• SOMETHING •

40 0 0
                                    


Tanpa tau malunya Iqbal datang menyerang kelas lain "Deaku!"teriaknya dari ambang pintu

Arga yang barusan datang dari arah luar cepat-cepat menghalangi Iqbal "Ngapain lo teriak-teriak di kelas gue"ketusnya

"Komplotan lo yang lain pada kemana?"tanya Arga basa-basi. Ia sudah hafal kebiasaan Iqbal yang selalu datang ke sini.

"Bukan urusan lo! Ngapain nanya-nanya"balas Iqbal tak kalah ketus

"Songong. Balik lo! Jangan pernah nangkring di kelas gue"tekan Arga

"Sialan lo. Gue ke sini pengen ketemu Deaku! Ngapa lo yang sewot"gerutu Iqbal

"Dea gak mau ketemu. Lo jelek!"hina Arga lantang.

Iqbal tidak terpengaruh kalo tidak merasa benar tidak perlu marah bukan?! Asek mengPeDe yekan.

"Ngaca Brader!"

"Minggir lo"titah Iqbal pada Arga yang sengaja menghalangi jalannya.

Iqbal berdecak. Arga pengen di bantai memang.

"DEA!" Iqbal meraung-raung dari arah luar pintu kelas IPS 3.

"Berisik lo Bal. Ganggu kesejahteraan dan ketentraman kelas gue tau gak"oceh Arga

"Kenapa Bal?"

Iqbal yang tadinya di penuhi kekesalan ingin membalas Arga tapi di urungkan karna mendengar suara halus nan lembut milik sang pujaan hatinya. Kesalnya mendadak sirna.

Iqbal dan Arga menoleh pada siswi yang sudah berada di dekat mereka.

"Ngajakin lo ke kantin bareng. Yuk!"ajak Iqbal meraih tangan Dea ingin segera pergi menjauh dari Arga si hama.

Namun lebih dulu di tahan oleh sang empu "Belum bel, Iqbal!"ucap Dea

"Tau tuh! Lo ngajakin Dea gak bener!"sahut Arga

"Ben-" ucapan Iqbal terpotong kala mendengar bunyi yang di nanti-nantikan oleh masyarakat sekolah.

🔔....First break time begins!

"Tuh! Udah bunyi kan"seru Iqbal

"Rachma mau kemana?"tanya Anisa teman dari siswi yang di genggam tangannya oleh Iqbal.

"Ke kantin!" Iqbal menyahut

"Gue duluan"pamit siswi bernama Rachma Deanita. Orang-orang memanggilnya Rachma namun Iqbal malah mengganti dengan Dea panggilan kesayangan katanya.

Iqbal langsung menarik tangan Dea membawanya menuju kantin tapi sebelum pergi ia menyempatkan diri untuk memeletkan lidahnya arti mengejek pada Arga.

Arga berdesis "Anjing si Iqbal!"

Anisa yang kebetulan masih berada di dekat Arga mendengar makian itu melotot tajam. Ia memang anti mendengar kata-kata itu "ihh Arga ngomong kasar" lantas Anisa pergi menjauh dari Arga takut-takut terkena virus umpatable.

"Lah si piyik!"

***

"Selamat ya atas pertunangan lo"ucap seorang siswi

"Sorry! Kalo dulu gue pernah jadi penghalang dalam hubungan lo berdua"bicara siswi itu bernada lirih

Sedangkan lawan bicaranya hanya diam mendengar lontaran kata yang keluar namun tersirat makna penyesalan di dalamnya.

"Gue sadar. Mau di gimanain pun juga jodoh lo tetep sama Liara"cicitnya.

Bara menatap datar orang di hadapannya "Bagus deh. Jadi gak ada lagi perusak hubungan gue"

We Are ComplicatedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang