Kecemburuan

286 34 15
                                    

"Citraa?" Tanya Hanafi kaget.

Citra pun mengangguk. "iyaa gus"

"Masyaallah, sejak kapan? Tanya Hanafi.

Citra pun yang tak mengerti maksud dari Hanafi hanya mengerutkan keningnya.

"maksud saya sejak kapan kamu bercadar Cit?" Hanafi memperjelas.

"2 tahun yang lalu saat sayaa berada di Bandung" Jawabnya.

Hanafi pun hanya mengangguk paham.

"Saya kesini ingin bertemu dengan Ustadzah Salma saya dengar dari ustadz Raihan kalo beliau sakit"

"Raihan?"

"Saya sudah bertemu dengan Ustadz Raihan sebelumnya, dan ustadz Raihan sudah menceritakan semuaa kejadian setelah sayaa memutuskan untuk pergi ke Bandung"

"Dan turut berduka cita gus atas meninggalnya Mba Hasna"

"Sayaa Minta maaf" Ucap Hanafi bersalah.

"gausah minta maaf semuanya udah berlalu dan kejadian kemarin murni bukan kesalahan kalian. Dan insyaallah saya sudah memaafkannya"

"Tapi kamu kecewa kan karna gaada yang percaya dengan apaa yang kamu ucapkan"

"Rasa kecewa yaa sudah pasti ada, apalagi keluarga saya jugaa menyalahkan saya tapi bukannya gus Hanafi yang bilang kalau Allah tidak suka kepada seseorang yang didalam hatinya memiliki rasa dendam"

"Iya, tapi kamu maafin saya kan?"

"Kan tadi saya sudah bilang kalau saya sudah memaafkan kalian termasuk gus Hanafi"

Ucap Citra membuat Hanafi tersenyum tenang.

"Bisa tolong antarkan sayaa untuk bertemu Ustadzah Salma"

Hanafi pun mengangguk dan langsung berjalan untuk mengantarkan Citraa bertemu dengan uminya. Tak ada obrolan sama sekali disepanjang peralanan, hanyaa banyak pasang mata yang melihat mereka berdua.

***

Setelah menjengguk ustadzah Salma, Citra memutuskan untuk segera pulang karna hati nya masih sangat sakit jika ia berada ditempat ini.

Citra berjalan dengan cepat untuk mengambil motornya yang terparkir di parkiran pesantren. Jalannya pun terhenti ketika sebuah tangan yang dengan cepat menarik tangan Citra.

Citra pun kaget dan langsung melihat kearah tangan tersebut.

"Aisyah" Kaget Citra.

Iyaa Aisyah yang menarik tangan nya, dari kejauhan Aisyah melihat Citra berjalan, ia mengenali Citra meskipun ia menggunakan cadar.

Aisyah pun langsung memeluk Citra kencang dan menangis di pundak sahabatnya itu.

"maaf" ucapnya lirih.

"maaf udah gak percaya sama kamu Cit" ucapnya lagi.

Citra pun ikutan menangis karna tak sanggup menahan air matanya itu. Disana bukan hanya ada Aisyah dan Citra namun beberapa sahabatnya dan juga Azmi pun sudah berada disana menyaksikan keharuan yang terjadi.

Citra pun melepas pelukan tersebut dan memegang pundak Aisyah.

"ini semua bukan kesalahan kalian, jadi kalian gak perlu minta maaf ke aku tanpa kalian minta maaf aku juga udah memaafkan kalian"

"tapi maaf mungkin sulit banget untuk ngelupain hal itu dan mungkin rasa kecewa masih tetep ada dihati aku"

"Cit balik yaa kita main bareng lagi" tawar Aisyah.

Terjebak Cinta PesantrenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang