CHAPTER 2 : RAKA

31 7 3
                                    

happy reading all><

-°°°-

rea masih mematung ditempat duduknya, ia sudah sampai dikelas beberapa menit yang lalu, kebetulan juga jam pelajaran kosong, alhasil ia lebih anteng ngelamun tanpa menguras atau membahas kejadian letta dikantin tadi

"allahula ila hailla huwalhayulkoyum-" letta langsung menyemprot rea dgn kefasihan dia membaca Ayat Kursi

rea yang sadar langsung mengeplak kepala milik letta kencang.

"setan kok baca ayat kursi" veli mah tim geleng geleng saja, dia tidak mau ikut kena getah jika setim dengan letta.

"heh ada juga elu, knp si tbtb ngilang, sekalinya ketemu malah kesurupan gini "

yaiyalah, kan tadi niatnya rea ingin mencari letta, alhasil setelah letta balik kelas hanya ada veli yang ikut bertanya dimana rea.

"gue tadi abis dr kelasnya tuan muda"

sedetik, dua detik, tiga detik

"HAH NGAPAIN LU, GA BIKIN MALU KAN?, ANJIR KLO LU MACEM MACEM MENDING KITA UNFRIEND AJA DEH"

rea yang tadinya senyum sumringah langsung luntur sudah setelah mendengar penuturan sahabat jadi jadiannya itu, orang mah disemangatin lah ini malah di suudzonin.

"emang ye lo pada ga pernah berpikir baik tentang gue. "

balas rea sok ngambek

"pertanyaanya coman gini bos, lu pernah baik gak ama kite? "

mau dibaikin tapi punya sahabat kembaran dakjal sih, amit amit.

"udah ishhh, yodah trus gimana ceritanya lu bisa ke kelas si arzan, kan ga mungkin elu tbtb kesana " lerai veli.

"bu Annisa minta tolong ke gue tadi ngasih buku anak IPA 1, tapi bener deh definisi jodoh gak kemana "

tutur rea, letta & veli yang melihat itu hanya berdegik ngeri, HANYA MENGANTARKAN BUKU, tapi liat, sahabatnya ini sudah berpikiran tentang apa tadi,

jodoh?

"BANGUN KALI, UDAH SIANG. " saut letta agar sahabatnya ini tidak sering menghayal hal hal yang mustahil apalagi yang bersangkutan dengan 'tuan muda'

"sirik?, bilang sahabat. "

"OGAH SIRIK AMA LU MAH MUSYRIK. "

🤜🏻🤛🏻

setelah semalaman rea merenungi kejadian dikelas arzan, sekarang ia sudah memenuhi dan bersiap untuk menghadapi arzan, entahlah dirinya berharap takdir masih baik hati mempertemukan ia dan tuan mudanya tanpa disengaja

"morning brader" sapa rea kesatu satunya saudara yang ia punya,

"morning juga jiplakan dakjal"

hei, berharap apa, abangnya kalem dan soft boy, oh tidak bisa, malah bisa dibilang saat abangnya sekolah ia sudah menjadikan semua kaum adam musuhnya .

bukan karna badboy, tetapi karna kejailannya benar benar bin ajaib.

"ngaca dulu deh lo, kelakuan gaada plus plusnya, hadeuh kesian gue ama papa ama mama, ngidam apa si bisa brojolin elu"

rea itu memang menyebalkan, tapi jika dibandingkan dengan raka, abangnya, tidak usah ditanya, orang tuanya saja sudah angkat tangan.

raka yang sadar adiknya membalasnya itu tentu tak tinggal diam ia langsung mengambil nugget dr piring rea dan menjilatnya kemudian ditaruh kembali di piring rea

IM YOUR BIGGEST FANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang