• NOT BAD •

60 2 0
                                    


Di pagi hari pukul 06.35 Liara sudah
siap dengan seragam sekolahnya. Khas dari sekolah Lentera Bangsa.

Liara turun kebawah menghampiri keluarganya di meja makan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Liara turun kebawah menghampiri keluarganya di meja makan.

"Pagi semua"sapa Liara dengan senyum yang merekah menampakkan deretan gigi atasnya.

"Pagi!"

"Semangat banget lo kayanya?" Arzean yang melihat adiknya cengar-cengir tidak jelas

"Iya dong! harus itu mah, kan mau menuntut ilmu" ucapnya sambil memakan roti

"Masa!"

"Iyalah"

"Palingan juga karna ada Bara"

"ihh, gak ya?!"

"Kamu masih sama Bara kan?"tanya Argam

Liara tampak berpikir sejenak "Gak tau Pih"

"Kok gak tau? mamih kamu bilang kemarin Bara ke sini"

Liara mengangguk "Tapi aku gak tau, hubungan aku sama dia bakalan lanjut atau enggak"

Wajah Argam berubah serius "Kenapa? kamu ada masalah sama Bara, atau Bara nyakitin kamu?"

"Cuma salah paham Pih"sahut Lidiya

"Salah paham?"

"Iya Pih. Liaranya aja yang ke buru berpikiran negatif"celetuk Arzean menimpali.

Liara mendengus kasar, semuanya menatap ke arah Liara, dirinya seperti di pojokan "ihh! kok malah jadi nyalahin aku"

"Bukan nyalahin sayang, papih cuma mau nanya"

"Tapi Papih percaya kan sama aku?!"ucapnya berharap sang Papih membelanya.

Argam tersenyum tulus lalu mengangkuk "Akan lebih baik lagi, kalo kamu bicarain sama Bara baik-baik"

Liara mengembuskan napasnya, ternyata papihnya sama saja. Liara tak menjawab, Ia meneguk susu coklat hingga tandas.

"Aku berangkat"pamitnya.

_

Para most wanted di SMA Lentera Bangsa itu kini sedang berjalan di tengah lapangan mengundang sorakan riuh dari kaum hawa yang melihatnya.

"Kakak-kakak ganteng banget deh!"

"Bara paling ganteng, Fix no debat!"

"Mau dong jadi ceweknya"

"Kak Bara sama aku aja kak!!"

"Kak Bagas diem aja ganteng, apa lagi ngomong, damagenya nembus ke rahim"

"Kak Zikry idaman banget"

"Kak Bagas senyum dong kak"

"Sama Kak Dion juga gak papa deh"

We Are ComplicatedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang