"Hai Kak Bara"suara melengking itu terdengar risih di telinga para kelima cogan most wanted itu "Kak Bara kangen aku gak?"centil Dinda bergelayut manja di lengan Bara."Maaf ya Kak! Beberapa hari ini aku gak nemuin Kakak soalnya aku sakit"cerocos Dinda
"Bangsatt pede banget nih cewek"celetuk Iqbal "Di kira Bara peduli kali mau lo sakit atau enggak!"timpalnya
"Biasa Bal anak tuyul"sinis Dion
Cibiran itu tidak di hiraukan oleh Dinda. Memang Dinda mental baja sudah sering di katain teman-teman Bara tapi tetap tidak mempan untuk menjauhi Bara.
Bara yang geram karna sudah lancang menyentuhnya langsung menyentak kasar tangan Dinda yang notabenenya adalah adik kelasnya sendiri. Ingatlah Bara yang sekarang tidak akan pandang bulu. "JANGAN PERNAH NYENTUH GUE SAMA TANGAN KOTOR LO"ancam Bara penuh penekanan.
Dinda meringis memegangi tangannya "Awws! Kak Bara kok kasar sih"pekiknya "Kak Bara marah ya sama aku? Aku punya salah apa kak?"melasnya "Dulu aja Kakak baik banget sama aku sekarang kok beda?!"
Mata Bara menyorot tajam menunjuk Dinda "Lo denger baik-baik!"jedanya sebentar "Gue gak pernah suka sama lo dan cewek manapun itu. Lo semua yang pernah gue deketin itu cuma bahan gabutan gue doang!"tegasnya
"TERMASUK LO"tekan Bara lagi "Dan satu hal yang harus lo inget gue udah tunangan sama cewek yang bener-bener gue cinta"
"STOP GANGGU GUE!"sentaknya "Sampai lo berani nampakin muka lo di depan mata gue lagi! Gue gak akan segan-segan buat bertindak jauh lebih kasar"peringati Bara lalu berangsur pergi.
Mungkin itu akan menjadi kalimat panjang yang terakhir Bara ucapkan. Bara comeback dengan sifat aslinya.
Untung pertama kalinya Dion, Iqbal dan Zikry melihat sisi lain Bara tercengang karna yang mereka liat biasanya adalah sikap Playboy Bara yang di tunjukkan dari awal kelas 10 dan itu juga pertemuan pertama mereka sampai akhirnya menjadi teman. Ketiganya memang baru mengenal Bara saat MOS jadi belum sepenuhnya tau watak asli Bara.
Beda dengan Bagas. Cowok satu ini tidak terkejut justru ia sudah menduga hal itu akan terjadi dimana sifat asli sahabatnya yang akan kembali seperti dulu karna penyebabnya sudah datang kembali menyembuhkan.
"Gila gilaaa itu Bara"speechless Dion geleng-geleng kepala.
"Cabut!"
Mereka ikut melengos pergi mengiringi Bagas yang menyusul Bara. Bukan cuma Bara mereka juga sudah muak dengan tingkah laku adik kelas itu.
Cairan bening itu sudah luruh membasahi pipi putih Dinda. Gadis mungil itu membeku di tempat berusaha menelaah perkata demi kata. Tidak menyangka Kak Baranya itu akan berubah dan bisa-bisanya membuang dia layaknya sampah.
"Kak Bara jahat! Mana sifat Kakak yang manis dulu waktu awal-awal"lirih Dinda
"Ini semua karna dia"Dinda mengeram dalam hati. Beberapa menit menenangkan diri, Dinda menyeka air matanya lalu tanpa di sangka sudut bibir gadis itu terangkat menampilkan raut wajah yang penuh misterius.
***
"Kak!" Liara menoleh pada seseorang di belakangnya.
Siswa jangkung berkacamata menghampirinya "Iya?"tanya Liara
"Gu-gue mau minta maaf kak"ucap siswa itu tidak enak
Liara mengernyit "Buat?"
"Beberapa hari yang lalu Kakak sempet pingsan kan? Itu semua karna gue Kak yang lempar bola. Maaf Kak gue gak sengaja waktu itu"ungkapnya
Liara mencoba mencerna ucapan itu lantas mengangguk "Iya gak papa kok"
"Makasih kak"balasnya girang.
Liara menjawab dengan anggukan "Eh tunggu! Itu muka lo kenapa memar gitu?"tanyanya
KAMU SEDANG MEMBACA
We Are Complicated
Teen Fiction- KETIKA CINTA DAN PERSAHABATAN MEREKA DI UJI!! - BUKAN HANYA BERPATOK PADA TOKOH UTAMA TAPI SEMUA TOKOH SAMA!!! 📍 ELBARAN ALVEORO Dan CHELSEA LIANDRA berteman sejak kecil. Pada saat duduk di bangku kelas 8 SMP mereka resmi berpacaran. Setelah terj...