• SEBUAH JANJI •

30 0 0
                                    

Liara mengejar Bara yang ternyata mengiringnya menuju ke rooftop sekolah.

"El, kamu marah?"

Bara tidak menggubris, raut wajahnya jelas menunjukkan cowok itu tidak baik-baik saja. Jelas! Siapa yang tidak kesal? jika tunangannya sendiri malah membela orang lain di bandingkan dirinya sendiri.

"Kok diem?" Liara menghela napas berat "Beneran marah ternyata"

Cowok berkalung perak itu seakan mengabaikan kehadiran tunangannya. Liara mendudukkan dirinya di samping Bara.

Hening beberapa saat sampai Liara jengah sendiri melihat keterdiaman Bara. Terlihat wajah yang merah padam serta rahang tegas cowok itu yang mengeras dari samping "Masih mau diemin aku?"

"Kamu pikir aja sendiri!" Sang pemilik marga Callagra itu tetap tidak mengalihkan pandangannya.

"Aku cuma-"

"Tuh kan!"sela Bara "Kamu bahkan tetep belain dia"

"Siapa bilang aku belain dia?!"

"Tadi apa?!"sinis Bara

"Vito itu-"

"Jangan sebut namanya!" Bukan hanya kesal tapi juga bercampur dengan rasa cemburu, maybe.

"iishhh aku belum selesai ngomong, udah di potong"

Liara bisa menangkap gelagat cemburu dari Bara karna sedari dulu Bara memang tipe orang yang pecemburuan dan posesif terhadap miliknya.

"Coba sini liat aku" Liara menangkup rahang tegas cowok itu agar mau bertatapan dengannya.

"Cemburu ya?"

Dengan terpaksa, kedua mata itu bertemu dengan mata hazel tunangannya. "Enggak!"

Seakan terlena dengan usapan lembut di pipinya, Bara merasa nyaman. "Aku kesel sayangg"rengeknya

"Baru gitu aja kamu udah kesel, gimana jadi aku"gumam Liara tanpa sadar.

Mata Bara memicing "Maksud kamu?"

"Lah gue pikir ngomong dalem hati"batin Liara

"Enggak-gak papa" Liara menjauhkan tangannya.

"Aku makin gak ngerti, aku ada salah apa sama kamu?!" Gumaman Liara yang nyatanya memang di dengar oleh Bara tapi ia tidak paham maksud dari itu.

"Salah aku apa Sea?!" Ada sesuatu hal yang mengganjal dalam pikiran Bara dari awal pertemuan mereka kembali setelah 2 tahun lamanya.

"Gak ada cewek yang rela cowoknya-" Entahlah Liara berat untuk mengatakan itu dan enggan untuk mengingatnya kembali.

"Cowoknya apa?" kerutan di dahi cowok itu nampak jelas.

Liara beranjak dari duduknya, menjauhkan diri dari Bara untuk menetralkan kegugupannya.

Bara sadar akan gelagat aneh dari tunangannya itu "COWOKNYA APA SEA?!"tuntut Bara meminta penjelasan.

"Gak usah di bahas"

Liara sengaja mematikkan topik pembahasan itu tetapi Bara tetap menuntut, menunggu jawaban.

Cowok itu mendekat, menghampiri Liara yang masih membelakanginya.

"Gak mau jujur sama aku, hm?" Bara berdiri tepat di hadapan Liara

Merasa tidak puas Bara menarik tengkuk Liara, menempelkan bibirnya dengan bibir cewek itu. Bukan hanya pertemuan bibir, Bara mengerakkan lidahnya bermain di dalam mulut Liara. Melumatnya dengan penuh nafsu.

Tidak ada perlawanan, dengan otak yang blank dan napas yang tercekat. Liara masih mencerna apa yang barusan sedang terjadi, untuk pertama kalinya Bara berani menciumnya.

We Are ComplicatedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang