• SIRAMAN KALBU •

36 0 0
                                    


"BAL BAL BELAKANG LO BAL BELAKANG!!" Suara Dion melengking dengan hebohnya sambil menekan-nekan layar ponsel di tangannya.

Iqbal mengarahkan ponselnya ke kanan dan ke kiri beriringan dengan kepalanya yang ikut bergerak karna terbawa suasana oleh aktivitas game di ponselnya "LO NGAPA KE SITU YON!"geram Iqbal.

"NYAMPAH MULU LO!"

"GAS GAS BANTUIN GUE"panik Zikry, darahnya menipis karna banyaknya musuh yang bermunculan menyerang.

Bagas berdehem namun tak urung membantu. Meski ikut bermain tapi cowok itu tampak anteng. Bara pun sama tapi sesekali ia mengumpat kasar.

Kelima nya asik mabar tapi mulut Dion dan Iqbal yang terdengar menggema. Hingga...

BRAK!

"ANJING!"

Pintu di buka kasar oleh seseorang dari luar.

"Buset Ra lo bikin gue jantungan" Dion mengusap dadanya sabar karna kaget, mulutnya spontan meloloskan satu nama binatang.

Sedangkan Iqbal memungut hpnya yang jatuh tergeletak di lantai "Alhamdulillah untung gak pecah anying!"ungkapnya berlega hati.

Kegiatan mabar ala-ala cowok itu terhenti kala kedatangan keempat gadis mungil yang bertubuh setara tingginya.

Liara beserta 3 cewek lainnya yang mengekori di belakang menghampiri Bara dan yang lain di rooftop.

Sama halnya dengan Bara yang tersentak kaget tapi tidak selebai Dion. Ia menyimpan ponselnya di saku celana "Kenapa sayang?"

Liara berdiri menghadap di depan Bara sembari berkacak pinggang dengan wajah garang nya "Bikin ulah apa lagi?"

Bara menggeleng polos "Enggak ada yang"jawabnya

"Terus kenapa tadi kerja-kejaran sama pak Dodit?"tuntut Liara

Bara diam, otaknya berpikir menyusun kata untuk mencari-cari alasan namun di patahkan oleh penuturan Bagas.

"Nyebat!"

Liara membulatkan matanya sempurna menatap Bara "Bener?!"gertaknya

Bara yang di marahi seperti anak kecil mengangguk lugu.

"Kenapa bawa rokok?"

"Aku gak bawa rokok"cicitnya menjawab

"Terus! Rokok siapa?"

Bara menunjuk Dion sedangkan yang di tunjuk gelagapan sendiri.

"Terus kamu minta gitu! Iya?!" Lagi-lagi Bara hanya bisa mengangguk pasrah.

Liara menarik napas panjang "Oke gak papa"jedanya tapi mata Bara sudah lebih dulu berbinar mendengarnya. Baguslah ia tidak di marahi pikir Bara lega.

Namun mendengar kalimat Liara selanjutnya seketika merubah mimik wajah Bara melesu "Tapi dua hari ke depan kamu gak boleh hubungin aku!"tukas Liara

"Kok gitu sih yang?"melas Bara jelas saja ia tidak mau.

"Suruh siapa ngerokok. Bagas aja gak ngerokok tuh!"

Bara menegakkan tubuhnya "Enggak. Dia lagi beruntung aja tadi pas mau nyalain pemantik udah ke buru tuh guru killer datang!"jelasnya menyanggah.

"Ya bagus berarti Bagas beruntung kamu nya enggak!"

Ketujuh makhluk lainnya hanya menyimak melihat Bara yang dengan pasrahnya mendengar omelan Liara.

"Lo ngerokok juga Zik?"tanya Caesa seingatnya nama Zikry juga tidak di sebut.

We Are ComplicatedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang