• BARA NGELUNJAK •

65 1 0
                                    


"MAMAH"

"Jangan teriak El"tegur Liara

Sepulang sekolah mereka sampai di rumah keluarga Callagra. Liara mampir sebentar untuk bertemu dengan calon mertua yang sudah di anggapnya seperti orang tua kandungnya sendiri.

Bara tidak mengindahkan "MAMAHH MENANTUNYA DATENG!!!"teriaknya menggelegar.

Seorang wanita paruh baya berjalan menuruni tangga "Kamu tuh kebiasaan teriak-teriak! Kaya ehh- ada menantu cantik mamah"girang Vanya

Liara tersenyum kikuk "Lah baru nyadar! Aku teriak-teriak tadi gak denger apah?!"cetus Bara

Vanya mengabaikan ocehan Bara "Ayok sayang sini duduk sama Mamah! kita ngobrol-ngobrol"

Liara tersenyum ramah pada Vanya "Iya Mah"

"Kebiasaan anak nya di lupain!"cibik Bara

"Kamu mending ganti baju dulu ke atas! Sana gih"titah Vanya

"Aku di usir nih?!"

"Iya! Udah sana ganti baju kasian Liara pasti mau ganti baju juga di rumahnya"ucap Vanya

Benar juga!

"Aku ke atas dulu! Tunggu ya sayang" Liara menganguk.

Sebelum benar-benar naik ke lantai atas، Bara menyempatkan mencuri kecupan singkat di pelipis Liara di depan mamahnya tanpa malu. Lantas mengibrit pergi sebelum mendengar omelan dari sang empu.

"ELL IIHHHS!"kesal Liara kaget karna Bara yang tiba-tiba menciumnya terlebih itu di depan mamahnya sendiri.

Sedangkan Vanya geleng-geleng kepala melihat tingkah anaknya yang kelewat bucin itu.

Terbesit rasa amat senang melihat senyum di wajah anaknya yang dulu sempat hilang.

Senyuman yang kembali terbit di wajah karna kembalinya seseorang yang pernah menjadi penyebab sekaligus pengobat untuk anaknya.

"Mamah kangen banget sama kamu"

Mereka saling memeluk menyalurkan rasa rindu dan sayang.

"Aku juga kangen padahal waktu acara tunangan kita ketemu ya Mah!"

"Iya tapi gak bisa ngobrol banyak soalnya mamah kan harus nyambut para tamu"balas Vanya.

Liara mangut-mangut "Bang Reynand mana Mah? Kemarin juga kita gak saling bicara cuma nyapa doang"

"Reynand di kampus ada kuliah siang katanya"beritahu Vanya.

Mereka bertukar cerita, kebanyakan dengan Liara yang menceritakan dirinya selama 2 tahun di Amerika.

Tak lama Bara turun dengan memakai pakaian santainya.

"Ayok Sayang"

"Cepet banget ganti bajunya kan Mamah masih mau ngobrol. Kayak cewek dong lama!"cetus Vanya.

"Ya kan Bara bukan cewek mah!"sungutnya. "Emangnya lagi ngobrolin apa sih?"kepo Bara

"Urusan cewek!"tukas Vanya

"Dih Mamah apaan sih"desis Bara "Yaudah lah mending aku nganterin kesayangan aku pulang! Pasti udah kegerahan" Bara menarik tangan Liara agar bangkit dari sofa.

"Mau pulang sekarang?"tanya Vanya seperti ingin menahan karna masih belum puas mendengarkan menantunya bercerita.

Sebenarnya Liara juga masih ingin di sini tapi mengingat dirinya yang masih menggunakan seragam Liara memilih pulang.

Liara mengangguk "Nanti Liara ke sini lagi"katanya paham betul maksud pertanyaan Vanya yang seakan menahannya untuk pulang.

"Bener ya! Janji lho"tekan Vanya memastikan.

We Are ComplicatedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang