• KANTIN •

37 0 0
                                    


Suara riuh bercampur dengan bunyi dentingan sendok dan piring terdengar di segala penjuru kantin, dimana para penghuni sekolah sedang berburu untuk mengisi kekosongan hati -ralat :(perut mereka.

Kini di meja tempat biasanya yang isi oleh Bara dan komplotannya. Selalu menjadi pusat perhatian semuanya selain mengisi perut tentu saja mereka ingin mencuci mata dengan pemandangan yang seger-seger seperti obat penambah nafsu makan.

Bara yang sekarang terlihat acuh dan tidak memperdulikan tatapan menggoda dari siswi-siswi membuat sahabat kecilnya itu senang bukan main tapi yang namanya Bagas mampu menyembunyikan perasaannya melalu raut wajahnya yang terlihat biasa-biasa saja.

Sedang asik-asiknya menyantap makanan kelima cowok itu di kejutkan dengan kehadiran tiga cewek dengan seragam ketat serta rok yang lebih pendek dari siswi yang lain dan lipstik yang merah seperti tante-tante girang yang butuh belaian. Bukan terkesan menarik malah membuat kelima cowok itu jijik.

"Lo sekolah apa mau ngelonthe Rin"celetuk Dion nafsu makannya mendadak hilang.

"Ini lagi si Sesil mau-mauan ikutan!"sambung Dion mengarah pada cewek yang memegang kipas berbulu pink pastel favoritnya yang selalu di bawa kemana-mana.

"Dion jangan gitu. Ini kan buat lo" Dion memutar bola matanya malas mendengar penuturan dari Sesil, apa katanya buat dia? jangan harap Dion tergoda karna sesering-seringnya ia menggoda cewek-cewek yang pernah di temuinya itu hanya sebuah keisengan semata karna gabut dan ia juga anti dengan TriCab julukan dari my sweety nya Big No garis keras.

"Gue gak tertarik tuh. Mendingan Caesa kemana-mana lah!"seru Dion

"Kenapa harus Caesa? Kenapa gak Sesil aja?!"cetus Sesil

"Karna gue sukanya Caesa bukan Sesilya!"pungkas Dion membuat Sesil menekuk wajahnya masam.

"Kalo mau terlihat menarik gak perlu pake dandan ke badut gitu cukup jadi diri lo sendiri. Sekarang gue tanya lo sendiri suka gak dengan dandanan lo kayak gitu?" Sesil menggeleng ia juga risih sebenarnya tapi berkat Dini yang mengajarinya karna ingin membuat Dion meliriknya, terpaksa ia merubah dirinya.

"Halah basi lo Yon semua cowok kan gitu bilangnya suka sama cewek tanpa make up tapi kalo liat cewek seksi aja langsung deh matanya melotot hampir copot!"sarkas Dini

Dion tak mau kalah "Ya kan wajar namanya juga cowok normal tapi emangnya lo mau di sukai sama cowok karna nafsu?"tanya Dion membuat Dini kicep.

"Diem kan lo!"

Karin yang berdiri di depan lantas mendudukkan dirinya di sebelah Bara tanpa memperdulikan ucapan Dion. Semua pasang mata yang tadinya menatap ke meja mereka dengan tatapan memuja berubah malas dan memilih menikmati makan mereka masing-masing dengan khidmat karna sang ratu kegelapan telah datang.

"Gue duduk sini yah?"

Lain dengan Dini yang tidak tau malunya ikut nimbrung duduk di sebelah Bagas.

"Hai Gas"sapa Dini yang tidak di hiraukan sama sekali oleh Bagas.

"Ngapain sih lo pada ke sini. Banyak noh meja yang kosong"tukas Iqbal terlihat jelas tidak menyukai kehadiran ketiga cewek itu.

"Serah gue lah mau duduk di mana. Bara aja gak masalah!"

Tanpa melirik orang di sampingnya "Pindah!"ucap Bara

"Tuh Bara nyuruh lo pindah!"sentak Iqbal

Karin memicing "Kenapa sih gue maunya di sini! Salah?"

"Salah! Bara udah punya tunangan masih aja di tempelin!"celetuk Iqbal

"Baru juga tunangan"

Iqbal menatap sinis "Dih gak ada harga dirinya banget lo. Ngapelin tunangan orang"

We Are ComplicatedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang