CHAPTER 31 : GUE PACAR REA

6 1 0
                                    

Happy reading semua~
Vote + comment jusseyo 🙏🏻✨

Rea masih terdiam ditempat nya, berusaha mencerna omongan arzan , bukan perihal dia tidak mengerti tapi memperoses arzan ini sedang bercanda atau serius.

"lu lagi becanda ape begimane si boss"

Akhirnya regan bersuara, mewakili tampang tampang temannya yang telah penasaran termasuk abangnya sendiri

"gue serius"

Setelah itu ramai, semua yang berada di ruangan tersebut tak henti hentinya menyoraki arzan.

"APA APAAN LU ZAN GA ELIT BANGET NEMBAK ADEK GUE"

"NEMBAK PAS DIA LAGI SAKIT GINI LU ZAN? SERIUS? "

"HAH, APAAN SI BOSS NGE PRANK YAH LU"

Dan masih banyak lagi, arzan tak mengubris sama sekali sorakan dari teman temannya, ia malah menoleh dan mendapati rea yang sedang memandang kosong arzan, sepertinya pikiran rea sedang berkelana, ia sama sekali tidak sadar kalau arzan sedang menatapnya

"hei"

Arzan mengelus pucuk kepala rea lembut, rea pun langsung tersadar dari lamunan nya kemudian menunduk malu, ya malulah ketauan kayak orang tolol ngeliatin arzan tadi

"kenapa lu gamau? "

"ah-, bukan gitu, kam-kamu serius? "

Rea menoleh dan langsung disuguhkan senyuman arzan yang sangat manis setengah mati -menurutnya, arzan hanya mengangguk sembari terus mengelus pucuk kepala rea.

"WOI LU KACANGIN GUE ZAN!, GUE DARI TADI NANYA HEH"

"UDAH UDAH KITA KELUAR AJA, KAYAKNYA ADA YANG LAGI MALU MALU TUH DI TEMBAK MAS CRUSH"

letta menarik fajar, begitu pun veli yang menarik ray, sampai diambang pintu letta menoleh masih mendapati Raka, regan dan arlan yang masih duduk anteng di tempat duduknya

"HEH LU BEDUA KELUAR GOBLOK, LU JUGA BANG CEPET! "

Tidak tahu mengapa pernyataan telak letta barusan benar benar ampuh, regan dan arlan langsung berdiri dan segera keluar, begitupun Raka yang hanya mengikuti intruksi perempuan mode singa ini.

Setelah itu ruangan mendadak awkward, sepertinya hanya rea yang merasakan itu buktinya arzan masih anteng mengelus pucuk kepala rea gemas, beda dengan rea yang sedang berusaha menormalkan debaran jantungnya yang mendadak berdetak sangat cepat

"gimana?, gue harus nunggu atau lu mau jawab sekarang? "

Tanya arzan, rea terdiam sebenarnya ia agak ragu, entah perasaan arzan yang hanya sebatas tanggung jawab atau benar benar menyukai sosok rea apa adanya.

Tapi rea tidak munafik, ditembak arzan saat ini adalah tujuan dia selama ini, dan sekarang ia sudah mencapai tujuan tersebut, rea menghela nafas kemudian menoleh kearah arzan dan tersenyum lebar

"oke, aku mau"

Arzan yang tadinya sempat ketar ketir pun bernafas lega dan langsung memeluk rea sayang, rea hanya terdiam benar benar terlena dengan semua sentuhan arzan pada dirinya.

"makasih"

Entah ini akhir atau awal rea juga tidak tahu, arzan pun begitu, mungkin jika tuhan memang sudah memilih keduanya untuk bersama, sesusah apapun nanti hubungan keduanya, pada akhirnya jika mereka berjodoh semua orang tidak akan pernah bisa memisahkan keduanya, dan juga sebaliknya , sejauh apapun semua orang mendukung hubungan mereka berdua nanti ,jika pada akhirnya Tuhan memilih berkehendak memisahkan kedua insan tersebut, maka disitu mereka akan berhenti dan menyimpan kenangan bersama dalam dalam

IM YOUR BIGGEST FANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang