Liara, mereka menatap Liara penuh tanda tanya.

"Sumpah Ra, lo berani banget, belum ada yang seberani lo tau gak misahin Bara yang seram banget kalo berantem"sorak Caesa bertepuk tangan, "Jangan-jangan lo punya hubungan ya sama Bara?!"tebak Caesa

"Bener Ra, kapan lo jadiannya? kan lo baru masuk kemarin?!"tanya Cikka

"Lo kaya gak tau Bara aja! dia kan emang gitu, cantik-cantik semuanya diembat, apalagi Liara lah!"celetuk Caesa, "Tapi Bara langsung nurut lho sama lo!! biasanya Bara gak mau nurut sama siapapun termasuk sahabat nya sendiri"lanjut cewek itu.

"Lo pacaran sama Bara?" Angel penuh selikidik.

"Entar gue jelasin"

Liara pergi meninggalkan ketiganya, tujuannya saat ini hanyalah untuk melihat keadaan Bara. Sungguh dia kesal dengan Bara yang selalu berantem untuk melampiaskan emosinya.

Liara beserta sahabat Bara menunggu Bara didepan ruang BK, Bara masih di dalam pastinya mendengarkan ceramahan dari Pak Dodit selaku guru BK. Cikka, Angel beserta Caesa juga datang menemani Liara.

"Eh, ada neng Cikka! makin cantik aja, kan aa Bagas jadi makin cinta,"goda Dion sedangkan Cikka hanya mesem-mesem karna malu.

Bagas yang namanya di bawa-bawa hanya acuh memandang kearah lain. Menganggap godaan Dion hanya angin lalu saja.

"Jangan gitu dong, entar ada yang panas" sahut Iqbal menyenggol lengan Zikry di sebelahnya. Zikry menatap malas keduanya, memang bener semua orang tau Zikry menyukai Cikka, namun Cikka hanya menganggap Zikry hanyalah teman karna di hatinya sudah ada yang mengisi.

We Are ComplicatedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang