• KELUARGA BARU •

48 0 0
                                    

Seorang gadis cantik berbalut gaun renda berwarna navy dengan pita hias yang melilit di pinggang. Meski terlihat simple tapi cukup elegan, sangat cocok saat gadis itu mengenakannya.

Gadis yang tengah selesai bersiap untuk menghadiri acara penting ini termenung di depan cermin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Gadis yang tengah selesai bersiap untuk menghadiri acara penting ini termenung di depan cermin. Dengan otak yang menjalar kemana-mana.

Tak lama masuk seorang laki-laki paruh baya namun jika di lihat dari wajahnya beliau masih terlihat awet muda seperti remaja, dengan gagahnya menggunakan jas berwarna hitam melangkah menghampiri putri semata wayangnya. Memang benar bibit good looking ayah menurun ke anak.

Lamunan gadis itu buyar saat mendengar derap langkah kaki mendekatinya "Papah!"

Mark tersenyum lebar "Putri papah udah besar makin cantik"ucapnya seraya mengusap pucuk kepala gadis itu

"Papah bisa aja"

"Iya lah kan putri papah! Emang gak salah bibit papah ini"kata Mark dengan bangganya.

Gadis itu mendengus melihat papahnya yang sudah tua tapi masih narsis "Ini maksudnya mau muji aku atau mau muji diri papah sendiri sih?"tanyanya

"Yaa kan papah bangga punya putri cantik seperti kamu"

Mark membawa putrinya itu ke dalam dekapannya "Makasih ya sayang. Kamu udah ngizinin papah tapi perlu kamu tau sampai kapan pun mamah kamu akan selalu ada di hati papah"tuturnya seraya mengusap lembut punggung belakang putrinya

Gadis yang berada di dalam pelukan sang papah menganggukan kepala "Aku juga bahagia kalo papah bahagia karna aku cuma punya papah aku gak pengen papah terus-terusan larut dalam kesedihan. Papah berhak nemuin kebahagiaan papah sendiri"

Tangis haru Mark mendengar penuturan putrinya, ia juga melakukan semua ini untuk putrinya. Pelukan keduanya terurai "Kamu juga jangan sedih lagi karna sebentar lagi keluarga kita akan lengkap. Kamu bukan hanya merasakan sosok mamah tapi kamu juga nantinya akan punya kakak laki-laki"

Menginjak usia 17 tahun, gadis yang tidak pernah merasakan sosok ibu di hidupnya bahkan melihat wajah sang mamah pun ia tidak pernah karna wanita yang rela mempertaruhkan nyawa demi mempertahankan hidupnya telah pergi meninggalkannya tepat saat ia melihat dunia untuk pertama kali.

Mark mendaratkan kecupan penuh kasih sayang pada kening putrinya. "Kamu bahagia kan?" Gadis itu mengangguk "Mamah juga pasti bahagia di sana"lirihnya.

Mark mengusap air matanya sebelum putrinya melihat ia menangis. Ia tidak mau putrinya ikut bersedih karna dirinya yang terus terusan mengingat masa lalu maka dari itu ia ingin memulai kehidupan baru bersama putrinya.

"Kamu gimana sama anaknya Om Hendrik?"tanya Mark tiba-tiba

Gadis yang mendapat pertanyaan seperti itu mendadak diam. "Jadi kapan kamu mau tunangan?"tanya Mark lagi

"Aku gak tau pah"cicitnya

"Kenapa? Apa belum cukup pendekatan kalian?!"

"Bahas itunya nanti aja Pah. Nanti Papah telat!" Bicara gadis itu ingin menutup pembicaraan.

We Are ComplicatedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang