Setelah kejadian yang menggemparkan di pesantren, suatu kejadian yang begitu langkah saat pertama kali nya Gus Hanafi menggendong seorang gadis yang membuat para santri dan santriwati yang melihat nya berteriak histeris.
Namun, ternyata ada seseorang yang menahan rasa sakit dihatinya bukan hanya seseorang namun ada dua orang yang merasakan sakit yang sangat dihatinya.
Gadis tersebut lari menuju Aula yang sangat kosong hanya ada peralatan Hadroh yang mungkin baru saja digunakan oleh para santri. Pintu aula ia kunci agar tidak ada orang yang mengetahui bahwa ia sedang menangis dalam diam nya.
Hati nya kini hancur melihat orang yang ia cintai ternyata mencintai sahabat nya, sahabat yang dari kecil sudah bersama nya. Ia bingung harus membenci nya atau mengikhlaskan bahwa kenyataan tak seindah harapannya selama ini.
Ina menangis membayang semua momen yang menurut nya romantis ketika bersama Gus Hanafi, dan ia juga membayangkan bagaimana bahagia Isa ketika bersama sahabat nya terutama Citra.
"Apa yang harus aku lakukan saat ini ya Allah" Ucap inaa sedikit teriak dengan air mata yang terus menerus keluar.
"Tinggalkan ia yang membuatmu sakit, karena ia tak pantas untuk mendapatkan ketulusan hatimu" Ucap seorang pria yang tiba-tiba muncul di balik pintu aula.
"Ia tidak ditakdirkan untukmu, tidak usah memaksakan nya karena itu akan membuat mu sakit ikhlaskan dia karena Allah maka akan digantikan yang lebih baik oleh Allah untuk bersamamu" sambung pria tersebut.
Perkataan pria tersebut membuat Ina semakin mengeluarkan air mata nya, ia tak sanggup jika untuk mengikhlaskan Hanafi namun jika ia tetap memilih untuk bertahan sama saja ia membuat luka nya sendiri.
Namun apa yang dikatakan oleh pria tersebut ada benarnya, jika Hanafi bukanlah jodohnya ia tak bisa apa-apa jika ia melawan takdir sama saja ia akan membuat dirinya akan menderita.
"Kamu siapa?" Tanya Ina ke pria yang berada diluar sana.
"Aku yakin kamu ingat aku" bukan nya menjawab pria tersebut malah bertanya kembali kepada nya.
"Apa kamu pria yang sama yang aku temui satu tahun yang lalu itu?" Tanya Ina penasaran raut wajah nya kini berubah air matanya pun sudah berhenti.
"Iyaa, pangeran senja yang dulu tidak sengaja mendengar tangisan seorang putri raja" Ucapan nya membuat Ina tersenyum sendiri dan kini wajah nyaa sudah bisa dibilang mirip tomat yang merah.
"Kamu kenal sama aku?" Tanya Ina lagi.
"Kenal. Kamu Ina kan Ina Nur Salsabila kamu memiliki lima orang sahabat yang selalu ada buat kamu, tapi kamu dengan Citra mencintai seseorang yang sama tapi pria itu mencintai sahabat mu" jelas pria tersebut membuat Ina bingung apakah ia pernah bertemu dengannya.
Ina yang begitu penasaran dengan pangeran senja nya itu pun dengan segera langsung membuka pintu aula tersebut. Ia kaget ketika melihat seorang pria yang sedang berdiri didepan pintu.
"Ustadz Raihan"
"Assalamu'alaikum"
"Waalaikumssalam, ustadz Raihan ngapain disini?" Tanya Ina.
Namun ustadz Raihan hanya diam tak menjawab pertanyaan Ina tersebut.
"Pangeran senja?" Tanya Ina kembali.
"Iyaa. Pangeran senja yang kamu maksud selama ini itu saya, saya sudah lama mengagumimu saya berusaha mencari tahu tentangmu dan saya juga berusaha keras untuk menjadi seorang ustadz disini untuk terus melihatmu" Jujur ustadz Raihan ke Ina dan Ina pun kaget mendengar pengakuan ustadz nya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Terjebak Cinta Pesantren
Spiritual(USAHAKAN VOTE+FLLW SEBELUM MEMBACA) Siapa yg tidak mengenal The Trouble Maker?? Salah satu geng cewek-cewek si biang keladi di SMA Harapan Jaya yg beranggotakan 3 cewe cantik mereka bertiga selalu membuat ulah di lingkungan sekolah bukan hanya dili...