"Itu coma topeng, Ra! dan itu juga karna kamu""Kamu nyalahin orang lain, sedangkan kesalahan kamu sendiri gak pernah kamu akuin!" Liara menyeka air matanya yang keluar. Liara tidak tahan dengan keadaan sekarang, ingin sekali dia pergi dari tempat ini.
Lagi-lagi, Bara menghentikan pergerakan Liara yang hendak pergi dengan menarik tangan Liara, hingga punggung belakangnya membentur tembok. Bara menghimpit tubuh Liara di tembok, seakan mengurung Liara dengan kedua tangannya yang berada di kedua sisi.
"Jelasin ke aku Sea! Jangan lari dari masalah, dengan cara kamu pergi, itu gak akan bisa nyelesaiin masalah" Bara menahan dirinya agar tidak bersikap lebih kasar pada Liara, tangannya mencengkram bahu Liara.
"Jelasin, Ra! Jelasin ke aku!!" Bara menuntut penjelasan.
Liara memberontak dengan memukul dada bidang Bara, lalu mendorong agar menjauh dari hadapannya.
"Aku muak sama semuanya, kamu seakan ngerasa gak terjadi apa-apa diantara kita. tapi aku? aku yang di kecewain di sini, Bar! kamu khianatin aku!!"
"Kalau emang maksud kamu yang aku sering deketin banyak cewek itu, aku gak serius sama mereka. aku cuman ngehibur diri aku, supaya gak kesepian sambil nunggu kamu balik. itu aja, Ra!"
"Itu aja kamu bilang?"Liara terkekeh sinis "Kamu egois Bara!"
"iya, aku egois. aku ngaku salah, karna udah jadiin mereka mainan, tempat pelampiasan aku, tapi aku gak bermaksud ngekhianatin kamu, Ra. hati aku tetap buat kamu"
"Bullshit!" Liara tidak menyangka Bara akan mengatakan hal itu, sebrengsek ini kah Baranya sekarang.
"Kamu gak ngerasain di posisi aku. Kamu gak tau kan kaya gimana kacaunya aku saat kamu hilang gak ada kabar, aku hancur, Ra! aku udah kaya orang gila, asal kamu tau. Setahun kamu pergi dan gak balik, mulai sejak itu aku kaya gini, aku kaya gini buat hilangin rasa kesepiannya aku aja yang nungguin kamu, dan aku udah janji sama diri aku sendiri, kalau kamu balik aku bakalan berhenti, Ra" jelas Bara panjang lebar
Keadaan di rooftop semakin memanas karna perdebatan 2 orang yang sama sama keras itu.
Liara menatap sinis Bara menahan amarahnya "Kamu pikir aku percaya setelah apa yang kamu lakuin ke aku??"
"Ap—"
"Semuanya udah jelas, kita udah gak ada hubungan apa apa lagi"lanjutnya memotong ucapan Bara
"Gak! Kita bahkan belum putus, Ra. gak ada kata putus diantara kita"
"Oke! belum ada kata putus kan diantara kita?!" Liara menarik napas panjang untuk menguatkan dirinya dengan kata yang ingin diucapkan berikutnya.
"iy-"
"KITA PUTUS!!"
Bara membeku, belum sempat dirinya menyelesaikan kalimatnya, Bara di kejutkan dengan perkataan Liara. Bagai disambar petir, hatinya seakan di tusuk beribu jarum, matanya memanas dan tangan yang mengepal kuat.
Tentu saja Bara menggeleng ribut "GAK!! gue gak mau putus" Bara tak terima dengan kata yang keluar dari mulut Liara.
"Aku gak bisa El..."lirih Liara menundukkan kepalanya ke bawah, tidak kuat menatap mata Bara
Bara mendekat, memegang baru Liara seraya mengoncangkan bahu Liara yang bergetar "Liat gue Ra, tatap mata gue, dan tarik kata-kata lo itu barusan"
"Jawab gue, Ra!"teriak Bara di depan Liara.
Liara enggan membuka suaranya, mulutnya seakan terkunci, sampai akhirnya Liara mengangkat kepalanya, memberanikan diri menatap mata Bara, entahlah mata yang Liara rasa itu kesedihan akan kehancuran.
KAMU SEDANG MEMBACA
We Are Complicated
Roman pour Adolescents- KETIKA CINTA DAN PERSAHABATAN MEREKA DI UJI!! - BUKAN HANYA BERPATOK PADA TOKOH UTAMA TAPI SEMUA TOKOH SAMA!!! 📍 ELBARAN ALVEORO Dan CHELSEA LIANDRA berteman sejak kecil. Pada saat duduk di bangku kelas 8 SMP mereka resmi berpacaran. Setelah terj...