CHAPTER 27 : PEL. OLAHRAGA

5 0 0
                                    

happy reading

esok harinya, rea datang pagi pagi sekali ke sekolah, matanya sembab sebab menangis semalaman, ia jelas sangat galau dengan penuturan arzan kemarin, siapa coba yang tidak sakit hati jika di perlakukan seperti itu

sekolah masi sepi, di kelasnya pun hanya rea seorang, tadi ia sempat bertemu dengan anak anak IPA 1 , ya jelas anak pinter datangnya harus pagi, selebihnya ia hanya bertemu petugas kebersihan dan satpam penjaga sekolah

"astagfirullah "

suara itu mengintrupsi rea untuk mendongak, rea menyipit kemudia mendapat ray tengah berjalan kearahnya

"kerasukan setan sebelah mana lu dateng jam segini"

ray menarik kursi sembari duduk di bangku yang seharusnya ditempati letta, mumpung tidak ada orangnya jadi ray bisa duduk tenang tanpa diomeli

"hiks...hiksss, RAYYYYYY"

rea berteriak nyaring sekali, ray yang notabenya baru dateng dan tidak tau apa aa langsung paniklah, takut takut dia dianggap macam macam pada gadis ini

"heh lu kenapa re"

ray menepuk nepuk punggung rea, berusaha menenangkan gadis tersebut, ia sudah lumayan lama mengenal gadis disebelahnya jadi masalah nangis seperti ini adalah hal yang baru bagi ray, rea tuh anaknya terlalu easy going wajarlah ray kaget

"sakit ray..., sakit"
rea menepuk dadanya beberapa kali dan terus mengeluarkan cairan bening dari matanya

"yaudah cerita sama gue"

"RAY-REA LU BEDUA?? "

tiba tiba letta, beli dan fajar sudah berada diambang pintu kelas, entah mengapa lima sekawan itu berangkat pagi pagi, tadi rea setelahnya ray abis itu 3 curut ini

ray yang masih dalam keadaan menepuk nepuk pundak rea pun memutar bola matanya malas, habis lah nanti ia kena salah paham oleh letta

"LU NGAPAIN TEMEN GUE BRENGSEK! "

letta langsung memukul lengan ray yang bertengger di pundak rea, ray meringis kekuatan perempuan mode singa memang harus di acungkan jempol

"jangan salah paham deh, gue juga gatau pas tadi gue masuk kelas gue liat ni anak dah nangis begini"

"GA BOONG KAN LU NYET! "

todong veli garang, ini otak veli masalahnya sudah traveling, berpikiran yang iya iya, masalahnya rea dengan ray, kan ray otaknya rada mesum, kan takut berabeh.

"ENGGA YALLAH, TANYA AJA GUE JUGA GATAU SUMPAH"

ray akhirnya berdiri, mempersilahkan letta duduk ditempatnya, diikuti veli yang langsung duduk di kursi depan rea, mereka berdua harus tau mengapa sahabatnya seperti ini

fajar mendekat kearah ray, ia mencondongkan kepalanya ke telinga ray seperti ingin membisikan sesuatu

"jujur aja sama gue bro, nanti gue kasih solusi yang penting itu lu tanggung jawab"

ray membelalakan matanya jadi si fajar menelan mentah mentah omongan letta yang ngawur tadi, tidak habis pikir dirinya.

ray menggeplak pala fajar kuat kuat, berniat agar otak temannya itu masih waras

"heh goblok gausah bisik bisik, gue kagak ngapa ngapain rea bego, jangan ngarang cerita deh lu"

fajar baru percaya kalau ray membentak dirinya, itu artinya ray tidak sedang berbohong, fajar menarik ray menjauh dari tiga perempuan yang kelihatannya bersiap untuk ngerumpi

IM YOUR BIGGEST FANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang