happy reading
vote + comment yah<3"lagi pada ngomongin gue yah? "
rea merinding sendiri, begitu juga bocah kecil disebelah rea, benar benar kaget atas kedatangan arzan yang tiba tiba
zia menoleh sembari menampilkan cengiran kuda tanpa berdosa
"hah,eng-engga kok jia sama kakak cantik lagi ngomong in barbie terbaru kok"
jawab zia ngasal, rea yang bingung karna tidak briefing pun hanya ngangguk menyetujui ucapan gadis kecil tersebut, berusaha meyakinkan arzan yang tengah curiga
"yaudah kamu ke katasya dulu gih, abang pengen ngobrol penting sama rea"
zia cemberut gemas, jadi dirinya diusir nih?, rea jadi wanti wanti apa yang akan arzan obrolkan bersamanya, berdoa saja semoga bukan aneh aneh.
"AH YAUDAH , JIA MAU KEATAS AJA, mau sama abang arlan takut sama katasya, suka galak"
jawab zia kemudian melengang pergi, meninggalkan rea dan juga arzan diruang tamu, tasya sudah pergi keatas beberapa menit yang lalu , katanya dirinya mengantuk, tadi ia sudah memohon kepada arzan untuk ditemani, tapi arzan menolak dengan halus karna ia masih ada sesuatu diruang tamu.
"hmm..., kamu mau, mau ngomong apa?"
nahloh gugup lagi kan rea, entah padahal tadi ia sudah menyiapkan mental untuk mengobrol dengan arzan agar tidak gugup, tapi sepertinya gagal
arzan yang tadinya berdiri kini duduk berdampingan dengan rea, rea jadi deg degan sendiri, masalah nya arzan benar benar disampingnya.
"lu emang kalo ngomong sama orang asing pake 'aku-kamu' yah?, eh perasaan pas kata itu gue liat lu ngomongnya 'lo-gue' sama temen temen lu? "
arzan penasaran, jarang jarang orang kota masih remaja zaman sekarang masih pake bahasa halus aku kamu sesama teman, beda cerita kalau itu ke pacar sendiri, dirinya juga sengaja berbicara aku - kamu dengan tasya karna terbiasa, mereka mengenal saat SD jadilah kebawa sampai sekarang
"atau cuman ke gue doang? " arzan menyipit, berusaha menemukan jawaban dari mata bulat rea yang bergerak kesana kemari
"hahah, jangan tegang gitu re, gue bercanda, pasti elu punya alasan dan gue ngertin"
arzan menepuk pundak rea bersahabat, rea hanya menyengir kuda, tidak tau apa jika arzan senyum itu dunia rea akan melebur, apalagi saat ini, arzan tertawa sangat lebar ditambah ia skin ship dengan rea , ya walaupun tidak langsung.
"engga sih, kalau aku lebih enak ngomong aku - kamu sama orang asing, biar sopan aja"
alibi rea saat ini, deg degan boleh re, eits, tapi jangan sekali kali mempermalukan diri sendiri seperti saat itu, jika dingat ingat ia ingin menghapusnya
"jadi kita orang asing nih? "
entah, mengobrol hal random bersama rea mengapa sangat menyenangkan, dan seru ditambah jika rea sedang gugup setelah arzan menggodanya, arzan jadi gemas.
"aduh bukan gitu, maksud aku, eh atau aku ganti aja jadi lu - gue kalau gak nyaman? "
tawar rea, takut takut tuan mudanya sakit hati karna berpikir bahwa rea tidak menganggap arzan orang penting, belum tau saja arzan jika rea sudah menomor satu kan arzan diatas segala-galanya
"eh gapapa kali, malah gue seneng, kayak orang spesial, yakan"
deg!
'orang spesial', DEMI TUHAN REA INGIN PINGSAN SEKARANG JUGA, tandanya kesempatan semakin besar, rea kamu dapat lampu hijau nak.
KAMU SEDANG MEMBACA
IM YOUR BIGGEST FAN
Teen Fiction[⚠️TYPO BERTEBARAN] [⚠️ BANYAK KATA KASAR, ANAK BAIK JANGAN DIIKUTIN OKE] [⚠️JANGAN LUPA FOLLOW SEBELUM MEMBACA] ini hanya tentang cewe bar bar yang menyukai salah satu cogan sekolah, bukan, bukan itu masalahnya, setiap dia berhadapan dengan yang na...