Sebuah Rasa

232 37 3
                                    

Gadis cantik dengan gamis tosca sedang duduk di bangku yang berada di pinggir lapangan, ia ditemani oleh bintang bintang yang bertebaran di langit.

Hati nya hancur namun topeng nya tak pernah hancur untuk menipu orang orang yang berada disekitarnya. Malam hampir larut namun ia masih engan untuk beranjak dari tempat nya saat ini, ia sedang menenangkan hatinyaa yang sedaritadi memikirkan masalah yang sedang ia hadapi akhri akhri ini.

Sahabt sahabat nya sudah berusaha untuk membujuknya masuk namun ia menolaknya.

Tak lama kemudian seseorang duduk disampingnya, ia pun langsung menolehnya. Namun ketika Ia menonehnya ia pun langsung beranjak untuk pergi ketika melihat seseorang yang berada disampingnya.

"Kamu gak bisa untuk terus menghindari masalah ini" Ucap seseorang yang disampingnya.

"Masalah? Aku tidak pernah menganggap ini adalah masalah"

"maaf" ucap orang itu lagi.

"maaf telah membuatmu kecewa dan maaf telah membuat hatimu sakit"

"jujur ana tak ada niatan untuk membuat hatimu luka, namun umi yang meminta semuanya"

"Ana tak bisa menolak semua itu karena ana tak mau dicap sebagai anak durhaka"

"Kamu percaya tentang takdir?" Tanya Citra.

Hanafi pun mengangguk.

"Allah akan menakdirkan semua yang ditakdirkan untuk kita, dan mungkin kita hanya di takdirkan untuk bertemu tapi tidak untuk di persatukan"

"Dan insyaallah aku sudah merelakan kamu bersanding dengan nya"

"Tapi ana hanya cinta ke kamu cit"

"Cobalah belajar untuk mencintainya karena ia yang akan menemanimu untuk selamanya, dan belajarlah untuk merelakan karna kamu tak pantas mencintai wanita yang bukan siapa siapanya kamu" Ucap Citra.

Ia pun beranjak untuk meninggalkan Hanafi sendirian.

"Kamu pernah kan meminta aku untuk tidak nangis disaat kamu pergi. Dan sekarang aku meminta kamu untuk tidak menganggu kehidupan ku lagi" Ucap Citra dan kemudian pergi meninggalkan Hanafi sendirian.

***


Dua bulan setelah kejadian itu Citra kembali disibukan oleh belajar karena ia sedang menghadapi UN itu artinya ia tak akan lama lagi di pesantren ini.

Begitu banyak kenangan selama dipondok ini tiga tahun ia lewati bersama keempat sahabatnya susah dan senang ia hadapi semuanya bersama.

Dan ditempat ini juga ia menemukan  lelaki yang mampu membuatnya jatuh cinta. Dan ditempat ini juga ia belajar untuk mandiri dan susahnya hidup jauh dari orang tua.

Citra pun membuka dairy dan ia pun menulisnya disana.

Dear,
Sebulan kemarin Gus Hanafi baru saja sah menjadi suami dari perempuan solehah bernama Hasna aku memanggilnya mba Hasna karena umurnya dua tahun lebih tua dari ku, dan bukan hanya gus Hanafi yang sudah menikah namun gus Rifqi pun sudah sah menjadi suami ia menikah dengan seorang wanita cantik dan tentunya solehah yang bernama wirda.

Jangan tanya bagaimana perasaan ku saat itu, rasanya sungguh hancur namun aku tak punya hak untuk marah. Mungkin memang gus hanafi bukan yang terbaik untukku dan mungkin saja allah telah mempersiapkan jodoh yang terbaik untukku kelak.

Ia pun langsung menutup bukunya dan langsung bergegas untuk menghampiri sahabatnya yang sudah berada di kelas untuk bersiap menghadapi UJIAN NASIONAL.

Sesampainya dikelas Citra pun duduk diebelah ina yang sedang fokus menghafal rumus IPA.

Terjebak Cinta PesantrenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang